10.mamah pergi

377 27 0
                                    

Happy reading....

Sakit itu ketika melihat orang yang kita sayang dan kita cinta pergi tanpa pamit, dan takan kembali lagi.

"Mamah kalian tidak bisa kami selamatkan "lirih dokter itu.

Jedorrrrrrrrrr

Terasa tersambar petir, ke 4 pria itu mematung, tidak percaya bidadari nya pergi begitu saja.

"Dokter bohong kan DOKTER BECANDA KAN " Teriak Dika tidak percaya.

"Kalian bisa menemuinya di dalam, kami akan siapkan perlengkapan nya, kami prrmisi " ucap Dokter itu meninggalkan ayah dan ketiga anak itu  dengan di ikuti suster.

Mereka langsung masuk kedalam, melihat Elsa yang terbaring pucat diatas ranjang.

"Mamah, mamah bangun hikss... Dipta janji gak akan nakal mamah hiks bangun hiks hiks " gumam Dipta tak tahan melihat mamah tercintanya.

"Sayang kamu sudah tidak merasakan sakit lagi kan?  Tenang disana, aku janji akan menjaga anak kita aku janji sayang " lirih Saputra mengelus wajah cantik Elsa.

"Mamah hiks Dika gak bisa tanpa mamah, mamah bangun mah, mah mamah ayolah bangun Dika janji bakalan nurut mah MAMAH BANGUN MAH BANGUN.. MAMAH..... " teriak Dika histeris.

Sontak Saputra memeluk putra keduanya itu menenangkan nya dengan 1001 cara.

*

Seminggu sudah Elsa meninggalkan keluarganya, namun Duka masih menyelimuti rumah besar itu, Dipta yang tak henti menangis di pangkuan nenek tercinta, Deano yang selalu bersikap dewasa, pura pura tegar padahal hatinya menangis, dan Dika yang diam seribu bahasa, diam sediam diamnya.

"Dika makan dulu sayang kamu harus makan " ucap Deano, kini Deano harus menjadi peran ibu untuk kedua adiknya di saat ayah nya pergi bekerja.

Dika diam tidak merespon Deano, Deano sungguh terpukul melihat keadaan itu, keadaan dimana adik nya sangat terpuruk.

"Dika ayolah makan, mamah sedih kalo ksmu gak makan, makan yah sayang " ucap Saputra mencoba membujuk anak keduanya.

Berbeda dengan Dipta, Dipta bertingkah biasa, namun mungkin sering menangis berbeda dengan Dika yang diam saja tanpa mengeluarka 1 katapun.

Dika akhir nya mau makan dengan susah payah, tapi hanya sedikit, ia selalu diam di manapun menatapa kearah depan dengan tatapan kosong.

Hari hari berjalan dengan cepat, 3 bulan sudah Elsa meninggal, tapi Dika masih diam, meraktivitas dengan cara diam.

Jam menunjukan pukul 19.00 wib, kini Saputra datang dengan seorang perempuan seumuran Elsa, lalu Saputra mengumpulkan semua anggota keluarga.

"Ada yang harus papah bicarakan" ucap nya.

"Perkenalkan dulu ini namanya tante Laura Awaliya dia berasal dari bogor, tante laura adalah sahabat kecil mamah kalian "

"Kalian akan mempunyai mamah baru, papah lakuin ini karna papah gak mau liat kalian terus menerus terpuruk, papah jarang di rumah, papah gak mau kalian kekurangan kasih sayang seorang ibu "lanjutnya.

Saka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang