Setelah syuting dari pagi hingga nyaris tengah malam, Syfa kelelahan. Ia tertidur di dalam mobil sepanjang perjalanan pulang.
iPhone Syfa terus saja berkedip-kedip, Syfa memang sengaja memasang mode silent agar syutingnya tak terganggu. Mama Syfa mengambil iPhone Syfa yang tergeletak di atas dashboard mobil yang mungkin belum disentuh sama sekali dari pagi oleh putrinya tersebut.
'Udah di lokasi syuting?' 08.15
'Aku lagi break nih. Aku telpon ya.' 11.30
'Helloow.. Heey...' 16.42
Mama Syfa tersenyum membaca pesan-pesan yang dikirim oleh pacar anaknya tersebut. Ada beberapa voice call dan satu video call juga. Kasian sekali Cakka, ia pasti uring-uringan karena Syfa tak membalas pesannya, pikirnya. Mama Syfa tau pasti bagaimana intensnya mereka berkomunikasi karena ia sering cek iPhone anaknya. iPhone yang dipegang oleh Syfa memang khusus untuk media sosial dan orang-orang terdekatnya saja. Sedangkan urusan pekerjaan dipegang oleh mamanya.
-----
Cakka terbangun pukul 3.30. Masih terlalu pagi memang, tapi ia terbiasa bangun di jam seperti ini. Entah untuk melanjutkan pekerjaannya atau sekedar membaca buku. Ia sangat suka membaca buku, dan akhir-akhir ini ia sangat tertarik membaca buku-buku agama. Walaupun ia masih penuh kekurangan, tapi Cakka adalah pemuda yang rajin beribadah. Dan akhir-akhir ini ia mulai mengusahakan bangun tengah malam untuk melaksanakan shalat tahajud dan ibadah lain untuk menghidupkan malam.
Selesai shalat dan membaca al-Qur'an Cakka meraih iPhone-nya. Ada satu pesan masuk. Cakka buru-buru membukanya berharap itu pesan dari Syfa. Tapi ternyata bukan, itu pesan dari Valerie. Valerie menanyakan apakah Cakka besok berangkat ke lokasi syuting sendiri, jika ia maka Valerie ingin nebeng, beralasan mobilnya sedang di bengkel. Cakka membalas mengatakan bahwa ia akan berangkat bersama Mas Elang, kalau Valerie ingin nebeng maka Cakka akan menjemputnya besok.
Keluarga Valerie sebenarnya bukan orang Jogja, mereka hanya pendatang, tetapi karena ayah Valerie berkantor di Jogja maka semua anggota keluarganya pindah ke Jogja. Valerie adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Ia mempunyai dua kakak perempuan dan satu adik laki-laki. Valerie merupakan blasteran Singapura-Belanda-Indonesia. Kakeknya orang Belanda, Neneknya orang Singapura, sedangkan kakek nenek dari ayahnya adalah orang Malang.
-----
"Nunggu telepon dari siapa sih, Kka? Dari tadi merhatiin iPhone mulu." Valerie mulai risih karena semenjak ia naik ke mobil Cakka yang ternyata Cakka hanya sendiri tak ada Mas Elang karena berangkat duluan bersama manager mereka Cakka tak mengajaknya bicara. Ia malah sibuk memperhatikan iPhone-nya sambil menyetir.
"Bahaya loh kamu nyetir gitu. Ga fokus." Tambah Valerie lagi karena Cakka tak menanggapi omongannya.
"Aku lagi nelpon temen. Dari kemaren ga diangkat-angkat." Entah kenapa Cakka memilih kata teman untuk menyebut orang yang sedang ia telepon. Valerie hanya menganggukkan kepalanya sambil memperhatikan iPhone Cakka yang menyala. Tepampang foto profil disana, sekilas Valerie merasa tak asing dengan orang yang ada di foto tersebut.
"Itu, diangkat."
------
Setelah bersiap-siap dan sarapan, Syfa bergegas masuk ke dalam mobilnya. Ia ada janji bertemu dengan kak Alice Norin hari ini untuk melakukan photoshoot untuk brand milik kak Alice, wood8.
Hari ini Syfa terpaksa pergi sendiri karena mamanya harus ke Jogja karena ada kerabat mereka yang meninggal. Kakek dan nenek Syfa adalah orang Jogja. Ada beberapa keluarga mereka yang tinggal disana.
Saat akan menghidupkan mobilnya tiba-tiba iPhone Syfa berdering. Syfa tersenyum melihat id penelepon, tanpa pikir panjang ia langsung mengangkatnya.
"Aku lagi nelpon temen. Dari kemaren ga diangkat-angkat." Sebelum Syfa sempat menyapa, suara Cakka sudah terdengar lebih dulu.
"Itu diangkat." -Suara perempuan- batin Syfa.
"Halo. Assalamualaikum. Syf?"
"Ya, Kka. Waalaikumsalam."
"Kok baru diangkat sekarang? Aku udah nelpon dari kemaren-kemaren loh. Chat ku juga ga dibalas-balas." Semprot Cakka.
"Kamu chat aku ya? Duh, maaf banget, dari kemaren aku ga buka-buka hp. Baru ini pegang hp lagi. Maaf, Kka.." Sesal Syfa.
"Kka, aku keluar duluan ya. Thanks." -Suara perempuan lagi- batin Syfa.
"Kamu dimana? Kok ada suara perempuan?" tanya Syfa to the point.
"Oh iya, itu Valerie, yang aku bilang gantiin kamu untuk talent ceweknya."
"Ooh. Oke. Baik-baik disana ya. Aku matiin dulu, mau ke rumah ka Alice, udah telat nih."
"Oke, Syf. Hati-hati di jalan."
"Mm.. Assalamualaikum."
Selama perjalanan menuju rumah kak Alice, Syfa memikirkan tentang Cakka dan Valerie. Setelah diberitahu Cakka siapa talent cewek pengganti dirinya untuk berperan di video klip terbaru The Finest Tree, Syfa mencari tahu tentang orang tersebut. Gampang sekali untuk diketahui informasi tentang Valerie karena dia adalah model yang cukup terkenal dan merupakan putri pemilik label musik. Dan yang mengejutkan adalah di salah satu artikel yang dibaca Syfa tertera bahwa salah satu mantan kekasih Valerie adalah Cakka Kawekas Nuraga, vokalis salah satu band yang berada di bawah naungan label milik ayah Valerie, The Finest Tree.
Syfa sempat kecewa awalanya, kenapa Cakka tidak terbuka padanya mengatakan bahwa Valerie adalah mantan kekasihnya. Namun Syfa mencoba untuk berpositif thinking.
-------
12.55
24 Maret 2020
Kerinci, Jambi
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR
FanfictionKedekatan penyanyi jebolan salah satu ajang pencarian bakat Cakka Kawekas Nuraga dengan aktris cantik berdarah Padang-Jogja-Aceh Cut Syfa Hanasalsabila berawal dari saling follow di instagram hingga terlibat dalam salah satu judul film karya produse...