Nova dan Dhesta duduk anteng dimeja osis masing masing,ada cangkir teh herbal dikedua meja itu. yang satu sibuk membaca file yang satu lagi sibuk dengan novelnya. sebenarnya mereka hanya pura pura aja supaya dibilang elegan ama si Riza.
cklek.
pintu ruangan terbuka,Riza berdiri disana dengan wajah suramnya,sementara Dhesta udah merinding disko jarang jarang dia ngeliat ketos tetangga berwajah muram tapi toh namanya juga tamu ya disambut,Dhesta senyum manis.
"Selamat siang,maaf ya nggak sempat buat jamuan."ucap Dhesta.
"bisa bicara berdua?."tanya Riza dengan aura sadis.
Dhesta enggan.
ENGGAN COK TAKUT DIA TUH SAMA ORANG YANG POKUS POKUS TRULALA KAYAK GINI!
Nova peka terus ngomong,"emangnya nggak bisa ngomong didepan gue?."
udah sarkas gengs,bahaya kalau disulut minyak tanah :")
Riza nge dead glare Nova,Novanya bales natap sinis,Dhesta menengahi sebelum terjadi bentrok massal atau insiden kaca pecah yang tak diinginkan oleh pihak mana pun.
"yaudah,Va keluar sebentar."titah Dhesta.
Nova keluar dari ruang osis,nyisaiin Dhesta,Riza, and Rhezta yang masih stay diumpetin.
"duduk Za."ucap Dhesta mempersilahkan Riza untuk duduk didepannya.
"to the point aja. ponsel lu kemana?."tanya Riza dingin.
Dhesta auto cek ponsel dilaci meja osisnya.
mode pesawat.
"mode pesawat."jawab Dhesta sambil memperlihatkan ponsel dengan buletan tiga dibelakangnya.
"alasan?."
Dhesta mengangkat sebelah alisnya,"biar nggak ada yang ganggu"jawabnya.
'ni anak untung manusia sempet bukan udah gue kasih makan ke bison afrika.'-Dhesta2k20
"buktikan."pinta Riza.
Dhesta menghela nafas lelah,lelaki dihadapannya ini sangat keras kepala sekali.
mode pesawat telah dinonaktifkan,berganti mode normal dengan data yang menyala.
TING! TING! TING! TING!
NET! NET! NET.
DDU DDU DDU!
HIT YOU WITH THAT DDU DDU DDU! !serentetan bunyi notifikasi berdentang dentang bagai alarm yang tiada habisnya. memekakkan telinga membuat Dhesta memode pesawat kembali ponselnya.
Riza terbengong,untung ganteng 😃
"besok rapat gue jemput. nggak ada bantahan."ucap Riza.
Dhesta mengangguk,"ya terserah Riza lah."
Riza ngeluarin kotak kecil warna hitam dari saku nya,ada pita putih yang dibuat simpul pita cantik diatas tutupnya terus dikasihin ke Dhesta.
Dhesta buka kotak kecil itu,ada liontin zamrud khas keluarga Aksara disana.
"oleh oleh dari Tuan Aksara."ucap Riza.
Dhesta bingung ada perasaan nggak enak juga,"tapi untuk apa?."
Riza ngejawab dengan tenang,"dipakai."
IYA TAU KOK KALAU ITU UNTUK DIPAKAI! tapi dalam rangka apa ogeb??
"ah iya tapi-."
"tanpa gue kasih tau pasti lu udah tau,nggak usah ngelak."
"..."
"surat resminya datang dua minggu dari sekarang.oke itu aja.gue pamit,besok jangan telat dan jangan lupa almameter serta liontin itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
savage people
Подростковая литератураhanya cerita absurd tentang kehidupan seorang ketos yang minta diundang kerahmatullah :"" perjalanannya yang absurd dan diluar nalar manusia normal :""