Chapter Eight

871 65 1
                                    

Maaf kalau banyak typo🙏🏻
Enjoyy🥰

Bimo menunggu sambungan panggilan di handphone nya berubah menjadi suara seseorang, sudah hampir lima kali ia mencoba menghubungi orang itu tetapi selalu tidak ada jawaban. Ia dibuat sangat khawatir dengan keadaannya.

"Prill.. lo kemana sih, bikin khawatir aja" Bimo terus mencoba menghubungi Prilly tetapi tetap saja tidak ada jawaban, ya Bimo sedari tadi mencoba menghubungi Prilly untuk menanyakan keberadaan Ali, apakah Ali ke Bandung atau tidak. Tetapi Bimo malah di buat khawatir oleh Prilly yang tidak mengangkat panggilannya, ia takut terjadi apa - apa pada Prilly.

"Apa gw kerumah nya aja?, eh tapi ini udah malem banget kayaknya" ucap Bimo sambil melihat jam di handphone nya

"Tapi gw bener - bener khawatir"

"Yaudah lah, gw cabut aja" akhirnya Bimo memutuskan untuk pergi kerumah Ali, ia memakai jaket nya dan mengambil kunci motor lalu bergegas menuju ke rumah Ali

...
Setelah menempuh waktu sekitar 15 menit akhirnya Bimo sampai dikediaman Ali, untung saja jalanan lumayan sepi saat malam begini. Rumah Ali terlihat sangat sepi dan saat Bimo menanyakan keberadaan Ali kepada satpam, mereka bilang Ali keluar sekitar satu jam yang lalu, dan benar saja ia tidak melihat mobil Ali di halaman serta garasi

"Kalau boleh tau, Ali pergi kemana pak? Sendirian apa sama Prilly?" Tanya Bimo kepada salah satu satpam yang bekerja di rumah Ali, yaitu pak Surya

"Tuan pergi sendirian pak Bimo, saya kurang tau mau pergi kemana. kalau bu Prilly sepertinya ada di dalam" jawab pak Surya. Prilly memang ingin di panggil Bu saja, tidak mau di panggil nyonya.

Bimo mengangguk dan mengucapkan terimakasih lalu ia meminta izin untuk menemui Prilly, segera ia menuju pintu utama dan mengetuk nya. Sudah beberapa kali ia mengetuk tidak ada sahutan bahkan tidak ada tanda - tanda Prilly akan membuka-kan pintu. Bimo semakin khawatir saja dengan Prilly, lalu ia segera membuka pintu besar itu dan tidak terkunci, Bimo perlahan masuk ke dalam rumah

"Prill.. Prilly ini gw Bimo" teriak Bimo, sangat sepi tidak ada jawaban, apa Prilly sudah tertidur? Karena memang ini sudah larut malam. Tetapi entah mengapa Bimo terus saja melangkah ke arah dapur

"Prill.. ya ampuuun" teriak Bimo tiba - tiba saat melihat Prilly yang terduduk di lantai sambil memegang erat kepalanya

"Lo kenapa Prill?" Ucap Bimo panik

Prilly yang samar - samar mendengar suara seseorang ia pun mendongakkan kepala nya melihat siapa yang datang, walaupun kepala nya terasa berat.
"Ka B-Bimo" ucap Prilly lirih saat mengetahui bahwa seseorang itu adalah Bimo

"Lo kenapa Prill?. Terus si Ali mana?"

Prilly tidak menjawab, tiba - tiba ia meringis merasakan sakit di kepala nya makin bertambah, Prilly mencengkram kepala nya kuat. Bimo yang melihat itu pun langsung menggendong Prilly membawa nya ke ruang tengah, lalu membaringkan nya di sofa

"Ka, a-aku minta t-tolong ambilin kotak ungu di kamar aku ya. K-kamar aku yang d-di pojok" ucap Prilly terbata, ia masih menahan sakit di kepala nya. Tidak banyak bicara lagi Bimo langsung bergegas ke kamar Prilly.

Selama ia menuju kamar Prilly ia merasa heran dan terkejut, kamar aku? Yang di pojok?. Setau Bimo kamar Ali tepat berada di depan tangga, ternyata Ali dan Prilly pisah kamar. Bimo sudah menduga pasti Ali yang tidak mau satu kamar dengan Prilly. Ia tau pasti hubungan Ali dengan Prilly tidak baik - baik saja seperti yang di katakan Prilly waktu itu, bahkan ini jauh dari kata baik - baik saja.

IKHLAS [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang