Bagian 3

53 4 0
                                    

Di kota ini ruang bermain

adalah sesuatu yang hilang

dan tak seorang pun berharap

menemukannya. Anak-anak tidak

butuh permainan. Mereka akan

memilih kegemaran masing-masing

setelah dewasa. Menjadi dewasa

bukan menunggu negara bangun.

Menjadi dewasa adalah menu

favorit di restoran cepat saji.


Para tetangga lebih butuh pagar

tinggi daripada pendidikan. Sekolah

adalah cara yang baik untuk

istirahat, berkelahi di rumah. Anak-

anak membeli banyak penghapus

dan sedikit buku. Terlalu banyak hal

yang mereka katakan dan gampang

jatuh cinta. Mereka menganggap

jatuh cinta sebagai kata kerja dan

ingin mengucapkannya sesering

mungkin. Mereka tidak tahu jatuh

cinta dan mencintai adalah dua

penderitaan yang berbeda.


Jalan-jalan dan rumah kian lebar.

Semakin banyak orang yang hidup

dalam kehilangan. Harapan adalah

kalimat larangan, sesuatu yang

dihapus para polisi setiap mereka

temukan di pintu-pintu toko.

Hidup tanpa curiga adalah hidup

yang terkutuk. Kawalan adalah lawan

yang tersenyum kepadamu.


Selebihnya, tanpa mereka tahu

sepasang kekasih diam-diam

ingin mengubah kota ini jadi

abu. Aku mencintaimu dan kau

mencintaiku—meskipun tidak

setiap waktu. Kita menghabiskan

tabungan pernikahan untuk beli

bensin.


Kita akan berciuman sambil

melihat api bekerja.

(M. Aan Mansyur, Melihat Api Bekerja, 2015)

***

Nadia duduk di salah satu kursi, sementara itu Vidya memesan makanan dan minuman yang mereka sepakati. Nadia lalu mengeluarkan sebuah buku puisi, buku yang ditinggalkan Raka saat menemuinya beberapa jam yang lalu. Buku puisi yang ditulis oleh salah satu penulis favorit Nadia, M. Aan Mansyur.

Nadia membuka halaman-halaman buku bersampul cokelat itu. Kedua matanya menatap lekat-lekat daftar puisi yang ada dalam buku tersebut. Namun, saat ia baru saja ingin fokus membaca puisi yang ada dalam buku tersebut. Seorang laki-laki datang menghampirinya, "saya boleh duduk sebentar?"

Kesempatan Kedua: Mengapa Cinta Harus Dipercaya Lagi?Where stories live. Discover now