ENAMBELAS⛓️

36.8K 1.8K 54
                                    

Kini keduanya pun sudah sampai di mansion milik taeyong,berkat jaehyun.untungnya hp taeyong tidak ada password jadi ia bisa menelepon jaehyun,dan meminta tolong untuk menjemput taeyong.

"Terimakasih nona jisoo, untungnya kau menghubungi ku" kata jaehyun yang lega tuannya tidak kenapa Napa

"Lain kali jangan suruh dia banyak minum" jelas jisoo

Jaehyun hanya mengangguk.

"Jisoo"

Jisoo dan jaehyun yang ada di depan pintu kamar milik taeyong langsung menoleh bersamaan saat mendengar panggilan yang berasal dari kamar taeyong itu.

Mereka pun masuk kembali kedalam kamar milik taeyong dan mendapati lelaki itu tengah meracau dalam tidurnya.jisoo pun berinisiatif menghampiri nya.

"Panas sekali" ujar jisoo setelah memegang kening taeyong

"Apa dia sakit nona?" Tanya jaehyun khawatir

"Dia demam" jawab jisoo sambil menatap taeyong yang terlelap diatas kasur

"Hmm nona jisoo,apakah saya boleh minta tolong untuk menjaga tuan taeyong"

Jisoo diam saat mendengar hal itu.

"Kumohon.aku sama sekali tidak mengerti merawat orang sakit,ibu taeyong sudah kembali ke London dan para maid sudah tidur" jelas jaehyun lagi,ia menatap jisoo penuh harap

Jisoo menggigit bibir bawahnya seraya berfikir.ia merasa kasihan pada taeyong karna tak ada yang merawatnya dan merasa tidak enak dengan jaehyun yang memohon seperti itu.

"Baiklah,aku akan merawatnya" jawab jisoo

Jaehyun tersenyum lega mendengar itu.

"Kalau begitu saya permisi dulu nona"

Jaehyun pun akhirnya menghilang dari kamar taeyong.jisoo memperhatikan taeyong yang tengah terbaring Diatas kasur sambil membuang nafasnya kasar.

"Ada ada saja" jisoo pergi keluar dari kamar taeyong dan menuju ke dapur untuk mencari alat untuk mengompres taeyong

Sementara di dalam kamar taeyong mulai tersadar dari tidurnya.ia membuka matanya perlahan,dan merasa pusing seketika.

"Ahh" ringisnya seraya memegangi kepalanya

Ingin sekali duduk tapi taeyong tak sanggup.ia mulai mengingat ingat apa yang terjadi,mengapa ia sampai mabuk berat seperti ini.

Selang berapa menit jisoo kembali dengan kompresan dan wadah kecil untuk berjaga jaga jika taeyong muntah nanti nya.

"Jis-huweekk" saat hendak duduk dari baringnya tiba tiba saja ia merasa mual

Dan termuntahkan lah isi perutnya taeyong.jisoo langsung cepat cepat menghampiri taeyong yang terduduk dan sudah dalam keadaan muntah.

Wadah tadi ia taruh diatas paha taeyong berjaga jaga jika lelaki itu muntah lagi.

"Keluarin aja" jisoo memijat leher belakang lelaki itu

Dan benar saja taeyong kembali memuntahkan isi perutnya, untungnya jisoo membawakan wadah untuk menampung muntahannya.

"Gimana?" Tanya jisoo setelah taeyong mengeluarkan isi perutnya

Taeyong hanya mengangguk dan itu jisoo artikan ia sudah baik baik saja.

"Baju kamu kotor" ucap jisoo saat melihat baju taeyong sedikit kotor akibat muntahan tadi

Taeyong melirik bajunya yang sudah kotor akibat muntahnya tersebut.

"Bisa tolong?" Ucap taeyong

Jisoo yang memiliki kepekaan tinggi langsung paham dan membantu taeyong berganti baju.

Satu persatu kancing kemeja lelaki itu lepas hanya menyisakan tubuh atas taeyong yang polos,dengan otot otot di dada dan perutnya.

Terakhir kali ia melihat pemandangan seperti ini sekitar seminggu yang lalu saat taeyong menggagahinya.

Baju taeyong bekas muntahan tadi jisoo taruh di keranjang baju kotor yang ads di kamar mandi milik taeyong.

"Dimana bajumu?" Tanya jisoo setelah kembali dari kamar mandi

"Rak kedua" ucapnya

Jisoo berjalan kerah lemari besar berwarna coklat tersebut dan membukanya, dilihatnya rak nomor dua di lemari itu lalu diambilah sebuah kaos putih untuk taeyong kenakan.

"Pakailah" jisoo menyerahkannya pada taeyong

"Ayolah aku ini sedang sakit" protes nya

Jisoo memutar bola matanya.dasar manja, batinnya.

Dengan terpaksa ia memakaikan bayi besar itu kaos tersebut.

"Berbaringlah" ujarnya setelah selesai memakaikan taeyong baju

"Tidakkah sekalian kau gantikan celana ku" ucap nya dengan nada jenaka

Jisoo langsung melotot mendengar nya.

"Kau gila huh?!"

"Aku hanya bercanda" ujar taeyong diakhiri dengan tawa ringan

Pertama jisoo memeriksa suhu tubuh taeyong terlebih dahulu dengan memegang dahinya.

Masih panas,tapi tidak sepanas tadi.dengan telaten ia memeras handuk untuk mengompres taeyong.setelah itu ia menaruhnya diatas dahi lelaki itu.

"Ku harap panasnya turun.tapi jika belum turun aku akan menyuruh seseorang memberikan obat penurun panas"

"Kau mau pergi?" Taeyong melihat jisoo bersiap hendak pergi sambil membawa baskom berisi air kompresan tadi

"Tentu saja aku akan pergi"

"Tidak!kau harus merawat ku sampai sembuh" cegat taeyong yang ada di atas tempat tidur

"Aku akan memanggil yerin"

Dahi taeyong mengkerut mendengar jisoo menyebutkan nama yerin.

"Tunggu bagaimana kau tau Yerin"

"Kau tak perlu tau hal itu" setelah itu jisoo pergi dari kamar taeyong

Obsession ; TaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang