1. See you again

691 23 6
                                    

"Sayang" panggil Mahesa sambil memegang lengan yang sejak tadi bergelayut manja di lengan kekarnya. Wanita yang dipanggil sayang itu menoleh, menengadah menatap Mahesa yang lebih tinggi darinya. Mahesa menatap wajah kekasihnya itu lekat lekat sebelum keduanya kembali dipisahkan oleh jarak dalam waktu yang tak sebentar "Pokonya selama aku tugas, kamu harus makan dengan baik, jangan begadang, dan terus berlatih, yah?"

Keisha mengangguk patuh seperti seorang anak yang sedang dinasihati oleh Papanya "Siap komandan" ditirunya gaya Mahesa saat hormat pada komandan. Mahesa mengacak rambut Keisha dengan gemas membuat pemiliknya kesal karena rambutnya yang sudah ia rapikan sejak subuh jadi berantakan.

"Oiya, satu lagi. Jangan.." belum sempat Mahesa menyelesaikan kalimatnya, Keisha malah berhamburan memeluk tubuh Mahesa yang tentu saja membuat Mahesa terkekeh pelan sambil mengelus kepala belakang Keisha dengan penuh kasih sayang.

"Udah sih jangan kebanyakan wejangannya" pintanya dengan nada seperti orang merajuk.

Cukup lama keduanya berpelukan, sebenarnya bukan mereka saja, banyak pasangan lain yang juga saling memberi pelukan hangat untuk kekasih atau suami mereka yang akan segera berangkat menjalankan tugas negara selama beberapa hari, minggu, bulan mungkin menyentuh tahun. Tak ada yang tahun kapan mereka akan kembali. Biasanya seperti itu.

Karena waktu pemberangkatan masih lama, Keisha dan Mahesa berbincang bincang santai mengisi waktu yang tersisa untuk keduanya. Keisha tak percaya saat Mahesa terus meyakinkan bahwa ia akan kembali dalam waktu 3 bulan. Bukan apa apa, dulu Mahesa pernah bilang ia akan tugas selama 3 hari, tetapi 3 bulan kemudian ia baru kembali. Pernah juga Mahesa memperkirakan tugasnya akan selama 6 bulan, tetapi baru 1 bulan Mahesa sudah selesai dan kembali pulang. Biarlah Keisha tak diberitahu, ia akan tetap menunggu.

"Kali ini akurat" kekeuh Mahesa yang tak terlalu ditanggapi serius oleh Keisha "Kalo aku baik-baik aja. Aku akan kembali tepat waktu" Keisha benar-benar tak menggubris ini. Ia tak mau diberi harapan palsu.

"Oiya. Apa kakak boleh membawa makanan?" Keisha lantas memberikan sebuah roti setelah Mahesa mengonfirmasikan bahwa tak ada larangan membawa makanan di pemberangkatannya kali ini. Roti yang Keisha berikan kini belum pernah Mahesa lihat sebelumnya "Ini roti baru aku. Namanya Army's bread" jelas Keisha mengenai roti barunya yang memiliki warna seperti pakaian loreng yang dikenakan Mahesa kini.

"Makasih yah sayang" Mahesa beberapa saat menatap pucuk kepala Keisha yang sedang bersender di dadanya, keduanya memilih duduk disalah satu bangku panjang yang ada disana. Entah mengapa Mahesa merasa seperti ini adalah kenangan terakhirnya dengan Keisha, ia merasa akan menjadi jauh dengan Keisha, batinnya seperti mempengaruhi pikirannya agar berfikir bahwa keduanya akan berpisah selamanya. Namun segera Mahesa enyahkan pikiran pikiran negatif itu, ia tak ingin pikiran negatifnya justru akan menjadi doa atas sesuatu yang tak keduanya inginkan.

"Ga nyangka ya kak, hubungan kita udah 8 tahun"

"8 tahun, 7 bulan, 24 hari" Mahesa melengkapi perkataan Keisha yang membuat gadis itu menatapnya takjub. Mahesa memang begitu menyayangi Keisha sepenuh hati, hingga tak seharipun ia lewatkan dari hitungannya dalam menjalin hubungan dengan Keisha.

"You're mine. Jadi pastiin kamu baik baik aja" Tanpa diketahui oleh Mahesa, rupanya Keisha pun merasakan hal yang sama. Ia juga merasa akan dipisahkan dengan Mahesa. Tatapan keduanya sama, tatapan takut kehilangan.

"KEIII" Panggilan Mamanya untuk ke 4kali karena Keisha tak kunjung keluar dari lamunannya 3 bulan lalu. Keisha gelagapan menjawab Mamanya yang malah menggoda karena Keisha tampak galau ditinggal lama oleh Mahesa, namun salut juga muncul di hati sang Mama yang melihat putrinya itu begitu Setia menunggu, Setia pula pada satu lelaki sejak 8 tahun yang lalu. Hanya pada Mahesa lah Keisha melabuhkan hatinya, ialah cinta pertamanya dan semoga menjadi yang terakhir baginya.

Rupanya Lita, Mama Keisha meminta Keisha mengantarnya untuk pergi arisan besok. Biasanya sih diantar Papanya, namun kini Papanya sedang sibuk di luar kota dengan berbagai pekerjaannya sehingga Keisha lah yang dimintai tolong oleh Lita. Sebenarnya Keisha malas bukan main jika harus mengantar dan ikut menemani Mamanya arisan, karena pasti akan lama sekali, biasalah ibu ibu kalau sudah kumpul bahasannya pasti tak akan habis seminggu jika salah seorang tak memutusnya.  Akan tetapi Keisha juga tak tega menolak permintaan Mamanya, jarang jarang juga ia menghabiskan waktu dengan Mamanya, ia terlalu sibuk di toko yang sedang dikembangkannya. Baiklah Keisha setujui saja permintaan Mamanya. Setelah mendapat persetujuan Keisha, Mamanya pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Bersamaan dengan itu pula ponsel Keisha berdering nyaring menandakan seseorang menelponnya.
Inilah definisi kebahagiaan yang hakiki bagi Keisha, ketika kekasih yang sudah lama ditunggu akhirnya menelpon, pasti ia sudah pulang. J
ika belum, mana bisa ia meneleponnya.

"Kei" panggil Mahesa pada Keisha dengan suara yang tak terlalu bersemangat, justru suaranya terdengar pelan. Tapi tak Keisha permasalahkan, hatinya sudah diliputi kebahagiaan hanya dengan mendapat kabar bahwa Mahesa telah kembali. Ketakutannya selama ini tentang gugurnya Mahesa di saat tugas, lenyap sudah. Mahesa telah kembali. Dan ia, BAIK BAIK SAJA.

"Kamu udah pulang? Aku seneng bangett" berlawanan dengan Mahesa, Keisha justru terdengar bersemangat menjawabnya.

Mahesa hanya mengangguk pelan diseberang sana "Besok kita ketemu ya, di resto biasa"

"Siap komandan"

Mahesa terdengar tertawa pelan "Kamu masih sama aja" ujarnya mendengar dua kata dari mulut Keisha yang sudah 4 bulan ini tak ia dengar "Aku tutup ya. Bye"

Keisha tampak agak bingung dengan sikap Mahesa yang terkesan berbeda dari biasanya. Tapi sebisa mungkin Keisha masih berusaha positive thinking, mungkin Mahesa baru datang dan masih cape.
Keisha berlari menuju kedapur, menyusul Mamanya.

"Mah, besok.." belum sempat Keisha menyampaikan kabar pada Mamanya, namun tampaknya sang Mama sudah tau.

"Suutt. Mama tau kok. Mahesa dateng kan? Jadi ngajak ketemuan"

Keisha mengangguk sambil nyengir lebar "Tapi tenang aja. Mama tetep aku anterin. Tadi aku udah kabarin kak Mahesa kok kalo aku bawa mobil sendiri aja"

🌵🌵🌵

Setelah mengantarkan Mamanya ke tempat arisan, Keisha kembali menginjak pedal gas untuk mengendalikan mobilnya menuju ke tempatnya bertemu dengan Mahesa. Sebenarnya ia sudah telat 30 menit. Tapi tak apalah, Mahesa tak akan marah ini. Sesampainya di resto, pengunjung terlihat memenuhi isi ruangan ini, Keisha lantas bertanya pada salah seorang pelayan dimana letak meja nomor 23, tempat ini selalu berubah setiap bulannya.
Meja tersebut rupanya ada di bagian belakang, di ruang terbuka yang berbentuk taman. Entah mengapa Mahesa memilih tempat disana, mungkin karena tempat didepan sini sudah penuh.
Dengan langkah cepat yang bersemangat Keisha menghampiri Mahesa yang duduk disana seorang diri sambil sesekali menyeruput minuman yang telah ia pesan untuk ia nikmati sebelum Keisha tiba.  Baru saja Keisha akan berjalan menuju meja 23 seseorang yang baru datang dari arah toilet tampak duduk disamping Mahesa, walau hanya belakang nya yang terlihat namun Keisha masih dapat mengenali wanita itu, LIA?
Sedang apa Lia disana? Apa Mahesa mengundang Lia? Atau Lia yang meminta bergabung karea tahu Keisha akan ada disana juga?

Keisha mendekat dengan langkah ragu, akan tetapi ia tetap berusaha positive thinking, mungkin keduanya tak sengaja bertemu dan memilih makan bersama karena tahu Keisha akan disini juga. Hampir satu menit lamanya Keisha terdiam memandangi keduanya yang saling menunduk dan diam seribu bahasa. Entah kenapa, hatinya juga merasa tak tenang sejak semalam, apalagi saat melihat foto profil Whatsapp Mahesa yang semula fotonya dengan Keisha dihapus. Tak biasanya, tapi Keisha belum berani menyimpulkan apapun.

🌵🌵🌵

Jika mencintaimu adalah sebuah kesalahan, maka biarkanlah aku menjadi pendosa itu

Aku mencintaimu, karena kamu adalah kamu

Melebihi apapun, kamulah yang paling berharga. Itu yang kamu ucapkan seminggu yang lalu, dan hari ini aku tahu bahwa kamu berbohong.

🌵🌵🌵

Labirin Cinta 01
Majalengka, 28 Maret 2020
Malekanita

Instagram : @nitanadyaa

LABIRIN CINTA | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang