Chapter 11 //Pewaris?

34 6 0
                                    

{~Kadang kita perlu jatuh untuk
bangkit lagi~}
·
·
·

"Apa semuanya sudah siap?"

"Sudah tuan! Semuanya sudah siap di posisi masing-masing" jawabnya patuh.

"Ini baru akan dimulai!"

------------
Di waktu yang sama dilain tempat.

Dalvin telah siap dengan jubah berwarna merah kebesarannya. Entah sudah berapa lama dia berdiri di depan cermin panjang itu.

"Bagaimana penampilan ku Ken?" Tanya Dalvin pada kenzie. Kenzie melirik kagum ke arah Dalvin.

"Kamu benar-benar terlihat seperti seorang Raja" ujarnya kagum yang membuat Dalvin menambah kepercayaan diri.

"Kamu tahu Ken!?"

"Hmmm?" Tanyanya yang sedang asyik melihat setiap sudut kamar putra mahkota kerajaan Winston ini.

"Aku telah berjanji pada Ayahku bahwa aku tak akan mengecewakan nya," terang Dalvin yang membuat Kenzie berhenti dari aktivitas nya dan beralih menoleh ke Dalvin yang membelakangi nya-karena berkaca.

Kenzie tersenyum "itu bagus! Tapi alangkah baiknya jika janji itu bukan hanya kepada ayahmu tapi juga pada diri kamu sendiri" sahut Kenzie dan beranjak dari duduknya. Dalvin tersenyum dan mengangguk penuh arti pada Kenzie.

"Andai saja kau juga seorang putra mahkota. Mungkin saja saat ini kau bisa merasakan bahagia sama sepertiku," Lanjut nya dan menghadap ke Kenzie. Di Shadow World, pangeran mahkota dari masing-masing arah angin memang diangkat secara bersamaan. Omong-omong.

"Tak perlu! aku sudah tahu rasanya begitu melihat wajah bahagia mu," jawab Kenzie tenang.

"Benarkah?" Kenzie mengangguk.

"Yasudah ayo kita pergi" lanjutnya seraya merangkul pundak Dalvin.

Hari ini memang menjadi hari paling membahagiakan bagi mereka. Aksa, Dalvin, dan mungkin juga Elvan. Begitu juga dengan kerajaan Selatan, katanya mereka juga akan mengadakan pewarisan tahta. Namun sayangnya baik Dalvin, Elvan maupun Aksa tak ada yang
mengenalinya-karena iya tak hadir pada pertemuan beberapa bulan yang lalu. Pertemuan Raja-raja dan pewarisnya.

****

"MARI KITA SAMBUT PEWARIS TAHTA DARI KERAJAAN WINSTON." Jedanya.

"PANGERAN DALVIN ADRIELL WINSTON, KEPADA YANG MULIA RAJA KAMI PERSILAHKAN UNTUK MEMBERIKAN MAHKOTA BESERTA PUSAKA KERAJAANNYA" lanjut penasihat kerajaan dengan suara lantang memicu tepuk tangan meriah dari rakyat-rakyat yang telah siap siaga menunggu momen penting ini sedari pagi.

Raja Agres Winston segera melaksanakan tugasnya. Yakni memberikan mahkota yang telah iya jaga selama kurang lebih 30 tahun lamanya, kepada anak tunggalnya. Dalvin. Kemudian iya menggambil satu pisau yang telah disiapkan oleh pelayan di sampingnya.

"Kamu siap Dalvin, mulai hari ini tanggung jawab mu bukan hanya dirimu sendiri, bukan hanya keluarga mu,bukan hanya teman mu, tapi seluruh rakyat yang menaruh harapan besar pada mu." Ujar Agres dengan bangga pada anak tunggalnya.

"Saya siap ayahanda" jawab Dalvin percaya diri.

Agres tersenyum bangga, iya kemudian mengambil tangan Dalvin dan mensayat tanganya dengan pisau tadi. Kemudian darahnya iya oleskan lagi pada mata pisau tersebut.

The Wind [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang