Bagian 6

49 4 0
                                    

Aku akan menggulung langit

malam seperti karpet Turki dan

menjualnya kepada penawar

tertinggi. Akan kulepaskan binatang

buas dari diriku. Ia pernah tidur

berabad-abad di rumah ibadah.

Selalu lolos dari perangkap cahaya.


Aku belajar dengan cara

mengabaikan. Tetapi, sekarang, aku

ingin berhenti sejenak. Mengingat

nama mereka yang tertelan pasir

hisap pikiranku tahun lalu. Ada

hutan hitam di kepalaku. Waktuku

penuh tengkorak. Kakiku tangga,

memanjat dan menjatuhkan diri

sendiri.


Kepalaku pernah lebih ringan dari

bulu burung gelatik. Menggelitik

seperti riak-riak halus di perut

perahu yang berbaring di perut

telaga. Selalu menggoyang langitku.


Begini ramalan cuaca pekan ini:

Besok, udara lebih cerah dari

senyum bayi. Lusa, langit remaja

jatuh cinta—ceria, panas, dan

mengumpulkan hujan. Kamis,

penuh awan berbentuk tanda

baca. Jumat, curah dari awan mirip

kebun binatang. Sabtu, alam penuh

api dan apapun yang menyerupai

itu. Minggu, tidak ada cuaca.


Hati-hati. Angka bunuh diri langit

bisa tiba-tiba meningkat. Begitu

pun dengan kelembapan dan

keasinannya. Tetapi, aku akan

berjalan-jalan di cakrawala ketika

matahari mendarat di topiku.


Aku akan menggulung langit

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 18, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kesempatan Kedua: Mengapa Cinta Harus Dipercaya Lagi?Where stories live. Discover now