Author's PoV
"Baik anak-anak, kita akan mengadakan karyawisata ke Museum. Setelah itu, kalian diwajibkan membuat karya ilmiah mengenai perjalanan kali ini." Mr. Laithfore selaku pendamping karyawisata kali ini menyampaikan pengumuman.
"Museum ya..." Gumam Reihan sembari melihat sosok bernetra aquamarine di sebelahnya. Ia semakin curiga dengan gadis itu, terutama karena hipotesis Vincent yang menghantui pikirannya.
Flashback PoV
"Catatan? Catatan apa maksudnya?" Vianita menanggapi pernyataan Vincent
"Catatan itu seperti buku tebal yang berisi tulisan yang aku tidak mengerti. Huruf-huruf yang digunakan satu halaman dengan yang lainnya tidak sama. Dan yang lebih aneh, di atas setiap catatan terdapat nama lengkap seseorang yang ditulis dengan tinta timbul dan huruf latin. Seakan-akan, yang menulis halaman-halaman itu bukanlah orang yang sama." Vincent melanjutkan pernyataannya.
"Ya berarti itu bukan punya Neisha, dong?"Frans menanggapi
"Tapi ada namanya di catatan paling terakhir. Dan dari beberapa kata yang ku pahami, buku itu berisi beberapa mantra yang dapat menumbuhkan seseuatu." Sekali lagi, mereka semua terdiam.
"Mengapa baru sekarang?" tiba-tba Reihan bertanya tanpa melihat wajah si surai biru laut.
"Maafkan aku. Aku tidak pernah mendapatkan momen yang tepat untuk memberitahu kalian." Semua kembali terdiam. Air muka reihan perlahan kembali tenang.
"Ok. Lanjutkan." Katanya kemudian.
"Baiklah, terimakasih. Ada hal lagi yang aku temukan dibalik hutan seminggu setelah aku menemukan buku itu."
"Apa itu?" Vianita kembali ingin tahu.
"Langit malam saat itu terlihat indah seperti langit musim semi pada umumnya. Seperti biasa, aku berjalan-jalan di hutan belakang sekolah kita." Vincent memulai ceritanya.
"Suasananya yang sejuk dan tenang membuatku merasa aman, walaupun pencahayaan di tempat ini sangat minim." Vincent memperhatikan sekitarnya. Tampak sekelebat bayangan yang berjalan menuju taman.
Alyssa sedang berjalan menuju taman saat Mr. Laithfore menghampirinya. Tak selang beberapa lama, mereka pun pergi menuju perpustakaan. Vincent pun melanjutkan ceritanya.
"Selang beberapa lama, rasa kantuk mulai menghampiriku. Untunglah aku berjalan-jalan demi mengobati insomniaku ini. Tiba-tiba suara itu meneriaki ku dari kejauhan. Suara itu sarat akan rasa lelah." Semua orang kembali mendengarkan Vincent dengan serius.
"Aku berusaha menawarkan jawaban paling diplomatis saat itu dengan mengatakan bahwa aku tidak akan menceritakan hal itu pada siapa pun. Ia pun sepertinya setuju. Hal terakhir yang aku sadari adalah aku sudah berada di dalam kamarku."
Semua orang lagi-lagi terdiam.
"Jadi, apa yang kamu simpulkan tentang Neisha?" Reihan akhirnya angkat suara.
"Aku berspekulasi bahwa... mungkin saja Neisha adalah seorang penyihir..."
"...dan Alyssa kemungkinan besar adalah penyihir yang mau membereskan apapun yang dikerjakan Aneisha." Manik obsidian Vincent menatap tajam Reihan.
"Apapun yang terjadi, jangan ada yang menampakkan kecurigaan yang mendalam pada Anna. Hal ini hanyalah spekulasi diantara kita." Nia akhirnya buka suara sekaligus menutup perbincangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relife series: The Curse of The Priestess
FantasyKesalahan yang diperbuatnya sangat besar. Akan kah Ia dimaafkan oleh alam, atau malah mengulang kesalahan yang sama?