Tujuh

5.7K 745 150
                                    

Kintan berlari menuruni tangga dengan cepat. Tujuan nya kini adalah ruangan osis, dimana rapat perihal bazzar sekolah akan di bahas di sana. Berhubung Samuel belum masuk sekolah karna sibuk menjaga Vania yang masih sakit. Alhasil harus dia lah yang turun tangan untuk memimpin rapat.

Bruukk

"Arghh!!"

Kintan yang tadi berlari menuruni tangga dengan cepat, tiba-tiba saja menabrak tubuh tegap seseorang. Membuat tubuh nya terdorong ke belakang.

"Ck, lihat-lihat dong kalau lari!"

Kintan menatap tajam pada si empunya surara tersebut. "Kayak nya lo bener-bener jelmaan setan ya!" desis nya.

Marvel menghela nafas, lalu bersandar pada tembok menatap Kintan dengan datar. "Gue cuman mastiin adik gue baik-baik aja."

Kintan mendengus dan berjalan melewati Marvel. Hingga tangan nya di tahan oleh cowok itu, "Apa sih?" Tanya nya jengah.

"Mau kemana?"

"Lo gak ada kerjaan lain apa? Tiap hari nongol di sini terus! Ngerecokin gue terus!" Keluh Kibtan.

"Kan gue guru lo!"

"Ya gak sepagi ini juga bego! Di jadwal kan gue belajar sama lo itu nanti sore! Bukan sekarang!"

"Kan gue udah bialng, gue ke sini mastiin Zara---"

"Zara baik-baik aja." Geram Kintan.

"Bagus kalau gitu. Trus lo ngapain di sini? Masuk kelas sana! Bel udah bunyi."

Kintan menarik nafas, berusaha mengatur kesabaran nya untuk menghadapi cowok menyebalkan ini yang selalu bergentayangan di dekat nya.

"Gue ada rapat osis."

"Sama dia?"

Kintan mengerutkan dahi, lalu menoleh ke belakang. Saat itu lah dia menghela nafas lelah, melihat siapa yang berdiri dengan jarak tiga langkah dari posisi nya sekarang.

"Sekarang gue tau, kayak nya emang cuman gue the real manusia di sini." Dengus Kintan malas, lalu berlalu menuju ruangan osis dimana rekan-rekan nya sudah menunggu.

Sementara Marvel menatap pada cowok yang beberapa hari lalu dia temui di parkiran bersama Kintan. Cowok bername tag Keano itu juga menatap tak kalah datar pada nya.

"Lo siapa nya Tan?" Tanya Keano memecah keheningan.

Marvel menyeringai mendengar pertanyaan tersebut. "Gue gak ada kewajiban ngasih tau lo kan?"

Kali ini giliran Keano yang terkekeh pelan, lalu menepuk pundak Marvel pelan. "Santai kali kak. Lo kenapa sensitif banget sih setiap kali ngelihat gue? Kayak punya dendam kusumat gitu."

Marvel masih menampilkan wajah tanpa ekspresi nya. "Di sekolah ini ada beberapa larangan untuk lo. Pertama, jangan deketin adik gue. Kedua---"

"Jangan deketin Tan?" Potong Keano, di iringi senyuman andalan nya. "Tan bukan siapa-siapa lo kan?"

Marvel menatap kian dingin pada lawan bicara nya. Lalu melangkah mendekat, mempertipis jarak nya dengan Keano. "Siapa pun Tan di hidup gue, itu bukan urusan lo!"

🕯🕯🕯🕯🕯🕯

"Lo gimana sih? Ini soal ke 19 tapi jawaban lo masih sama aja salah nya!" Marvel bersuara frustasi ketika melihat lembar jawaban Kintan yang tidak ada beda nya sejak tadi.

"Lo dengerin gue nerangin gak sih daritadi? Ini cuman di ganti angka nya doang, rumus nya tetap sama." Kesal Marvel di iringi dengan geraman tertahan ke arah Kintan.

[2Z Series 2] SECOND LOVE (END) (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang