"Hai Prill... udah lama?. Maaf jalanan macet, biasalah jakarta"
"Iya ka, nggk apa apa kok" balas Prilly sambil tersenyum
"Lagian kenapa ngajak ketemu di sini? gw kan bisa kerumah lo, gw takut lo kecapean"
"Ya ampun aku baik - baik aja kok, aku juga sumpek kalau lama - lama di rumah terus, pengen cari udara seger" ucap Prilly sambil terkekeh, mau tak mau orang tersebut ikut tersenyum melihat Prilly. Hari ini Prilly mengajak Bimo untuk bertemu di caffe nya. Yaa, orang tadi adalah Bimo, Prilly sengaja bertemu dengan Bimo ingin menanyakan tentang Sarah dan yang pasti ia akan menanyakan keberadaan dan kabar Ali. Walaupun Ali tidak menganggap nya, tetapi tetap saja Prilly sangat rindu ingin melihat dan bertemu dengan Ali.
"Lo udah pesen sesuatu?" tanya Bimo
"Udah ka, kaka mau pesen?" jawab Prilly sambil tersenyum
Bimo menggeleng, menandakan ia tidak mau pesan apa - apa. "Jadi ada apa Prill?, lo mau ngomongin apa?"
Prilly bingung harus memulai menanyakan tentang Sarah bagaimana. Akhirnya ia menanyakan tentang Ali terlebih dahulu. "Mas Ali.. gimana kabar nya ka?" Prilly berucap sambil menunduk, karena memang ia sangat merindukan suaminya itu
Bimo menghembuskan nafas kasar, ia tau pasti Prilly akan tetap menanyakan tentang Ali. "Ali belum ada kabar Prill, tapi secepatnya gw bakal susulin dia"
"Ka Bimo tau dimana mas Ali?" Bimo merutuki ucapannya, ia tidak mau Prilly tau Ali di Bandung. Apalagi Ali sedang mencari wanita lain, dan itu pasti membuat Prilly kepikiran dan drop kembali
"Emm... ma-maksud gw, gw ba-" belum Bimo menyelesaikan ucapannya tetapi Prilly sudah memotong nya "Aku tau mas Ali di Bandung kan ka?, aku... juga tau mas Ali lagi cari Sarah" Prilly berucap pelan di akhir kalimat nya
Bimo terkejut mendengar Prilly berucap begitu. Ia kira Prilly tidak tau tentang Sarah "lo... tau Sarah?" Bimo benar - benar tidak menyangka jika Prilly mengetahui Sarah dan juga mengetahui kelakuan Ali selama ini. Prilly memang sudah tau Sarah, tetapi Prilly mengetahui Ali di Bandung dan sedang mencari Sarah, adalah karena kemarin saat ia akan menemui Bimo di caffe nya, tidak sengaja ia mendengar Bimo sedang berbicara lewat telepon dengan Ali. Lalu Prilly tidak sengaja juga mendengar Bimo menyuruh Ali pulang dan tidak mencari Sarah lagi di Bandung.
Setelah mendengar itu, Prilly mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan Bimo. Lalu Prilly memilih pulang ke rumah.
Prilly hanya mengangguk pelan "bahkan aku tau kalau mas Ali merasa hancur karena aku, karena kehadiran aku di hidupnya"
"Enggak!, ini bukan salah lo. Harusnya Ali yang merubah kelakuannya, harusnya Ali yang nerima takdir!!" tekan Bimo, ia benar - benar geram dengan Ali. Dari dulu ia sudah memberitahu kepada Ali, bahwa dia harus mulai menerima takdir nya, dan dia harus menerima Prilly sebagai istrinya.
"Aku mau ketemu Sarah" pinta Prilly
Bimo lagi - lagi di buat terkejut oleh ucapan Prilly. "Buat apa Prill.. lo ketemu Sarah?"
"Aku mau ngomong sesuatu ka"
"Ngomong apa??. Prilly!! Lo gausah ya ketemu sama Sarah, lo jangan lakuin hal yang aneh - aneh" Bimo menatap serius ke arah Prilly, ia tau Prilly ada maksud lain yang pastinya menyangkut rumah tangganya dengan Ali.
"Tapi ka, aku mau mengembalikan keadaan kayak dulu lagi sebelum aku datang ke kehidupan mereka" ucap Prilly yakin, walaupun rasanya tak rela dan menyesak-kan dada
"Oh.. enggak, enggak!!. Itu gabakal buat semuanya kayak dulu lagi!!" ucap Bimo tegas, ia tidak mau semua itu terjadi. Ia tak mau Prilly yang terus - terusan berkorban. Dan memang walaupun Ali kembali lagi dengan Sarah, pasti keadaannya tidak akan sama seperti dulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
IKHLAS [SLOW UPDATE]
FanfictionAku ikhlas menerima semua nyaa! - Prilly Aulia Slavina Memang, penyesalan selalu datang terakhir! - Aliandjaya Abraham . . . Sorry slow update😊