13.Deva&Alisa

381 26 2
                                    

Happy reading.....

"Siapapun itu tidak akan bisa mengatur dengan siapa kita harus hidup bersama, termasuk orang tua"
~Alisa Putri Dramitha ~

"APA" sentak Alisa kaget.
Apa apaan ini, perjodohan? Hal gila apa yang sedang Dramitha lakukan pada putrinya, demi bisnis? Apa bisnis lebih penting dari kebahagiaan seorang putri?, mengenaskan hal bodoh ini tidak bisa di lanjutkan.

"Kenapa sayang ko kaget? " tanya Metta saat melihat ekpresi dari Alisa.

"Maaf om tante, tapi Sasa gk bisa, ada laki laki di luar sana yang sudah Sasa cintai" ucap Alisa lirih.

"Lebih baik mana laki laki itu dengan Deva sayang? " tanya Dramitha cukup emosi dengan perkataan yang di lontarkan putrinya.

"Alisa benar, dan Deva tau itu, bukan hanya Alisa yang akan menderita tapi Deva juga, kalian hanya bisa menjodohkan, mementingkan diri kalian sendiri, tanpa kalian pikir terlebih dahulu, maaf om, tante, pah, mah, Deva gk bisa nerima ini semua" ucap Deva panjang lebar, widiw dah bisa ngomong nih manusia kutub 1 wkwkw eh maaf (author).

"Deva benar dan Alisa tidak menginginkan ini" sentak Alisa bergegas  meninggalkan ruang tamu, bodoamat dia akan di marahin atau apa, yang jelas ini sudah di luar otak nya, sudah ke dalam pase kegilaan.

"ALISA MAU KEMANA KAMU" Teriak Dramitha saat melihat putrinya berlari meninggalkan mereka. "Maafkan putri saya Salies l, mungkin dia hanya belum siap" lanjutnya.

"Tidak apa apa Dam kita bisa paham, kalo begitu kita izin pamit, mungkin beberapa hari kedepan kita akan bicarakan perihal ini semua" ucap Salies.

"Baiklah, sekali lagi kami minta maaf" ucap Dramitha.

salies beserta keluarga beranjak pergi meninggalkan kediaman Dramitha dengan keadaan lesu.

"ALISAAA TURUN KAMU "teriak Dramitha lantang dengan diri sudah di selimuti nafsu.

"Ayah sudah ayah tidak perlu berteriak, ini sudah malam tidak enak di dengar orang" ucap Aleta menenangkan suaminya.

"ALISA SEMIA PUTRI DRAMITHA, TURUN KAMU" Teriak Dramitha.

Alisa dengan wajah tidak bersahabat berjalan menuju ruang tengah dimana sudah ada Bunda, Ayah dan Kakak nya.

"Ada apa" tanya Alisa enteng.

"Apa apaan kamu menolak perintah ayah? " ucap Dramitha emosi.

"Harusnya Sasa yang nanya, apa apaan ayah jodohin Sasa? Ayah mau jual Sasa? " ucap Alisa serak.

"Ayah tidak pernah menjual kamu Sasa" ucap Dramitha.

Aleta dan Azka hanya diam, Belum saat nya mereka ikut bicara, itu hanya akan memperkeruh suasana.

"Kalo ayah tidak menjual Sasa terus buat apa Ayah jodohin sasa? Buat bisniskan? " tanya Alisa mulai terisak.

Plak

"Jangan kurang ajar kamu " ucap Dramitha sambil menampar pipi kiri Alisa.

Panas, perih sakit itu yang Alisa rasakan, tamparan itu, membuatnya membenci semua keadaan.

"AYAH APA APAAN AYAH ITU? AYAH INGIN MENJUAL ALISA? TERUS AYAH MENAMPARNYA? AYAH MACAM APA AYAH ITU HAH" kini Azka angkat bicara, ayah nya sudah keterlaluan ia menghampiri Alisa yang sedang memegangi pipinya.

Saka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang