02

345 18 7
                                        

"Oi Ran!,pagi-pagi gini udah bengong aja!"seru sahabatnya dari samping tempat duduknya itu dan berjalan mendekat.

"hm..kamu ini kebiasaan ya?ngeganggu orang lagi bengong!",jawabnya kesal karena memang sahabatnya itu selalu saja mengganggunya.

"Lo ini kenapa sih kok bengong mulu?ada masalah kah?atau apa yang membuat dinda merasa sedih?,Ocehnya cekikikan.
Rani tidak menjawab bisa panjang masalahnya jika terus dijawab.

"Come on,woke up dari lamunan lo!",Perintahnya

"Lex, kamu tau gimana rasanya jadi anak indigo?,Tanya Rani tak berselera. Alex menggeleng tak tau. 

" Sejak aku mendapatkan mata ini, aku banyak dijauhi sama temen aku. Aku sendirian Alex" Rani menangis menutup matanya dengan kedua tangan.

"Gue akan bantu lo buat hadepin semuanya". Alex menatap Rani dengan rasa kasihan. Alex memeluk sahabatnya itu. Mereka bersahabat dari sekolah dasar sampai menengah pertama. Alex selalu ada untuk Rani.

"Makasih Alex, jangan pergi ya?, tetep disini sama aku" Rani menatap Alex dengan sendu. Alex selalu ada untuknya.  Rani menenggelamkan wajahnya di dada Alex, Rani menumpahkan semua yang dirasakannya didalam hati.

Rani terbangun dari tidurnya. Mimpinya serasa nyata baginya. Dia seperti benar-benar memeluk Alex. Dia merasakannya. Alex pasti ada disekitarnya. Rina menoleh kesemua arah tempat tidurnya. Tapi yang ia cari tidak ada.
"Alex" rintihnya, air matanya mengalir begitu saja.

👻👻👻

Rani berangkat menaiki sepeda karena rumahnya dengan sekolah SMA-nya tidaklah terlalu jauh. Pernah Rani ditawari oleh ibunya untuk berangkat saja bersamanya karena jalan ke butik dan kesekolah Rani arahnya sama, namun Rani menolak, alasannya selalu sama yaitu dia ingin kesekolah sambil olahraga.

Sesampainya di sekolah dia melihat perempuan agak tinggi,menggunakan sepeda yang dia bilang 'paling cantik dari sepeda lain' memarkirkan sepedanya dan langsung berjalan kearah pintu masuk sekolah. Rani buru-buru memarkirkan sepedanya dan mengejarnya dengan cepat.

"Rin!".Sang empunya nama menoleh,dia menemukan Rani berlari kearahnya.

"Gk usah lari juga kalik!lo gak capek apa?".Bukannya disambut baik tapi Rani malah dimarai oleh Rina sahabatnya.

"Hahaha..iya aku capek,yuk ke kelas",Rani antusias.

Mereka berjalan menuju kelas bersamaan,Rani mengoceh tanpa henti dan Rina hanya mengangguk saja.

Rina terkenal ke-cuekannya karena dia selalu tak menghiraukan teman-temannya sedang berbuat apa. Sesampainya dikelas, dia langsung berhambur memeluk dua sahabatnya yang lain.

"Sekar!Putri!"
"Aku kangen kalian berdua!"
setelah melepas pelukannya, Sekar memandangnya aneh. Tidak seperti biasa Rani langsung memeluk mereka berdua seperti teletubis.

"Kenapa lo Ran?",tanya Sekar kebingungan.

"Aku kangen kalian berdua!!",Rani masih saja nyengir tak berdosa.

"Libur satu minggu aja udah kayak gitu,apa lagi bertahun-tahun nanti!,kita bisa mati kecekik pelukan lo yang antusias",Sekar dan yang lain tertawa.

"satu minggu?",Tanya Rani

"ya..minggunya kan ada satu", lagi-lagi mereka tertawa.

"Tauk ahh..,mau duduk"

Rani duduk bersebelahan denga Rina. Dan dibelakang mereka ada Sekar dan Putri. Mereka bersahabat dari mereka masih kelas sepuluh. Rani bertemu dengan tiga orang itu saat dirinya di bully oleh teman sekelasnya. Rani dikunci di kamar mandi, mereka sangat tega melakukan itu semua kepadanya. Dan mereka terkadang menjaili Rani.

Saat itu Rani sudah tidak kuat dengan perilaku teman sekelasnya. Mereka menguncinya dikamar mandi yang sudah tidak layak pakai dan ditakuti semua murid karena cerita horornya. Rani menangis sekencangnya di kamar mandi itu, mengeluarkan semua lelah yang dia hadapi.

Namun saat itu pula dia bertemu dengan tiga orang yang menyelamatkannya dan sekarang menjadi sahabatnya. Rani tidak tau antara bersyukur atau sedih dengan kejadian yang membahayakannya. Bersyukur karena dia menemukan sahabat yang bisa menjaganya atau sedih mengingat kejadian yang menyakitkan itu.

Dia masih ingat kata-kata sahabatnya saat menyelamatkannya dulu. Rina yang cuek mengatakan padanya dengan nada membentak.
"Lo tu, kalok ada orang yang ganggu lo harusnya ngelawan!, jangan jadi pengecut!" Rina memarahinya karena tidak tahan akan perilaku bangsat teman sekelas Rani. Putri yang menenangkan Rani, menyuruh Rina untuk diam. Dia tau jika Rina sudah marah, maka dia tidak bisa mengontrolnya. Sekar datang bersama guru untuk membawa Rani ke UKS.

Rani tersenyum mengingat kejadian itu, sangat melekat pada hatinya.
Rina menoleh kearah Rani.
"Napa dah lo Ran? " dengan wajah yang terlihat jijik.

"Gapapa, aku sayang kalian"

Rina menoleh ke belakang,

"Sekar gue pindah tempat duduk sama putri aja, gak kuat gue sama perilakunya"

"Yee emang perilaku ku gak normal gitu" Rani membolakkan matanya kesal. Rina tertawa, memukul Rani.
"Canda, becanda doang Rann"

Jam masuk telah dimulai,guru yang mengajar pun telah memasuki kelas. Rani lupa jika ada yang ingin ia katakan pada tiga sahabatnya tentang apa yang tadi terjadi padanya. Dia tidak pernah menceritakan tentang Alex dan kejadian yang menimpanya. Rani ingin mencari tau kebenaran tentang kejadian itu.

To be continue..

************************************
I'm back guys...
Kalian penasaran sama Alex? Alex itu kenapa? Terjadi apa sama dia? Atau kalian penasaran apa Rani jatuh CINTA sama Alex. Ih gak boleh cinta-cintaan masih kecil 😂.

Kalian jangan lupa VoMentnya ya. Itu sangat berguna buat saya untuk memperbaiki lagi cerita dan tulisanya. Terimakasih😊

Salam Clearashy

[*HIATUS*]SCHOOL TERRORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang