1

1.2K 87 2
                                    

Mamah minhee selalu bilang " Hidup harus punya malu. Orang bisa kenapa kamu gak bisa? padahal semua orang lahir ke dunia sama-sama bertelanjang. Jadi gak ada alasan kamu gak bisa "

Seperti yang di katakan oleh pepatah "ramai jalan karena sering ditempuh" Semua bisa dikerjakan asalkan sebelumnya sering di praktekkan.

" Tapi urat malu si jungmo udah putus tuh mah, gimana? " Sela minhee sembari menunjuk jungmo yang kala itu lagi senderan ke dinding sembari ngunyah ketupat bikinan mamah.

" Gue lahirnya kan gak telanjang, peka baju " Tanggapan jungmo, kemudian jungmo ngambil ketupan yang ada di atas piring bikinan mamahnya minhee.

" Ngaca!! Bedanya sama kamu apa " Sahut woonjin ke minhee

Minhee melototkan matanya pada woonjin kemudian kembali fokus menatap mamah yang duduk di hadapannya. " Lu kenape diem aje rim, cepirit? " Kata mamah, sembari mengambil ketupat yang terbungkus daun pisang.

Serim yang hendak menyeruput teh manis langsung tersedak mendengar ucapan mama, kemudian ia tertawa getir " Apa sih mah " Kemudian barulah ia tertawa lepas.

Setelah meminum teh, serim mengeluarkan flashdisk dari dalam tasnya lalu di pasangkan ke laptop untuk memindahkan tugas yang tadi mereka kerjakan menggunakan laptop minhee.

" Mah, papa pulang kapan? " Tanya minhee

Mamah mengedikkan bahunya " Kenapa tanya gue, elu kan bisa tanya papah lu langsung, percuma gue beliin HP kalo gak di gunain " Ucap mamah

Minhee merungut, jungmo tertawa terpingkal-pingkal, bagi seorang jungmo yang receh lucu banget.

" Ingat ya besok jangan pada telat! " Tepat saat jungmo membuka mulutnya untuk berkomentar, serim kembali melanjutkan ucapannya " Gue gak mau denger alasan lagi " tegas serim

Jungmo langsung bungkam dan kembali memakan ketupat yang tersisa di tangannya.

" Yaudah, gue mau pamit pulang dulu. Sekalian mau ngeprint ini tugas kelompok " Ucap serim sembari menutup laptop, setelah dirinya selesai memindahkan tugas kelompok mereka ke dalam flashdisk miliknya.

" Eh.. Bareng rim, gue juga mau pulang " Kata woonjin, sembari mengemas semua buku dan barang-barangnya ke dalam tas.

" Lu mau bareng gak jung? " Ucap serim, posisi serim sekarang lagi nyandang tas.

" Duluan aja, gue masih mau main di sini " Tolak jungmo, serim mengangguk kemudian senyum ke mamahnya minhee " Mah, serim sama woonjin pamit pulang ya, makasih makanan nya mah, enak banget hehe " Ucap serim, saliman nyium tangannya mamah.

" Iya, ati-ati ya kalian "





***






" Tadi asik ya cerita sama mamah "

" Iya, mamah orangnya asik berjiwa muda juga "

Serim sama woonjin pulang jalan kaki sehabis ngeprint tugas, letak rumah mereka lumayan jauh dari rumah nya minhee. Tapi udah kebiasaan mereka jalan kaki, jadi gak berasa capek.

Serim sama woonjin satu distrik, cuman letak rumah woonjin itu pas banget di depan gang, kalo rumah serim mesti masuk ke dalem gang dulu, nah yang paling ujung gang itu rumahnya serim, berpagar tinggi warna ijo, warna cat rumahnya ijo tua di padukan dengan ijo muda.

kalo kata minhee mah " Cem ketupat lebaran "

" Gue duluan ya rim " Kata woonjin saat langkah mereka berhenti tepat di depan gang, kelihatan tuh rumah woonjin sebelah kanan. Warna pink fanta, tanpa pagar.

CRAVITY GANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang