IL 18

252 27 14
                                    

Alvin dan Andre kini berjalan kekantin dengan jalan berdampingan, sedangkan Arka, dia berada di belakang. Seperti ada tapi tak dianggap itu rasanya sangat amat menyakitkan. Sedari berjalan Arka tak berhenti mengumpat karena teman temannya yang masih bocah itu.

Dan sampai pada akhirnya, mereka bertiga sudah sampai di kantin. Tak ada banyak orang, hanya beberapa adik kelas dan teman seangkatan mereka.

"Makan apa hari ini tuan Andre" Tanya Alvin pada Andre yang ada disampingnya

"Mie ayam sama es jeruk. Eh satu lagi siomay dibungkus satu" Jawab Andre dan Alvin langsung mengokekannya

"Gue B--" Ucapan Arka terputus saat Alvin tiba tiba pergi tanpa menawarinya. Dengan kesal Arka langsung berdiri dari duduknya dan memesan makanannya sendiri

Saat hendak memesan, ada Alvin ditempat yang sama tiba tiba menyindir Arka.

"Pak somat, Alvin mau tanya dong. Kalo misalkan kita punya temen yang berkhianat gimana pak" Tanya Alvin dengan sesekali melirik ke arah Arka yang ada disampingnya

"Yaahhhh... Kalo saya mah ya den, saya tinggalin. Kalo perlu saya dorong ke jurang, biar mati sekalian"

"Ohhh gitu ya pak" Balas Alvin dengan mengangguk

"Lo nyindir gue" Tanya Arka dengan dingin

"Emang lo kesindir, Mr. Cold" Sahut Alvin dan langsung pergi meninggalkan Arka

"Lagi berantem ya den?" Tanya pak somat pada Arka dan Arka hanya menggelengkan kepalanya

Saat asik asik makan, Raisa siswi baru yang dikabarkan dekat dengan Arka menghampiri meja Arka dan teman temannya.

"Hai kak Arkaa" Sapa gadis itu dengan ramah

"Ngapain kes--" Lagi lagi ucapan Arka terpotong akibat teman sialannya itu

"Panas banget Vin disini. Lp udah selesai kan makannya, Ikut gue ngasih siomay ke Elin. Biar Mr Cold pacaran" Sahut Andre dengan sedikit berteriak supaya yang disindir mendengar

"Sa. Kamu balik aj---"

"PERGI VIN PERGIIIIII" Teriak Andre yang membuat Arka geram

"Mereka kenapa kak?" Tanya Raisa dengan menatap punggung teman Arka yang mulai menjauh

"Gila mungkin" Jawab Arka seadanya lalu menyusul kedua teman bocahnya itu

♥♥♥♥

Andre dan Alvin kini sudah berada di kelas Lya, dan oh ya! Jangan melupakan Mr. Cold kita, Arka juga sudah ada didalam kelas Lya dan masih diabaikan oleh teman temannya

"Buat kamu beb" Ucap Andre sambil menyodorkan kantung plastik isi siomay

"Thank u babyyyy"

"Sama sama cantik"

Melihat pemandangan itu membuat Alvin, Amanda dan Lya bergidik ngeri. Bagaimana mereka bisa mempunyai teman seperti mereka,  Oh my god! . Amanda dan Lya sedikit melirik Arka, melihat ia tampak lebih dingin dari biasanya dengan tangan dilipat didadanya.

"Temen kamu kenapa" Bisik Amanda pada Alvin sedangkan Alvin hanya mengidikkan bahunya

"Berantem kali" Bisik Lya saat mihat respon dari Alvin

"Berantemnya alay banget" Balas Manda dengan berbisik dan merekapun tertawa pelan

Cantik. Batin Arka yang melihat Lya tertawa kecil

Saat mereka sedang asik asik bercanda, Ehmmm Bukan mereka, hanya Alvin, Andre, Elin, Amanda dan Lya tidak dengan Arka. Arka sedari tadi menatap setia layar ponselnya

"Kak Arka... Yaampun kak, aku cariin ternyata disini" Ucap Raisa, ya Raisa si adik kelas anak baru pindah, anak kemarin sore tengah mencari Arka dan langsung menyapa Arka

"Ada apa sa" Jawab Arka

Entah perasaan Lya saja atau apa, tapi jawaban Arka tadi begitu hangat. Tidak sedingin saat bersamanya, apa benar mereka pacaran, kata kta itu terus berputar putar dipikiran Lya

"Gak papa aku cuma mau ketemu kak Arka. Oh ya, ini temen temen kak Arka. Halo kak kenalin aku Raisa" Ucap Raisa seramah mungkin dan menjabati tangan Alvin, Andre, Elin, Amand dan Lya dengan brrgantian

"Alvin"

"Udah punya pacar"

"Bebb.. Hmhm Elin" Jawab Elin saat mendengar jawaban dari pacarnya

"Manda"

"Ly--"

"Ini pasti kak Lya kan?" Tebak Raisa dan Lya hanya mengangguk sambil tersenyum kecut

"Sokap abiss" Bisik Amanda

Sedangkan Lya hanya mengedikkan bahunya

Hampir 10 menit mereka di kelas Lya dan Raisa tak kunjung kembali. Akhirnya Andre memutuskan untuj pamit dan kembali ke kelas

"Sayang, aku duluan ya. Gengs geu duluan okeh. Gedek liat orang kayak surat sama perangko, nempel terossss" Skak mat, lagi lagi temannya menyindir Arka kemudian Alvin hanya menatap tajam dua orang tersebut

Saat hendak keluar kelas Arka yang ikutpun langsung disusul oleh Raisa yang berjalan dibelakangnya

"Ngikut mulu tuh bocah" Gumam Elin tapi masih bisa didengar oleh Manda dan Lya, dan mereka berdua pun langsung menoleh disusul dengan mengangguk setuju.

Cinta banget ya Ka lo sama dia, sampe sampe bisa sehangat itu. Batin Lya dengan tatapan kosongnya














Tbc.

......

Yuhu mamen magurlsss!!!!!❤❤😍
Gimana, kesel nggak sama Raisa? Gue aja yang nulis kesel vanget sama kerakter si Raisa. Kenapa harus ada cobaaa 😭😭😭😭

Dan seperti sebelumnya gue berterimakasih sama kalian yang udah mau baca cerita gue sampe Chapter ini, gue sangat berterimakasih 😞😭😭😭😭

So ya, gue akan belajar terus buat nulis supaya bagus. Jangan kapok mampir ke cerita gue ya!! :(



Thank u and i love u ❤

(Is)n't Love (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang