17. Maafin aku, Kei.

189 15 12
                                    

Tok tok tok..
Tangan Keisha terus mengetuk pintu yang kini ada dihadapannya. Ia tak sabar untuk menemui tuan rumahnya. Berkali-kali Keisha mengetuk pintu dengan cepat dan cukup kencang.

"Keisha?" ucap sang tuan rumah saat melihat Keisha ada didepannya. Keisha hanya menatap dengan tatapan nanar, matanya kembali beradu pandang setelah sekian lama tak saling lihat.

"Aku mau bicara"

"Ga bisa"

"Aku udah tau tentang Lia" ucap Keisha tegas.

Mahesa menoleh saat Keisha mengatakan itu, ia yakin kedatangan Keisha pasti akan meminta penjelasan darinya. Akhirnya Mahesa menyetujui permintaan Keisha, keduanya membicarakan ini di gazebo yang ada disamping rumah Mahesa.

"Kak, liat aku" pinta Keisha sebelum mengajukan pertanyaan, Keisha tahu betul bagaimana tatapan Mahesa saat berbohong, itulah mengapa Keisha meminta Mahesa menatapnya.
Mahesa masih bersikeras tak ingin menatap Keisha, ia tak sanggup. Masih belum sanggup setelah lebih dari 9 bulan lamanya tak bertemu dengan seseorang yang sangat ia cintai, hingga kini.

"Kenapa kamu putusin aku? Padahal kamu ga ada hubungan apa apa dengan Lia" Keisha akhirnya merain pundak Mahesa agar mata keduanya kembali bertatapan, dengan begitu Keisha akan mudah mengenali Mahesa apakah berbohong atau tidak.

"Karena aku udah ga cinta sama kamu"

"Bohong" pangkas Keisha dengan cepat "Jelas itu bohong"

Mahesa diam. Kembali memalingkan matanya dari Keisha.

Keisha menghela nafasnya "Aku gak akan minta balikan sama kamu. Karena aku udah nikah" kalimat ini sukses menusuk hati Mahesa walaupun sebenarnya memang ia sudah tau kalau Keisha memang sudah menikah, tetapi mendengar langsung dari Keisha ternyata cukup menyakitkan "Aku cuma minta kamu jujur" lanjut Keisha

"Oke" jawab Mahesa akhirnya menyetujui keinginan Keisha "Aku bakal jawab semua pertanyaan kamu, dengan jujur"

"Kenapa kamu ninggalin aku? Itu pertanyaan aku dari tadi"

"Karena aku gak cocok untuk kamu Kei"

Keisha mengerutkan keningnya "Gak cocok? Gimana bisa kamu mikir kalo kita ga cocok? sementara kita udah pacaran selama 8 tahun lebih"

"Karena aku ga sempurna"

"Ga ada manusia yang sempurna"

"Tapi aku cacat" sanggah Mahesa dengan cepat membuat Keisha semakin tak mengerti dengan apa yang Mahesa maksud. Melihat tatapan bingun dari mata Keisha, Mahesa menggulung celana panjangnya hingga menampakkan sebuah benda menyerupai besi panjang disana.

"Ka.. Kamu?.." Keisha mendadak gagap melihat hal tersebut, lidahnya terasa kelu karena tak percaya dengan apa yang terjadi pada Mahesa. Spontan Keisha berdiri menghadap Mahesa yang masih duduk di gazebo "Gimana bisa?" tanya Keisha lagi. Ia memang masih bingung tentang bagaimana kronologi yang menyebabkan Mahesa harus kehilangan kaki kanannya hingga kini ia memakai kaki palsu.

"Aku kecelakaan dan kaki aku terlindas truk" jawab Mahesa pelan. Jika ia perempuan mungkin ia akan menangis sejadi-jadinya melihat keadaan dirinya kini. Sementara Mahesa menahan air matanya, Keisha justru mengalirkannya dengan deras. Ia ingin marah pada keadaan, kenapa harus Mahesa ? Kenapa harus kakinya direnggut? Saat penantiannya selama 8 tahun akan terwujud, saat Mahesa akan segera melamarnya, kenapa harus kau buat Mahesa mundur dengan cara seperti ini? Kenapa?!!

"Kapan?" tanya Keisha lagi dengan suara yang gemetar

"Sehari setelah pulang penugasan. Waktu aku menuju kerumah kamu" jawab Mahesa dengan tatapan yang mulai seperti membayangkan kejadian kala itu "Aku berencana ngasih kejutan dengan cara ngelamar kamu. Tapi takdir gak setuju"

LABIRIN CINTA | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang