bumi, berhenti berotasi-library

18 3 3
                                    

"satu es teh, bu ibah," aku memesan satu es teh di kantin tempat ku kuliah, mencari ilmu,
"kebiasaan brin, ga nanyain pesenan temennya, langsung aja main pesen sendirian" lanjut orang yang mengikutiku sedaritadi di belakang
"yaa, kamu kan cuma ngikutin aku" jawabku

"es teh nya ganti jus melon dua ya bu" kata rey yang sedaritadi mengikuti ku
"AKU GAMAU MELON, REY" aku agak membentak dan menegaskan kata kataku
"melon, lebih sehat" kata rey, dengan wajah datarnya
"bayarin" jawabku
"selalu" balasnya

"gamau makan brin?" tanya rey
"gausah, mau ke perpus, abis minum" jawabku
"ehh, si giebran masih absen ya?" aku melanjutkan
"iyadeh kayanya masi dirumah, masi berduka" jelas rey

"nihh, jus nya, biar kaya di restoran" kata bu ibah, penjual kantin
"ehh, kok dibawain si bu, biasanya dipanggil" aku bertanya
"lagi pacaran, gaenak" jawab bu ibah, bercanda

aku dan rey hanya diam, saling menatap, ahhh sudahlah

"pulang kuliah mau kemana?" rey mengisi pembicaraan
"nonton naey," jawabku
"tanding jam berapa? pasti temen temen yang lain ikutan nonton kan?"
"jam 4 rey, iya juga, tadi pada janjian nonton gitu, giebran juga si keknya"

naey ada lomba beladiri, mewakili bandung.

"aku anter" jawab rey
"yaaah, aku nya bawa motor" jawabku
"tinggal aja, aku takut kamu diculik"
"diculik apanya, yamasa udah gede diculik, hih" jawabku

"diculik, sama yang ganteng ganteng" jawab rey

"belum tentu aku mau diculik" aku membalas
"emang ada orang yang mau diculik?" balas rey

"dah lah, males ngomong sama kamu, mau balik aja"
"kemana? jusnya ga di habisin?" rey
aku berdiri keluar kantin dan menuju perpustakaan, sambil berteriak "ga ah, kamu yg bayarin ya"

----
bug!

"aduh, sialan, gausah pake acara jatuh kenapa si" gumamku, pelan,

aku menjatuhkan buku tebal, di perpustakaan, yang menyebabkan aku menjadi pusat perhatian seluruh penjuru perpustakaan yang hening, namun tentunya banyak mahasiswa/i
yang sedang membaca buku, atau hanya sekedar mencari referensi untuk mengerjakan tugas

"bikin berisik aja dimana mana" tiba tiba, orang di belakangku, berkata tepat disebelah telingaku, dengan nada pelan, itu..
rey!

"ngikutiinn, aja dimana mana" aku membalas,
"baca buku apa" tanya nya, dengan nada yang sama 'pelannya' agar tidak membuat miss endmi, penjaga perpustakaan marah.

"tata surya," jawabku
"kalau ga ya, buku puisi nya eyang sapardi" lanjutku

aku memperhatikan rey, memilih buku, dibarisan buku tatasurya,
tak selang lama, rey berjalan, menduduku meja baca,

aku masih melihatnya, dari sela sela buku yang berjajar rapih di rak buku, menatap matanya, yang kadang selalu menatapku diam diam,
dikira aku tidak tau, huh?

"Uhuk!uhuk!"
tiba tiba tatapanku buyar, karena target yang sedang aku perhatikan terbatuk, hih, sial, bikin kaget

aku pun memilih buku yang sama, tata surya!
duduk di sebelahnya, karena, tempat yang rey duduki termasuk daerah meja baca favoritku, yang memang biasa aku pilih untuk membaca buku

"bumi berotasi, dan yg terjadi, ketika berhenti?" rey membuatku berhenti membaca, namun mataku masih memperhatikan bacaanku,

iya, mataku pada suatu titik,namun hati dan otakku pada tujuan yang lain,ya!
rey, dan kata katanya!

"yang terjadi, sangat sulit di prediksi, eumm, planet tempat tinggal makhluk hidup ini, akan berguncang, hingga ke inti, menyebabkan badai dan kehancuran" jawabku, lagi lagi dengan nada pelan namun meyakinkan

"dan itu, bisa di ibaratkan, hatiku sebagai bumi, dan kamu, sebagai alasan mengapa bumi di diriku berhenti berotasi,dan bumi di tubuhku selalu terhenti, karena kamu,dan yang terjadi..."  rey, matanya memandang kosong wajahku

"hah?" tanya ku,
"baku bahasanya" lanjutku

"intinya, kamu bisa menyebabkan bumi yang ada di tubuhku berhenti berotasi, menciptakan badai dan menciptakan kehancuran, yang paling utamaa yang bisa menghentikan bumi di tubuhku, tatapanmu," jawab rey

aku, hanya diam, masih pura pura berfikir,
namun dalam hati 'iya rey! aku paham, aku bisa membuat hatimu kacau, dan kamu begitu sebaliknya'

tiba tiba rey menulis di notebook nya, lalu merobeknya, meninggalkan robekan kertasnya di atas buku bacaanku,
lalu rey meninggalkanku, bersama robekan kertasnya

lalu, rey keluar, dari perpustakaan

"bercanda doang brin, aku juga ga paham, apa yang aku bicaraain"

iya, isi kertas itu,
bercanda!

namun, kalau kamu yang dapat menghancurkan ku secepat ini, ah sepertinya itu tidak bercanda, rey!

-aku hanya berdoa, semoga isi robekan kertas itu tidak sesuai isi hatimu!-

*****

to be continue!




gapaham, pusing bgt mikirin jalan cerita,hiks :)

jangan lupa votecomment nya ya!
naylafijar

wanderlustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang