05

252 11 4
                                        

"Kirann"
Rani mendekat histeris. Kiran kehilangan kesadarannya. Dia menari dengan fasih tarian tradisional kota ini. Rani menyentuh tangannya berharap mahkluk itu keluar dari tubuhnya.

Kiran terdiam tidak menari lagi,dia menundukan kepalanya. Rani yang berada didekatnya langsung ketakutan, melepaskan sentuhannya pada tangan Kiran, Kiran tidak pernah seperti itu.

tiba-tiba Kiran menatap Rani dengan mendelikkan mata. Dia berbicara bahasa yang tidak diketahui oleh Rani, dan tertawa tidak jelas. Orang-orang melihat Kiran dengan wajah takut dan merinding. 

Tidak lama kemudian, Alex membawa  bapak penjaga pantai yang bisa menolong Kiran, semua orang kalang kabut karena suasana di pantaiitu sudah mencekam, semua siswa yang ikut dalam study tour ini berkerumun. Kiran dibawa dengan paksa ditempat teduh. Rani mengikutinya dari belakang, sedangkan alex merangkulnya. Menenangkan Rani agar tidak terus menangis.

Dia melihat bagaimana Kiran yang terus menolak untuk disembuhkan, dan guru yang memeganginya sudah kualahan. Namun bapak itu tidak putus asa dia terus mencobanya. Para guru khawatir dengan kejadian itu.

Kiran masih sama menatap Rani dengan wajah bengis, meronta untuk bisa kabur. Selang beberapa menit kemudian bapak itu bisa mengeluarkan mahkluk yang merasuki tubuh Kiran. Kiran tidak meronta lagi, guru yang memeganginya membawa Kiran ketempat duduk agar tubuhnya bisa dibaringkan sampai dia tersadar. Rani yang masih menangis langsung mendekati Kiran.

Alex sempat ditanyai oleh guru-guru apa yang terjadi dengan Kiran, tetapi Alex juga bingung bagaimana menjelaskannya. Semua pengunjung disana masih mengerumuni, mereka yang penasaran makin ingin mengetahui.

Tidak lama Kiran membuka matanya, kebingungan mengapa banyak orang yang mengerumuninya, dan kenapa Rani menangis dihadapannya. Kiran juga  merasa badannya gatal dan sedikit lelah. 

Rani mengelap air matanya,senang melihat Kiran sudah sadar. Dia mengambilkan gelas yang berisi air putih untuk diberikan pada Kiran. Kiran menerimanya dan meminumnya.Setelah itu dia menatap Rani masih tidak mengerti akan apa yang terjadi padanya. Rani akan menjelaskan pada Kiran namun Bu Erika menepuk pundak Rani menyuruhnya untuk menjelaskannya nanti saja dikarenakan mereka akan segera menuju hotel. Rani mengangguk. Para siswa diarahkan untuk menuju bus masing-masing. Mereka bertiga menembus kerumunan orang yang masih saja melihat mereka.

" Kamu udah baik-baik aja kan ? " tanya Rani memastikan.

" Udah mendingan" Kiran tersenyum kearahnya.

 Alex dan Rani merangkul tubuh Kiran takut Kiran masih lemas. Mereka berjalan menuju parkiran bus. Bu Erika selaku wali kelas mereka, membantu dari belakang.

************************

Malam hari sudah tiba, Kiran meminta jika malam ini mereka akan jalan-jalan. Namun Rani sedikit keberatan, karena kejadian yang menimpa Kiran tadi pagi. Rani berjalan mendekati Kiranyang duduk ditempat tidur sambil melamun.

"Kiran " Rani duduk disampingnya.

"Udah siap? yuk jalan" Kiran akan berdiri tapi Rani menghentikannya memegang tangan Kiran. Kiran menoleh kearahnya.

" Gak bisa ya besok aja?" 

" Ranii ini kan lagi study tour kita harus nikmatin. Lupain kejadian tadi" Kiran memegang pundak Rani. Rani mendongak menatap kearah Kiran.

" Aku takut kamu-"

" Udah, aku gapapa Ranii" Kiran meyakinkan Rani akan keadaannya sekarang. Rani sedikit ragu akan hal itu, tapi Kiran tersenyum untuk menandakan bahwa dirinya baik-baik saja.

" Oke, kita jalan " Rani tersenyum.

Mereka berdua keluar dari kamar, berjalan menuju kamar Alex untuk mengajaknya. Lalu mereka bertiga berjalan keluar dari hotel untuk menikmati indahnya malam kota itu. 

" Ih Ran ada yang jualan cilok disebrang sana" mata Kiran berbinar-binar melihat ada yangberjualan cilok. Rani tersenyum tau Kiran sangat menyukai cilok.

" Ran kesana yuk" Kiran memohon pada Rani. Tapi Rani menolak, karena perutnya sudah kenyang. Dia lebih baik menunggu Kiran disini dan akhirnya Kiran pasrah. Dia sendiri yang akan membelinya, menyebrangi jalanan yang besar. Kiran sampai di sebrang jalan tempat tukang cilok itu berada. Rani sedang bergurau bersama Alex, menunggu Kiran kembali. Namun tidak lama fokus Rani teralihkan pada Kiran yang sudah membeli cilok itu dengan wajah senang.

" Oh itu Kiran udah mau kesini" Alex yang tidak mengerti akan ucapan Rani melihat kearahnya. Dia bingung. Akhirnya Alex juga melihat kearah yang Rani lihat, tapi yang Alex liat Kiran belum selesai membeli cilok,dan kiran tetap ada disana.

Dalam mata Rani, dia melihat Kiran berjalan menyebrangi jalan, tidak melihat kearah lain karena ada truk yang melaju kencang kearahnya.

Rani berteriak dan langsung berlari menuju kearahnya, Kiran menoleh, karena merasa namanya dipanggil.Kiran terkejut kenapa Rani menyebrang jalan dan juga dia tidak melihat ada mobil kencang yang menuju kearahnya. 

Alex berlari beeusaha memegang tangannya namun tangan Alex tidak menggapainya, dan naas sebuah mobil menghantam tubuh Rani dengan keras sampai tubuh Rani terpental jauh kebelakang. Si pengemudi mobil menghentikan laju mobilnya secara paksa. 

" Ranii!" Teriak Kiran dan Alex bersamaan. Alex histeris berlari kearah Rani.  Pengemudi mobil, dan warga yang melihat juga menghampiri Rani ingin membantunya. Darah Rani mengalir dijalan, matanya masih sedikit terbuka melihat Alex berdiri didepannya namun yang terakhir diingatnya adalah Kirantersenyum menyeringai kepadanya sebelum akhirnya dia tertabrak oleh mobil.

To Be Continue...

************************************

Haiii lama tidak update, karena saya sibuk. Dan saya sempatkan buat nulis cerita ini lagi. Ini masih kelanjutan flashbacknya Rani ya. Flashback saat Rani  masih SMP kelas 8. dan disini kalian bukankah tidak asing dengan nama Kiran?. Dia itu sahabat Rani dari kelas 7, mereka bertiga sering main bareng. dan karena suatu ..... mereka akhirnya..... (author gak boleh spoiler)

Jangan lupa Vote dan Commentnya teman-teman, stay safe untuk keadaan sekarang. Tetap dirumah aja ya, itu melindungi kalian dan membuat tenaga medis terbantu. jangan lupa cuci tangan, pakai masker kalau lagi keluar (jangan pakai masker medis ya, mereka udah kekurangan masker dan itu sangat berbahaya sekali)

OK GUYS HAPPY READING

salam 
ClearaShy_

[*HIATUS*]SCHOOL TERRORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang