USIK-7

22 2 0
                                    

"Kalian mau ngebantuin gue atau malah bikin gue malu sih?"

📌

Hari ini adalah hari ketiga classmeeting. Pertandingan yang akan dilaksanakan hari ini adalah Voli.

Dan hal yang paling membuat Agatha kaget sekaligus agak kecewa adalah sebenarnya Raga kemarin tidak bermain lomba apapun. Agatha salah mengira, ia mengira kalau anak laki-laki kelas Raga yang main tetapi malah anak perempuannya yang main. Jadi minuman yang diberikan Agatha kemarin,diberikan diwaktu yang tidak tepat.

"Keknya kemarin gue salah deh Fi" ujar Agatha menghembuskan nafas kasar.

"Kan gue udah bilang,gak kecepetan kalau dikasihnya sekarang? Eh malah lo ngotot kalau dia bakal tanding kemaren. Nyatanya engga kan?"
Luthfi bingung harus berkata apalagi.

"Seharusnya gue dengerin lo ya"

"Emangg, gue kan emak lo" ujar Luthfi tertawa.

"Paan sihh, Receh lo!"

Mereka pun berbincang-bincang kecil sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke lapang menonton pertandingan yang sedang berlangsung.

***

Hari ini hujan turun dengan derasnya. Kelas Agatha akan mengikuti lomba voli hari ini.

"Hujan gini main voli? Demi apa?" ujar Agatha tak percaya hujan sebesar ini dan kelasnya tetap tanding.

"Gue gak suka,malah jadi gak mantul bolanya. Berat." ujar Wanda.

Suara peluit membuat obrolan tadi terhenti dan kelas Agatha pun mulai memasuki lapangan.

Agatha fokus bermain. Hujan semakin deras mengguyur,baju olahraga Agatha sudah basah kuyup. Rambut yang biasanya terikat rapi sudah basah.

Saking fokusnya Agatha. Agatha tidak menyadari bahwa yang menjadi komentator di detik-detik terakhir pertandingan adalah Raga. Ya,Raga adalah anggota ekskul voli. Ia ikut berpartisipasi dalam lomba ini.

Pertandingan pun selesai dan dimenangkan oleh kelas lawan. Kelas Agatha harus menerima kekalahan dengan selisih skor 1 saja.

"Tha,lo gak nyadar dari tadi yang jadi komentator si Raga juga" ujar Yura.

"Hah?" Agatha langsung menoleh ke arah panggung. Ditengah guyuran hujan Agatha bisa melihat Raga. Benar apa kata Yura,Raga menjadi komentator saat ia bertanding.

***

Agatha memutuskan untuk mengganti kerudungnya dan langsung pergi ke lapangan lagi untuk menonton kelas Raga yang akan main sekarang.

"Disana yuk!" Ajak Rissa.

Mereka duduk tepat dipinggir lapangan. Agatha dan Yura memilih untuk duduk di lapangan, karena baju mereka yang sudah terlanjur basah.
Sedangkan yang lain memilih untuk duduk di kursi yang tersedia. Hujan memang sudah reda menyisakan gerimis-gerimis kecil.

Kelas Raga mulai memasuki lapangan. Anak-anak kelas Raga terutama yang perempuannya duduk tepat disamping teman-teman Agatha.

"Tha, Raga maen tuh" ujar teman-teman Agatha yang mulai menjahili Agatha.

"Paan deh"

Permainan berjalan dengan lancar. Cuma Agatha beserta teman-temannya beberapa kali terkena pantulan bola.

Pertandingan di menangkan oleh tim lawan. Jelas Raga harus menerima kekalahan.

"Padahal Raga udah bagus ya" ujar Yura.

"Iyaa, padahal gue udah semangatin juga"

"Semangatin pale lu! Darimananya lo semangatin dari tadi lo diem bae" ujar Yura kesal.

"Dalem hati kan hehe" ujar Agatha cengengesan.

Siswa-siswi SMA Anoraga mulai meninggalkan lapangan. Termasuk Agatha dan teman-temannya.

***

Agatha berjalan lebih dahulu. Di depannya tampak anak-anak kelas Raga yang berjalan beriiringan. Sedangkan Raga berjalan paling belakang sendirian.

Agatha yang kebetulan berjalan sendirian juga langsung berhenti menunggu teman-temannya.

Awalnya teman Agatha ada yang dibagian depan dan ada yang di samping Agatha tetapi kenapa mereka semua maju kedepan meninggalkan Agatha sendirian dibelakang?

Dan Agatha baru sadar Raga berhenti untuk membuang sampah sehingga ia tidak beriringan dengan anak-anak kelasnya.

'tunggu,apa maksudnya ini? Kok gue jadi duaan gini sama Raga?'

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Nah lohh dua"an tuh:v

Next? Vote+komen ya gaiss


USIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang