7. Back Together

27 5 0
                                    

"Woyy besok kumpul di rumah Jeno yo!" Ajak Chandra

"Ngapain kesana? Malu dong, kan kita gak punya hubungan erat ma keluarganya." Bantah Mark sembari memakan keripik kentang di tangannya.

"Yelah bang Mark kalo gak mau ya udah. Padahal pas waktunya ini lagi pada ada waktu di rumah semua. Abang masih seminggu kan libur ke kampus?" Chandra masih menghasut Mark, yang lain masih asik main game di kotak pintar masing-masing.

Zhong mengalihkan perhatiannya dari game yang ia mainkan "Iya, ngapain coba? Kita kan akrabnya pun cuma kebetulan doang" dia beranjak lalu mengambil sedikit keripik dalam bungkusan di tangan Mark.

"Udahh ikutin aja maunya si Chandra." Rendy membela Chandra dengan masih menggerakkan tangannya pada keyboard ponselnya.

"Iya, ikutin aja. Kan ada adeknya, si Heru." Tambah Panji dengan suara beratnya yang khas.

"Sekalian peringatan itu.." Andi juga ikut-ikutan menghasut Mark yang makin gelisah.

"Ya tapi kan---"

"UDAH IKUTIN AJA." Kompak semuanya.

"Ya udah deh ikut." Pasrah Mark, padahal ia merasa ada sesuatu dibalik ini semua. Dia menjadi gelisah, pasalnya ia baru pulang dari rantauan dan tak tau ada berita apa-apa saja di sini.

"Ginilah kalo mahasiswa kumpul sama anak SMA." Ujar Mark dalam hati.

Chandra tersenyum puas. Sedangkan Panji menampilkan smirknya.

***

"

Woaaa banyak banget makanannya. Makasih banyak ya tante." Ujar Chandra sambil mengambil cemilan yang disediakan Kristal, ibu Jeno.

Kristal mengangguk lalu tersenyum. "Jeno pasti seneng kalo temen-temennya main kesini." Senyum manisnya menjadi senyum kepahitan.

Mark merasa bersalah, dia hanya diam ditempatnya.

Sedangkan yang lainnya makan dengan santainya sembari bermain dan bercanda dengan Heru.

Rendy melihat Mark yang makan dengan tidak berselera. Niat jahilnya pun muncul tiba-tiba.

"BANG MARK" Rendy tertawa terbahak-bahak melihat Mark tersedak makanan. "Jhahahaha makanya jangan melamun. Kapok kan." Rendy merutuki Mark dengan kesarkasannya.

Mark terbatuk, ingin meminta minum tapi ia merasa canggung di rumah ini.

Hingga ada tangan pucat yang mengulurkan tangannya memberi Mark segelas air.

"Makasih" Mark langsung meminum air itu sampai habis. Ia pun menarik nafas lega. Mark mencoba melihat wajah orang yang memberinya air minum tadi

"J-J-Je-Jeno?" Tubuh Mark bergetar hebat. Ia langsung mencoba berlari keluar rumah Jeno.

Ia berlari dengan cepat di iringi tawa teman-temannya yang menggelegar di ruang keluarga Jeno.

"Kenapa mereka malah ketawa?"

Mark hampir sampai di pintu. Namun naas, Jeno sudah menghadangnya disana.

"Ampun Jen! Ampun. Gue gak bisa nolongin lo waktu itu. Gue minta maaf Jen. Tolong jangan ganggu gue Jen!" Mark menyatukan tangannya, bersimpuh sambil merapalkan kata-kata maaf.

"Hahahahahaha" Jeno tertawa hingga matanya membentuk bulan sabit.

Mark menangis sejadi-jadinya. Ia tak tau harus bagaimana lagi. Ia ketakutan setengah mati.

"No! Udah dong jangan lama-lama nakutinnya! Kasian tuh bang Mark." Andi masih menahan tawanya.

Mark menghentikan acara menangisnya. Ia lalu menatap Jeno dengan keberanian yang sudah ia kumpulkan.

Jeno mengusap wajahnya dengan baju putih yang ia kenakan. Tampaklah wajahnya sudah tak pucat lagi. Ia menghilangkan bedak bayi yang ia gunakan untuk memucatkan kulit dan wajahnya.

Mark menatap Jeno tak percaya.

"Lo masih idup Jen?"

"Ya masih lah."

Mark mengernyit heran.

"Terus aja. Semua orang nganggep gue udah mati. Nganggep gue hantu waktu jumpa. Capek gue jelasin semuanya." Jeno mengungkap keluh kesahnya.

"Terus yang meninggal siapa?"

"Ya mana gue tau."

Chandra dan Panji masih tertawa dengan terbahak-bahak memegang perutnya. Karena mereka berdua adalah dalang dari semua ini. Mereka merencanakan semuanya setelah mendengar kabar Mark akan pulang.

Chandra dan Panji juga menghasut keluarga Jeno untuk ikut dalam rencana ini.

Mark masih belum bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi. Lalu Rendy menjelaskan semuanya hingga ia mengerti.

Mark tersadar, pasti ini ada yang sengaja untuk menakut-nakutinya. Ia berpikir terlebih dahulu. Andi anak baik, ia tidak akan mungkin. Jeno? Oh tidak. Rendy? Sepertinya tidak. Zhong? Dia kan jarang bersuara.

"Siapa yang buat rencana ini? HAH?!" Mark marah, wajahnya merah padam, mungkin tanduknya juga keluar.

Atensinya menuju ke dua orang yang tengah terbahak-bahak disana.

"INI ULAH KALIAN KAN!?" Mark bersungut-sungut.

Panji duduk santai menyantap hidangan didepannya. Chandra meringis lalu pura-pura tak tahu apa-apa.

"Udah-udah, ini tante bawain es serut. Kalian makan gih." Lerai Krystal sebelum mereka bertengkar.

"Woah.. makasih banyak tante. Ngerepotin banget." Andi berbasa-basi dengan cengiran khasnya.

"Heleh sok basa-basi lu. Udah BASI tau gak?" Lagi-lagi Chandra berulah.

"Ssst sopan dikit." Rendy mendesis dan menatap tajam Chandra.

"Ada-ada aja kalian. Udah itu dimakan." Krystal tersenyum manis melihat aksi mereka semua.

"Tante emang koki yang terbaik." Panji memuji masakan dan cemilan buatan Krystal.

Mereka tertawa dan bercanda bersama. Walau sebenarnya masih sangat banyak pertanyaan yang terus tak menemukan jawaban di benak mereka masing-masing.

Jeno masih heran, mengapa semua orang menganggap dia sudah mati? Dan mengapa setiap orang yang bertemu dengannya selalu menganggap dia adalah hantu .

Panji dan yang lain, masih heran dengan jalan yang mereka lalui. Juga siapa sebenarnya yang meninggal? Jelas-jelas jasad yang ditemukan sangat serupa dengan postur tubuh Jeno. Bahkan ukiran wajahnya.

Sedangkan Mark tidak percaya jika yang dihadapannya ini adalah Jeno.

Semua masih menjadi misteri yang belum juga terpecahkan. Mereka membuat sebuah misteri baru yang sulit dijawab oleh logika.















&&&&&
Selesai
............
Terimakasih yang sudah mendukung cerita ini. Sorry for typo yang sering muncul, maklumlah masih belajar.
Jikalau ada kesalahan mohon dimaafkan.

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Mysterious Forest (Scout) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang