kami sudah puas dengan libur dadakannya,
tunggu, bukan puas, tapi sadar untuk kembali ke niatan pertama
jujur, kami masih betah di surabaya, dengan berat hati, kami angkat kaki, menuju lumajang,'pokoknya hariini, tetap harus dipaksa memulai pendakian, bagaimana pun itu, puncak akan lebih indah, daripada liburan dadakan yang aku buat ituu, HAHAH'
-itu adalah kata kata fulka teringat di kepala ku, benar juga, puncak dan kawan kawannya akan jauh lebih indah,
di saat kita memutuskan untuk menaiki kendaraan tujuan
'surabaya-lumajang'
giebran, lagi lagi menawarkan, bagaimana jika berubah 'surabaya-malang' alasannya, karena lebih menghemat waktu,
yasudah, karena kebetulan kami sedang menghemat waktu, akhirnya kami mengubah destinasi perjalanan menuju kota 'malang'kami ber7 berangkat pukul 07.30, masih lumayan pagi, dan dari itu tentunya, kami tidak mempercayai ketika kondektur bus mengatakan "ayo mas, mbak, ini bus terakhir!" haduh,masih pagi, bos!
seingkat cerita, sesampainya di ranupane, basecamp gunung semeru, dan sudah diberi beberapa penjelasan dan pengarahan, kami ber7 berkumpul, berdoa agar diberikan kemudahan dan keselamatan dalam perjalanan,
-perjalanan dimulai!-
akhirnya, dengan perjuangan yang tidak mudah, dan beberapa perhentian yang cukup lama, akhirnya kami sampai di danau ranukumbolo, terlihat semua senyuman tidak bisa di sembunyikan, obit, yang bahkan sudah berulang kali muncak ke gunung semeru tetap tidak bisa menyembunyikan senyumannya ketika melihat indahnya danau ranukumbolo, yang katanya, 'syurganya gunung semeru'
"wah, keren banget! kenapa ga dari kemarin cobaa, EH! kita bisa liat senja nih, hahaha" laura, terlihat amat sangat bahagia, sambil meletakkan tas carriernya, yang masih berada di jalur pendakian, yaaa pastinya, semua kebahagiaan kami ngga bisa di sembuyikan
"bangun tenda woy, buruan deh, mending baca puisinya hari ini aja, tunggu pas senja, bagus gilaa" giebran yg selalu memberi saran brilian, Haha
"yaudah, waktunya masi cukup kan, masih jam 4 sore kok" aku menyudahi diskusi yang malah berhenti di tengah tengah jalur pendakian,setelah dilihat, aneh juga, pendaki sangat sedikit, padahal ini sudah mendekati hari sumpah pemuda, pastinya banyak yang berniat ingin mengucapkan sumpah pemuda di gunung, atau bahkan di atap tertinggi jawa kan?,
ah tapi ingat, sumpah pemuda dan apapun itu, tidak hanya di ucapkan, tetapi diterapkan, yakan? ya mungkin saja mereka memilih menerapkan sumpah pemuda dengan cara mereka sendiri, atau mereka memilih hari yang lebih mendekati ke tanggal 28, ya mungkin saja.
"liat tuhh, naey, diatu jago bikin tenda, anak pramuka dia!"giebran memberitahu
"dah tau, diem!" kata laura
"sutt, diem aja udah, laura lagi galak,lagian laura juga, giebran kaya gitu di ladeni" aku menyudahi, aku selalu menjadi penengah, hebat kaaaan? HAHAHA
naey tanpa memperdulikan kita, sudah menyelesaikan satu tenda yang dibantu oleh obit,"alhamdulillah, ini tenda buat kita bertiga kan naey?" kata laura.
bertiga, aku laura naey
"iya dong, masak aku bikin tenda buat giebran, ya ga lau?" kata naey, melirik kearah laura, sambil manas manasii giebran,
"yah gajadi hebat pramuka deh" kata giebran, bercandaakhirnya, giebran obit fulka dan reyhan membangun tendanya yang berkapastias 4 orang,
oh, iya! rencana membaca puisi pada hari itu hanya wacana, kami semua sibuk memasak, menyantap dan menikmati logistik, dan berbicara tentang penyesalan tiada henti, tentang liburan dadakan,
dan takjub tentang indahnya kota surabaya
"lagian pada setuju aja, semua diajakin liburan sehari, pada iye iye aja, tu sabrina, laura, paling OK deh, kayanya" fulka sang pemberi ide 'liburan dadakan' menangkis tentang pemikiran kawan kawannya yang menganggap ide nya adalah ide yang buruk
"heem, sih, aku suka semua, disurabaya di sini, semua patut disyukuri kan?" laura membela fulkamalam itu malam yang indah banget deh, gamungkin bisa dilupakan gitu aja, hehe
pagi nya, tanggal 27 oktober, kami ada niatan bangun pagi menikmati sunrise sambil mengerjakan syuting puisi,
setelelah semuanya kelar, dan kami bersama sama mengambil gambar di bibir danau ranukumbolo,
tapi, sepertinya ada yang aneh, kenapa cuma ber-6 ?ternyata fulka yang belum bangun tidur, yaelah, biasa!
"bro, foto bareng dulu, buru" kata giebran, menyadarkan sang pangeran tidur, fulka
"iye, ah, tadi juga aku dah bangun, udah foto juga" kata fulka sambil bangun dari tidurnya
"ngimpi lu? foto apaan, " jawab gibran, heran
"ga, emg fulka dah bangun tadi, udah foto juga bareng aku" kata laura
"CIE!" kami sontak terkejut dan mengejek fulka serta laurasetelah kami foto bersama, sekitar jam 8 pagi, kami kembali ke tenda dan bercanda serta bertukar pendapat dan pikiran, berjalan jalan di pinggir danau, memasak dab menyantap makanan
akhirnya sekitar jam 11an, kita mulai jalan lagi ke kalimati, dan ngecamp disana, ya cuma buat summit doang si sebenernya, sampai di kalimati, sekitar jam 14.35
karena persediaan air kita menipis, ya kita ngambil air di mata air sumber mani, kira kira dari kalimati ya cuma sekitar 30 menit [pp]
setelah itu, kita ngecamp, dan bangun jamm, 01.00 dini hari,tanggal 28 oktober.
kita ga ngejar sunrise, jadinya ga pagi pagi amat bangunya, hehehe~-pendakian, mahameru [puncak]-
"bismillahirahmanirohim!!" fulka yang memimpin doa,terlihat senyum tipis dari bibir laura karena fulka yg mimpin doa, ikut seneng deh, rasanya,!
akhirnya setelah melewati perjalanan yang ga gampang sama sekali, penuh banyak banget perjuangan, kita sampai di
puncak tertinggi di jawa,
kita sampai, sekitar pagi jam 6, itupun kita dikejar oleh terbitnya sang mentari, sesampainya di puncak, sesegera mungkin, kami mengucapkan sumpah pemuda, yang dipimpin oleh obit,di dokumentasi oleh kamera yang diletakkan di tripot
-----
"AAAAA, TOLONGGG!!!" tiba tiba saat kami memulai pendakian turun, aku terperosok kejalur yang salah, teman temanku sangan histeris, mencoba menarikku kembali ke jalur, namun... kakiku ini menginjak pada batu besar, dan aku sebenarnya bisa menyelamatkan diriku sendiri, secepat mungkin, aku tarik perkataanku"Ga, gausah gajadi," aku yang memutar balik perkataan ku sendiri, naey terlihat sangat cemas, dan berkata "gausah gitu, emang kamu bisa berdiri?"
"bisa ih!" jawabku mantap,
"heem, gausah, tinggalin aja, kita makan bekal bawaanya" kata kata sadis keluar dari mulut fulka
aku hanya bisa menatapnya sinis.
tapi sayang,aku kali ini, tidak bisa membuat mulut fulka bungkam, yaa,walaupun aku pemain basket, hemm, bukan pemain yang super handal sih, ya walaupun gitu tetap saja tinggi,
namun tinggi ku kurang, untuk mengembalikan diriku, kejalur pendakian"beneran gamau di tolongin ni?" tanya reyhan,
"paansi, iyalah sana duluan" kataku.
tentusaja teman temanku tidak meninggalkan ku, mereka masi melihatku dengan sedikit tawa,
ya itu momen yang sangat memalukan sejujurnya,sekitar menit menit ke depan, aku tampak kesusahan,
"reyy!!! TABIKKK!" kataku, yang membuat semua kawan kawanku tertawa terbahak bahak.
•
•
•
hey!
jangan lupaa, votecomment!ig@mazayaanisa_
hihihi!
-----
sebenernya, di bab ini, kurang dapetin inspirasi, hahaha
but, gapapa,oke, lagi belajar jugaa wkakakaksemoga suka ya♡

KAMU SEDANG MEMBACA
wanderlust
Fiksi Umummungkin, sudah kena racunnya, dan mengakibatkan petualangan menjadi sebagian dari kehidupan, dan bahkan seperti, sudah menjadi sebuah tugas sedangkan menurut salah satu sahabat brin, kisah cinta yang sebenarnya, bukanlah tentang siapa yang pernah me...