LDR

Part 6: Kasmaran

Bunda Idha adalah orang pertama yang diberitahu Cakka bahwa ia telah jadian dengan Syfa. Bunda Idha senang sekali mendengar kabar bahagia tersebut.

"Pacarannya berapa lama, Kka, rencananya?" tanya bunda antusias. Bunda, Mba Ulin, Mas Elang, Hiro dan Cakka sedang duduk-duduk santai di meja makan sambil ngemil cookies yang dibuat oleh Mba Ulin. Hiro sedang makan disuapi oleh ibuknya.

"Maksudnya, Bun?"

"Ga usah pacaran lama-lama maksud bunda, Kka. Buruan di halalin." Sahut Mba Ulin.

"Ya ampun, baru juga jadian. Mas El sama Mba Ul bertahun-tahun pacaran."

"Jangan lama-lama lah. Kalian LDR kan berarti?" tanya Mas Elang yang dari tadi tak banyak bicara.

"Ya, Mas. Berat sih..h.." Suara Cakka melemah di ujung kalimatnya. Ia membayangkan hubungan kedepan yang akan ia jalani. Pasti berat karena Jakarta-Jogja jarak yang cukup jauh untuk bisa bertemu sesering mungkin.

"Nah makanya. Bener kata bunda, buruan dihalalin aja."

Cakka hanya menanggapi dengan tersenyum kecut. Dia berharap semoga tak banyak masalah dalam hubungannya. Kali ini ia benar-benar ingin serius menjalin hubungan dengan seorang perempuan, tidak seperti sebelum-sebelumnya.

-----

Syfa sedang makan malam bersama keluarganya. Ada papa, mama, dan kedua abangnya, bang Randi dan bang Anwar.

drrt.. drrt..

'Hey J", Syfa tersenyum membacara chat dari Cakka. Padahal Cakka hanya menyapanya dengan kata 'Hey'.

'Hallooo J', balas Syfa. Setelah jadian beberapa hari lalu, gaya chat mereka masih canggung.

'Udah makan?'

Syfa memotret makanan yang sedang ia makan dan mengirimkannya pada Cakka.

"Ehm",

Syfa asik memperhatikan iPhone-nya sambil tersenyum, tak mendengar deheman mamanya. Papa dan abang-abangnya pun sudah saling tersenyum melihat tingkah Syfa.

"Taulah yang baru jadian. Lihat hp senyum-senyum terus." Goda bang Randi, kakak pertama Syfa.

Syfa mendongakkan kepalanya lalu menunduk malu karena semua mata melihat ke arahnya.

"Habisin makannya buruan. Ntar telat loh ke lokasi syuting."

Syfa mengangguk lalu menghabiskan sarapannya. Setelah itu ia bergegas ke lokasi syuting bersama mamanya.

-----

Syuting video clip single terbaru The Finest Tree sedang dilakukan di salah satu pantai di Jogjakarta. Lagu bertajuk penyesalan ini mengambil alam bebas agar talent-nya bisa menghayati peran. Akan ada syuting di beberapa tempat lain juga.

Mas Elang awalnya ingin agar Syfa yang menjadi talent perempuannya tapi karena jadwal Syfa yang padat ia tak bisa menyanggupi jika syuting dilaksanakan dalam waktu dekat. Jadilah Valerie, mantan pacar Cakka yang dijadikan sebagai talent. Cakka awalnya keberatan karena hubungannya dan Valerie tak sebaik dulu.

Valerie adalah mantan pacar Cakka. Mereka putus setahun lalu setelah berpacaran hampir 4 tahun. Cakka dulunya sangat mencintai Valerie. Cakka pertamakali kenal Valerie saat ia bergabung dengan mayor label yang menaungi The Finest Tree. Valerie adalah anak pemilik label Universal Musik Indonesia. Valerie adalah gadis yang sangat cantik dan berbakat. Ia merupakan seorang model sekaligus penyanyi.

Cakka putus dengan Valerie karena Valerie selingkuh darinya dengan teman kuliahnya di Inggris. Valerie kuliah di Inggris, ia berkarir di Inggris terutama sebagai model. Karena sangat mencintai Valerie, awalnya Cakka memaafkan apa yang dilakukan oleh Valerie. Tapi semakin ia menjalani ia semakin merasa tak cocok dengan gaya hidup Valerie yang kebarat-baratan setelah menempuh studi di Inggris. Ditambah bunda dan ayahnya yang tak begitu merestui hubungannya dengan Valerie. Mereka lalu putus, Cakka beralasan tak bisa berhubungan jarak jauh dan Valerie bisa menerima alasan Cakka.

"Mas Cakka, ekspresinya kurang." Teriak sutradara yang meng-handle syuting video klip hari ini.

"Mas Cakka tatap mata Mba Valerie lebih intens lagi."

"Susah, Mas. Capek. Aku pengen istirahat dulu boleh ga?" keluh Cakka. Berkali-kali take, tapi selalu gagal. Ia tak mampu mengontrol detak jantungnya saat menatap mata Valerie. Dan itu sangat mengganggu penghayatannya.

"Ya udah, kita break 15 menit." Ucap sutradara.

Cakka menghela nafas lelahnya dan mendudukkan dirinya di bangku yang telah disediakan khusus untuknya. Cakka mengeluarkan iPhone-nya. Ia menelepon Syfa. Karena tak diangkat, jadilah Cakka hanya memperhatikan foto kontak WA Syfa yang sedang tersenyum dengan angle dari samping, anggun sekali. Cakka menyunggingkan senyum melihat foto itu, ia jadi merindukan kekasihnya.

-------

12.00

24 Maret 2020

Kerinci, Jambi