BASAH BASAH BASAHHH

26 1 0
                                    

Hujan masih mengguyur dengan sangat deras,Rhezta dan Dhesta berdiri dikoridor yang basah kedua remaja itu menatap derasnya hujan yang kian menjadi jadi.

"hujan."ucap Dhesta.

"iya."balas Rhezta.

"ternyata beneran ada airnya ya kalau hujan."ujar Dhesta lagi.

"au ah bosen gue ngomong sama titisan monyet."ucap Rhezta.

Dhesta menatap kedua payung ditangannya,satu berwarna hitam dan satu berwarna putih kayak warna yin dan yang gitu. Gadis itu terus menatap pemandangan hujan yang sangat indah hingga matanya tertuju pada sosok Gilang yang sedang berteduh dibawah salah satu pondok kecil dihalaman depan sekolah mereka.

senyuman nista tercipta diwajah Dhesta,gadis itu langsung menyerahkan payung berwarna hitam kepada Rhezta.

Rhezta mengambil payung itu kemudian menatapnya,"pulang? hoi lu mau ngapain?."tanya Rhezta yang mendapati Dhesta sudah membuka payungnya dan mulai berjalan menjauh.

"modus!."teriaknya sambil memberi isyarat untuk melihat Gilang yang berada dibelakangnya.

Rhezta menggeleng pelan,pemuda itu berfikir jika Dhesta itu memang nggak ada jera jeranya padahal udah ditolak juga.

yaudah deh dari pada Rhezta makin jengah ngeliat Dhesta pemuda itu akhirnya memutuskan untuk pulang.

sementara itu Dhesta berdiri diseblah Gilang,gadis itu tersenyum manis ia menyodorkan payung putih tersebut pada Gilang.

Gilang menatapnya heran,pemuda itu berfikir bahwa usaha Dhesta untuk mendekatinya selalu ada.

mungkin ia harus memberi kan sedikit ajaran pada Dhesta agar gadis itu bisa sedikit jera dan menjauhinya.

kayaknya nih cewe mau nawarin payung,ah kebetulan banget gebetan dia diujung sana nggak punya payung muehehehe~

"Gilang sendirian?."tanya Dhesta.

"nggak lagi berdua."jawab Gilang.

kan emang lagi berdua,satu si Gilang satu nya lagi Dhesta.

gk salah dong ya?

Dhesta keliatan bingung soalnya dia cuman liat ada Gilang disana.
matanya menyipit karena memikirkan dengan siapa Gilang berdiri sekarang.

jelas jelas hanya ada Gilang seorang dihadapannya sekarang.

"sama siapa?."tanya Dhesta.

"sama elu."jawab Gilang singkat.

Dhesta baru sadar kalau dirinya ini juga termasuk orang.

"nih."ujar Dhesta sambil menyodorkan payung putihnya.

Gilang mengambilnya tanpa ragu,"thanks."

pemuda tampan nan tinggi itu membuka jaketnya.

Dhesta udah mikir kalau Gilang pasti bakal ngasih jaket itu kedia.

Dhesta jadi deg degan :")

eh tapi.

'itu kok malah dipakai sendiri?.'batin Dhesta.

gadis itu melihat Gilang menutupi kepalanya menggunakan jaket yang dipakainya tadi sementara payung yang ia beri malah ditenteng gitu.

"lang-"

"gue duluan ya."ucap Gilang dengan wajah dingin tapi dalem hati pengen ngakak ngeliat wajah cengo milik Dhesta.

dengan begitu Dhesta ditinggal sendiri dipondok kecil tersebut.

Dhesta melongo,ia melihat Gilang menyerahkan payung tersebut pada Nova sementara pemuda itu pulang dengan memakai jaket untuk melindungi kepalanya.

savage peopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang