setelah aku melalui kejadia malam itu, aku langsung menuju ruang keluarga di atas, berkumpul bersama papa dan bunda ku, entah kemana, aku tidak melihat kakakku,
"kaka mana bun?" tanya ku, sambil meletakkan tas di sofa
"hemm?" tanya bundaku yang masi fokus ke layar TV
"kak satya bun, kak satya dimana?" kuulangi pertanyaanku, kaliini lebih jelas
"pacaran, ngapain lagi coba" jawab papa ringan
"eum, brin pacaran juga ah" goda ku,
"halah pacaran. dulu bunda sama papa pacaran pas mau lulus kuliah ya bun?" jawab papa ku
"itu karena papa mu, ga nembak nembak! makanya lama!" jawab bunda sambil makan cemilan dan matanya terfokus di layar TV
"ish, papa bikin maluu" aku membisikkan telinga papa
"heh, ngarang aja kamu!" teriak papa, bercandaaku pun memasuki kamarku, dan merebahkan badanku, saat aku mau membuka handphone, kucari tas ku, yahh, diruang TV, gumamku
akupun kembali lagi ke ruang TV,
"apaan?" tanya bunda
"minta uang ya?" lanjut papa
"minta, MOBIL" jawabku bercanda, sambil mengambil tasku
"owalah, cah jaman saiki(oalah anak jaman sekarang)" kata bundaku
"GA BUNN BERCANDA KOKKK" teriakku yg sudah di dalam kamarakupun mengecek handphone ku, ah, gaada notif,
aku merenungkan kejadian tadi, diatas motor bersama rey,
aku ngga paham sama perasaanku, antara bahagia dan, ahhhh, perasaanku ga jelas!
ahh,yasudah, aku tidur aja,***
pagi hari***
aku terbangun, jam 04.30 pagi, menunggu kak satya menyelesaikan adzan di mushola rumahku,
aku mengambil air wudhu, dan menuju mushola rumah,
melihat bunda sedang menyiapkan makanan,bunda, sedang tidak sholat, dan papa sedang merapihkan dirinya, sebagai imamapakah beberapa tahun kedepan aku akan kehilangan ini? tanpa kak satya?
batinku, se sakral itukan pernikahan?
sampai sampai dapat memisahkan
ahhh, pikiran brin, sangat tidak masuk akal.setelah selesai sholat, akupun menuju kamar dan mandi,bukan mandi di kamar ya, di kamar mandinya lah.
lalu bersiap diri dan siap untuk berangkat ke kampus
06.00 pagi, ketika aku mau berangkat
"eits, makan dulu, nanti bunda marah!" kakak ku, menghalangi jalan ku
"kuliah pagi kak ada latian basket, bun, brina berangkat ya, maaf gabisa sarapan bareng, kuliah pagi, dah jam enamm!" kataku
"jangan lupa, tetep makan ya brin" kata bunda dan, papa ku
"iya bun, paah,
minggir kak, !" kataku***
sesampainya di kampus
***"heh, kuliah pagi, latihan kan?" ada yang berbicara kepadaku,itu fulka!
"yoi, eh lomba basket club bandung, nya kapan ful?" tanyaku
"desembeeeeeer!" kata fulka, sambil teriak,
"gausa teriak, malu ah" jawabku
"udah tanya berapa kali sih?!" jawab fulka
"baru sekali" jawabku, bohong, aku memang sudah tanya berkali kali
"dahlah, makan mikocok ahh" kata fulka, yang belok ke jalan keluar kampus, disitu, didepan pintu keluar ada warung mi kocok,
"ful,ikutan euy, lapeeer!" kataku
"gas in, lah!" jawab fulka"pesenin 1 brin" kata fulka
"mang 3 mangkok ya!" aku, memesan
"WAH gile, nona nona makan 2 porsi" kata fulka, agak keras
"satu nya buat lauraa!" aku, menjawab
"pacar barunya fulkaa" lanjutku, tak kalah keras, tujuannya agar semua anak anak yang sedang nongkrong dengar, sang kapten basket, udah ada pacar baruu, bisa trending tuh"eh, belum pacar, goblok sia!" kata fulka, agak berbisik
semua anak anak berbisik, seperti pada gibah gitu, hahaha
"hei, dah sampe," kata laura
"naey, dimana?" tanyaku
"dah masuk kelas dia, gabisa keluar, dah ada dosen" jawab laura
"yah, kasian" jawabku
"nii neng, makanannya" mang redi, datang membawakan makananmenghabiskan makanan
"dahlah, aku mau masuk, mau ekstra, ada ekstra pagi kan ful?" tanya ku,
"heh, masuk kelas aja dulu," saran laura
"gak gak gak" jawab aku dan fulka, bersama
"yadehhh, anak ekstraa" jawab lauraaku dan fulka berjalan menuju lapangan indoor basket,
"ful, aku mencintai salah satu kawanmu" aku, dengan bahasa baku
"paan, siapa?!" jawab fulka, ngegas
"em, gausa kemana mana tu ya, mulut, dijaga!" kataku
"heem, siapa" fulka, sambil mengambil bola
"reyhan," jawabku, pelan
"hah?! gacocok" jawab fulka,aku marah, tidak setuju
"gile, kenapa si, gaperna ndukung keputusanku" aku, nadaku agak meninggi
"kalo bola ini masuk, kamu di setujui semesta, kalau ngga masuk, ya engga" kata fulka asal bicara
"wahhh, masa setengah lapangan," kataku"ya emg kita lagi berdiri di sini, emang takdir nya 99% gamasuk, kek kamu sama rey 99% gabisa, hahaha, rey cocok sama jeni, temen sekelasnya HAHA" jawab fulka, fulka terlihat amat tidak setuju
"sialan" jawabku
"mulai ya" kata fulka, mempersiapkan bola di tangannya
"ga menjamin" kataku
"YAK!" fulka mengerahkan tenaga nya
"gamasuk gamasuk!" kata beberapa temen temen lain di belakang kita, yang belum tau, tujuan masuk engga nya tu apa"WHATT?! FUL? GILE, GUA DISETUJUI SEMESTAA! HAHAHA" yaa, bola masuk ke ring!
"alah, berarti aku yang hebat, setengah lapangan bisa masuk tu bola" jawab fulka enteng
"sialan" jawabku"heh, mulai latiannya! kapten malah main main" tiba tiba pelatih datang
"maaf, lagian juga belum kumpul semua kok" fulka membela diri
"yaudah yaudah, latian! kalian udah milih jam ekstra, harusnya digunain dengan baik, brin! ganti baju dulu, sama vania! buru" kata pelatih
"siap coach" aku dan vania***
lihatkan? semesta menyetujui hubungan ku,
ahh entahlah, aku tidak tau, apakah aku benar benar mencintainya?
atau hanya mengaguminya
******
jangan lupa,votecomment, nya ya, maaf kalau jelek, lagi gapunya ide nii
jangan lupa! baca dan ikuti naey yaa,
keren lohh karya nya🙏
naylafijar

KAMU SEDANG MEMBACA
wanderlust
General Fictionmungkin, sudah kena racunnya, dan mengakibatkan petualangan menjadi sebagian dari kehidupan, dan bahkan seperti, sudah menjadi sebuah tugas sedangkan menurut salah satu sahabat brin, kisah cinta yang sebenarnya, bukanlah tentang siapa yang pernah me...