Chapter Six

850 61 0
                                        

Prilly berdiri di halte sambil menunggu taxi online yang dia pesan, dia masih memikirkan omongan Bimo tadi. Prilly sebenarnya sudah cape dengan keadaan rumah tangga nya, tetapi saat mengingat seseorang yang dulu menjadikannya istri Ali sekarang dan cinta nya terhadap Ali, Prilly akan tetap mempertahankan rumah tangga nya meskipun Ali tetap tidak menganggap dia sebagai istri. Lamunan Prilly terhenti saat ada mobil berwarna putih yang berhenti di depannya.

"Dengan mbak Prilly?" Ucap sang Supir. Prilly hanya mengangguk dan langsung memasuki mobil tersebut, dia yakin itu adalah taxi online pesanannya.

...

"Terimakasih ya pak" ucap Prilly sambil memberikan uang kepada sang supir. Prilly keluar dari mobil, dan berjalan memasuki rumah sebelum nya Prilly mampir terlebih dahulu ke supermarket untuk membeli kebutuhan dapur, setelah menyimpan belanjaan di dapur lalu ia langsung menuju ke kamarnya. Seperti biasa rumah nya selalu sepi seperti ini, Ali masih di kantor dan bi Sandri pembantu rumah tangga nya pasti sudah pulang kalau sore begini, Ali memang melarang bila pembantu nya menginap di rumah, jadi bi Sandri datang di pagi hari lalu pulang kembali di sore hari, hanya ada satpam yang menginap untuk menjaga rumah.

Setelah membersihkan diri, Prilly membaringkan tubuh nya di ranjang saat akan terlelap, Prilly terbangun lagi teringat dia belum meminum obat nya akhirnya dia beranjak dari tidur nya, berjalan ke arah lemari lalu mengambil obat nya dan berjalan kembali ke nakas samping tempat tidur untuk mengambil minum, lalu Prilly langsung meminum obat nya.

"Sampai kapan aku harus mengonsumsi obat obatan ini" ucap Prilly lirih sambil menatap beberapa bungkus obat di tangan nya. Setelah selesai Prilly membaringkan tubuh nya kembali di ranjang dan tidak lama kemudian dia terlelap.

...

Ali menggeram kesal saat tau meeting hari ini di tunda, padahal dirinya sudah menunggu hampir setengah jam di cafe yang akan di jadikan tempat meeting. Selama di perjalanan menuju kantor Ali terus saja mengumpat. Bimo yang mendengarnya hanya diam karena diapun merasa kesal, memang saat ini Ali dan Bimo berada di dalam mobil Ali.

"Bisa bisa nya ya mereka ngebatalin meeting ini, sumpah gw kesel banget" ucap Ali sambil memukul pelan stir mobil.

"Yaudah lah Li, nanti kita bicarain tentang hal ini pas meeting lagi sama mereka" ucap Bimo menenangkan, Ali pun mengangguk sebagai jawaban.

Setelah beberapa saat mereka akhirnya sampai ke kantor, mereka langsung menuju keruangan Ali. "Gw mau pulang deh cape banget" ucap Ali sambil melirik arloji nya yang menunjukkan pukul setengah enam sore.

"Li gw mau ngomong bentar" bicara Bimo berubah menjadi serius

"Apaan sih?" ucap Ali sambil merapikan kan laptop dan berkasnya yang akan di bawa ke rumah

"Ini soal Sarah"

Ali yang tadinya sibuk dengan laptopnya langsung menoleh ke arah Bimo. "Gw ketemu Sarah" ucap Bimo, dia terpaksa mengatakan ini, walaupun ini pasti akan menyakiti hati Prilly

Mata Ali membulat sempurna dan ada binaran juga di bola mata hitam legam itu "Lo serius?, dimana dia sekarang Bim?" Ucap Ali semangat, akhirnya setelah sekian lama Ali akan bertemu lagi dengan gadisnya

"Dia masih tetap ada di kota kelahirannya, Bandung. Dia bilang sama gw, lo harus lupain dia!" Ucap Bimo tegas, dia tidak mau Ali menyakiti istri nya lagi, semoga dengan mengatakan ini dia akan mulai menghargai Prilly walaupun dia tidak yakin.

"Lo apaan sih, Sarah gamungkin ngomong kayak gitu" bentak Ali

"Dan gw juga mau lo bilang sama Sarah, kalau lo udah bahagia sama istri lo" ucap Bimo dengan menekankan setiap kata-kata nya

"Kok lo jadi ngatur hidup gw sih Bim, pasti semua ini gara-gara cewek sialan itu" ucap Ali malah menuduh Prilly

"Ini semua tuh bukan salah Prilly, yang pantes di salahin itu harusnya lo Li!," Bimo benar-benar tidak habis pikir dengan Ali, dia malah menyalahkan Prilly yang bahkan tidak salah sama sekali.

"Terserah apa kata lo, gw mau pergi" ucap Ali sambil beranjak dari meja kerja nya

"Lo mau pulang kan Li?"

"Gw mau ke Bandung, nyari Sarah" ucap Ali sambil berjalan melewati Bimo

"Lo gila Li, lo harus pulang kasian istri lo pasti nyariin lo" titah Bimo tegas

Ali terus saja berjalan keluar ruangannya masuk ke dalam lift dan menuju parkiran khusus untuk nya di depan lobby, dimana mobil nya berada.

Bimo yang masih berdiam di ruangan Ali, menghembuskan nafas nya kasar dia yakin setelah ini Prilly pasti khawatir dan menanyakan keberadaan suami nya itu kepada Bimo, dan mungkin setelah ini Prilly akan kembali tersakiti kalau tau Ali sedang mencari Sarah.

"Aaarrghh... Ali brengsek!" Bimo menggeram kesal tidak habis pikir dengan sahabatnya itu. Lalu dia pun berlalu dari ruangan Ali dan pulang menuju apartement nya.

...
Hai semuaaa, setelah berabad-abad nggk update hari ini aku update hehe☺️masih inget kah dengan cerita ini?😁
Maaf banget baru sempet update🥺

Stay healthy semuanyaa, smoga pandemi ini cepet berakhir yaa🥰
Jangan lupa #DirumahAja
Voment nya jangan lupa juga ya💙

IKHLAS [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang