"ANAK MAMI. MANJA. HAHAHA" sahut Esa tak mau kalah
"ECCA BENCI ESA!!!!"
Ecca pun pergi meninggalkan mereka
"Hiks...kenapa Esa selalu nyakitin hati Ecca. Apa salah Ecca?" kata Ecca sambil menangis
"Padahal Ecca pengen temenan sama Esa. Tapi Esa selalu menghindar dari Ecca. Apa Ecca gaboleh berteman sama Esa?" lanjut Ecca
"Ca.."
"Ecca sakit hati sama ucapan Esa. Esa gapunya perasaan. Bisanya nyakitin cewe ajah"
"Ecca emang mau apa dari Esa?"
"Ecca cuma mau Esa temenan sama Ecca dan jangan menghindar dari Ecca"
"Ok"
Ecca pun mengangkat kepalanya dan kaget, didepannya ialah seseorang yang dibicarakan tadi, Esa.
"E..sa? Kenapa Esa disini? Esa yang daritadi ngobrol sama Ecca? Esa denger semua perkataan Ecca?" tanya Ecca kaget
"Iya"
Ecca pun menutup muka dengan kedua tangannya.
"Ca..."
"PERGI!!! ECCA BENCI ESA"
"Ca, aku minta maaf"
"Huhu, Esa jahat. Esa gamau temenan sama Ecca" isak Ecca
"Esa mau temenan sama Ecca, dengan 1 syarat?"
"...apa?" tanya Ecca sambil membuka tangannya perlahan
"Ecca gak boleh cengeng. Ecca harus belajar kuat. Dunia itu keras Ca. Jadilah wanita yang tegar akan apapun. Jangan gampang nangis" jawab Esa sambil mengusap rambut Ecca pelan
"..."
"Ca. Kamu itu selalu juara kelas. Masa sang juara nangis? Yang namanya juara, gak takut akan hal apapun dan harus bisa menghadapi semuanya"
Memang benar, Ecca menjadi juara umum di sekolahnya. Namun, satu kelemahan Ecca, yaitu mengenal sebuah rasa yang tak dapat didefinisikan
"..jadi, Ecca dan Esa, kita temenan?" tanya Ecca pelan
"We are Friends!" jawab Esa
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love [COMPLETED]
Romance"Ecca suka sama Esa, tapi Ecca gak berani ngungkapin. Ecca takut sama Esa" -Ecca- "Kenapa harus takut sama gue? Emang gue gigit lo?" -Esa- Kalau suka, ya bilang. Jangan dipendam. Siapa tau perasaan lo bisa berbalas -Esa- Aku pengecut. Aku ga berani...