Pura-pura Lupa

16 2 0
                                    

[ADITYA PRANAJA]

Penat, nak rehat.
───────────── · ·
Jreng! Jreng! Jreng!

"Jangan datang lagi cinta..."

"Bagaimana aku bisa..."

"Padahal kau tahu keadaanya..."

Laki-laki yang sedang menggenjreng gitar itu begitu mendalami permainanya. Seolah terbawa kearus permainannya. Ditambah lagi suara nyanyian seorang  gadis yang lembut. Menambah sensasi rasa tenangnya.

"Jangan lagi rindu cinta..."

Kini laki-laki itu ikut bernyanyi bersama sang gadis.

"Ku tak mau ada yang terluka..."

"Bahagiakan dia aku tak apa..."

"Biar aku yang pura-pura lupa..."

Laki-laki dan gadis itu saling tatap, tersenyum begitu sendu menyelaraskan dengan irama musik yang dimainkannya.

Laki-laki itu menyimpan gitar dengan sangat hati-hati, berdiri dan berjalan menghampiri si Gadis. Berdiri dihadapannya, kemudian menjulurkan tangan.

Gadis itu membalas senyuman sang laki-laki, menerima juluran tangannya.

Wajahnya yang berseri, kini berubah suram seperti tak ada semangat hidup. Gadis itu tersenyum horror kepada laki-laki yang menggandeng tangannya.

"Pokoknya aku gak mau tau!" Seru Anna sambil mencengkeram tangan AdityaㅡAdit kencang.

Adit hanya bisa menahan sakit tangannya, semoga saja tulang-tulang jarinya tidak remuk. "Ann, lepas." Kata Adit dengan suara pasrah, menyerah.

Tidak disangka, pikir Adit Anna akan mencengkeramnya lebih kencang lagi. Ternyata dia melepaskannya dengan sangat hati-hati.

Anna mengusap-usap punggung tangan Adit, sangat lembut. "Maaf pangeran, puteri tidak sengaja." Katanya merasa bersalah, dia mengeluarkan air mata bombay.

Adit semakin ngeri melihat tingkah pacarnya yang lembut ini. Biasanya, Anna berperilaku bak mak-mak yang suka nagih uang kost. Galak kepada siapa saja, tanpa terkecuali. Anak orok saja dia marahi ketika jatuh dari ranjang.

"Anna..."

Anna menghempaskan tangan Adit, dia duduk kembali dan merengek-rengek seperti anak kecil. "Ayang! Aku kan minta dibeliin pembalut, kenapa lupa?!"

Adit mulai bingung, dia garuk-garuk kepala juga mondar-mandir. Sedang berpikir keras untuk mengatakan alasan. "Ta-tadi kanㅡ"

"Tadi apa?! Tadi kita cover lagu!" Terus saja berseru Anna, marahi Adit sepuasnya. Biar dia mampus!

Tiba-tiba ide terlintas diotak kecil Adit, tanpa berpikir panjang karena otaknya kecil, Adit langsung nyeplos. "Aku lupa gara-gara kamu juga. Tadi kan kita abis-"

Apa lagi salah Adit? Hingga omongannya dipotong lagi, dan dicaci abis-abisan. Kini Anna nampaknya semakin marah. Wajahnya benar-benar merah padam, bibirnya ia manyunkan.

"KOK SALAH AKU SI?!"

"TADI KAN KAMU JUGA IYAIN PERMINTAAN AKU BUAT COVER SATU LAGU."

"KAMU SENENG KOK!"

"KOK MALAH GARA-GARA AKU?!"

"AKU SALAH BAGIAN MANANYA? KAMU YANG TERIMA KOK!"

"KOK JADI AKU YANG SALAH?!"

Adit hanya bisa menutup telinganya rapat-rapat. Sabar menghadapi pacarnya yang cerewet ini. Tidak bisa berpikir banyak karena kapasitas otaknya.

"Nyerah hamba gusti."

Pada akhirnya, seharian Adit diceramahi Anna. Hanya bisa mengangguk, menggeleng, diam, dan salah terus aku tu dimata cewek.

Anna marah seharian juga, tapi gak berenti ngoceh nyindir Adit. Duduk terus tanpa bergerak, takut bulannya kemana-mana.

"Manyun terus kamu." Kata Adit, ini kode supaya Anna gak ngambek. Lagi bujuk pacar ceritanya.

Anna gak jawab, dia cuekin Adit.

Adit mendesah pasrah, "maunya apa? Bilang dong, kalau kamu gak bilang, aku kan gak tau."

Lagi-lagi Adit salah.

Salah.

Salah.

Salah.

Salah.

Salah.

"KAMU MAH GAK PEKA!"

Adit elus dada sabar. "Iy-"

"PURA-PURA LUPA!"
───────────── · ·

Itu yang cowok-cowok, ada yang mau punya pacar kaya Anna gak? Hehe...

Share cerita kekerabat, rekan-rekan, tetangga, sosmed kalian yak!!!

Penat, Nak RehatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang