Rani bosan disini, tetapi seluruh badannya masih terasa sakit dan perih. Naya, hantu kecil itu pun masih sibuk bermain dengan teman barunya. Tetapi jika dipikir kembali Rani sedikit aman disini karena Naya dan temannya, ruangannya tidak terlalu sepi. Rani menoleh kearah ponselnya di nakas samping tempat tidur. Dia mengambilnya, tiga hari ini dia tidak melihat ponsel itu. Banyak pesan dari grup sahabatnya, dan juga banyak chat pribadi yang dikirim sahabatnya karena beberapa hari ini tidak masuk.
"Apa mama gak ngabarin sahabat-sahabatku ya?" cicit Rani, karena seharusnya mereka semua sudah tau.
Rani membuka salah satu chat sahabatnya itu.
KEMARIN
Putri
Ran kamu baik-baik aja kan?
09.30 PM
HARI INI
YouGak baik-baik aja, aku dirumah sakit:)
08.10 PM
Rani hendak meletakkan kembali ponsel itu. Namun dia melihat layar ponsel itu terbuka menampilkan Putri yang menelponnya. Dia dengan cepat mengangkatnya.
" Assalamualaikum Ran?!"
" Waalaikumslam " Jawab Rani sedikit serak.
" Gimana keadaan kamu? parah lukanya? kok bisa kecelakaan sih? kamu habis darimanaa?" Cerocos Putri khawatir.
"Satu-satu dulu pertanyaannya oi" Suara Rina menasehati Putri terdengar, Dan Rani hanya bisa tertawa kecil.
" Gimana Ran? Terlalu parah gak lukanya?" Sekar bertanya.
" Mm.. Sedikit sih" Jawab Rani bingung
"Kamu kok bisa kecelakaan sih!, emang abis dari mana?" Tanya Putri kembali. Rani terdiam, bingung harus menjawabnya seperti apa. Jika dia mengatakannya diponsel mereka mungkin akan lebih khawatir dengan kondisinya sedangkan sahabat-sahabatnya itu masih di sekolah.
" Ran kok diem?" Sekar bertanya karena tidak ada jawaban.
"TRIIIINNGGG " Suara bel masuk terdengar di ponsel Rani.
"Ran kita masuk kelas dulu ya, nanti kita jenguk kamu disana, dan kamu harus ceritain ke kita!" Ujar Putri mereka seperti terburu-buru untuk masuk kelas.
Sambungan telepon sudah terputus. Rani sendiri lagi. Dia meletakkan ponselnya ke Nakas lalu melihat kearah kaca disamping kiri. Disana terdapat taman rumah sakit. Papanya sangat bekerja keras untuk membangun rumah sakit ini sehingga dia tidak pernah pulang kerumah karena sibuk dengan kerjaannya. Papanya sulit sekali membagi waktu untuk bermaian dengannya sejak kecil.
Dirinya saat kecil selalu ditinggal dirumah bersama bibi pengasuh, namun sejak kejadian saat SMP itu mama dan papa Rani sadar bahwa selama ini mereka hanya mementingkan pekerjaan daripada putri kandungnya. Rani tersenyum, mungkin kejadian itu juga sebuah hadiah untuknya, karena mamanya terus memperhatikannya dan sering meluangkan waktunya untuk Rani, meski papanya sedikit cuek dengannya tapi Rani rasa, Reno sangat menyayanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[*HIATUS*]SCHOOL TERROR
HorrorCover by clearashy_ Apa yang kalian rasakan jika bersekolah di sekolah elit,dengan banyak fasilitas lengkap dan sangat memadai. Bangga??senang??, tentu saja!.Dan apa kalian akan tetap senang, jika mengetahui misteri sejarah yang ada didalamnya?. Se...