#Chapter 4 KEPIKIRAN DIA

9 0 0
                                    

Entah apa yang Rara pikirkan, dia tidak segera bisa tidur. Tiba-tiba wajah Dima terbelesit di pikirannya.

"Duh apaan sih Ra, kenapa gue mikirin dia sih, hati kamu tenang dong jan degup kenceng." Ucap Rara sambil memegangi hatinya.

Rara sangat tidak suka memikirkan seorang cowok, karena selama ini dia belum pernah merasakan apa yang namanya jatuh cinta. Rara yang selalu hidup ceria dan bahagia dengan keluarga dan sahabatnya itu sudah cukup baginya. Tidak perlu ada sosok pacar yang menemaninya, karena Rara merasa semua cowok sama tidak ada yang menarik baginya.

Lama-lama Rara tertidur sendirinya dan bangun pukul 5 pagi untuk siap siap ke sekolah.

***

Sesampainya di sekolah Rara dan Bintang langsung menuju ke Aula untuk melakukan pembelajaran MPLS yang di pandu dengan bapak ibu guru.

"Ra, lu gimana? Udah sehatan?" Tanya Bintang

"Udah kok Bin, kemarin darah rendahku cuma kumat habis tidur udah gak pusing lagi."

Setelah lamanya pembelajaran di Aula, peserta MPLS di bolehkan istirahat makan siang. Rara dan Bintang menuju kantin sekolah untuk mengisi perut mereka yang sudah dari tadi cacingnya berdisko ria.

"Ra, lihat deh ada Dima"

"Apaan sih Bin, terus kenapa kalau ada Dima?"

"Kan kemarin Dima yang udah gendong lu ke uks dan ngantar lu balik ke rumah."

"Iya, aku udah terima kasih kok, udah gitu aja."

Sebenernya, hati Rara berdegup kencang saat membicarakan Dima.

Dima duduk berjarak satu kursi di depan dengan Rara, jadi posisinya Rara di balik punggungnya Dima.

Rara harap, Dima mengajaknya mengobrol. Tapi, nyatanya tidak. Dima langsung pergi begitu saja saat makanannya sudah habis.

"Apa kak Dima gak tau ya kalau gue disini, paling gak terlalu memperhatikan kan kantinnya lagi rame." Batin Rara.

"Ra, yuk balik ke Aula." Ajak Bintang

Rara hanya menganggukinya saja.

Setelah sampai di Aula dan menunggu sekitar 5 menit, pembelajaran di mulai lagi, dan dikasih pengumuman kalau besok hari terakhir MPLS.

"Hai, kenalkan aku Ayra." Ucap Ayra kepada Rara dan Bintang.

"Hai, aku Rara."

"Aku Bintang, salam kenal ya."

Setelah berpekenalan mereka bertiga asyik ngobrol, entah apa saja yang mereka obrolkan hingga jam waktunya pulang.

Tett tett tettt. Pembelajaran pun selesai dan murid murid MPLS berhamburan keluar Aula untuk pulang kerumahnya masing-masing.

"Guys, gimana kalo kita besok pulang MPLS jalan ke mall gimana? Kan besok pulang pagi jam 10, jadi kita bisa jalan jam 3 sore, gimana?" Ajak Bintang.

"Setujuuu." Ucap Ayra dan Rara bersamaan.

Mereka bertiga langsung akrab layaknya sahabat dekat. Karena mereka bertiga berfikir akan memulai hubungan sahabat.

"Yaudah, ya guys aku duluan udah dijemput sama Papi." Pamit Ayra.

"Iya hati hati ya Ay." Pisah Rara dan Bintang.

Rara dan bintang yang pulang dengan berjalan kaki, soalnya tadi pagi mereka naik angkot dan saat pulangnya mereka memilih berjalan kaki nyobain jalan tikus hehe.

"Bin."

"Apa Ra?"

"Besok kita ke mallnya di antar sopirku aja, jadi nanti kita jemput Ayra dirumahnya, gausah naik angkutan umum."

"Iya deh."

Saat mereka berjalan lewat jalan tikus, mereka melihat Dima sedang berada di depan rumah dan masih memakai seragam sekolah.

"Ra, itu bukannya Kak Dima ya?, kok cepet banget nyampe rumahnya, seharusnya tadi dia nyalip kita kalo lewat jalan ini."

"Iya ya, tapi bukannya rumah dia tetangga kita di perumahan ya?"

"Iya rumahnya yang deket rumah kita, Au ah nggak tau gua itu rumah siapa."

Dan tiba-tiba ada cewek datang memakai seragam sekolah menghampiri Dima.

"Hai udah lama ya?, maaf ya telat." Ucap cewek itu.

"Enggak baru aja sampai." Ucap bohong Dima.

Setelah mereka berbincang di depan rumah, akhirnya mereka berdua masuk kerumah.

"Busettt mereka masuk kerumah coyy"

"Santuy atuh Bin, biarin aja mungkin pacarnya, udah yuk jalan."

Rara bertanya tanya didalam hati, "Apa mungkin mereka pacaran, kak Dima udah punya pacar ternyata."

Sekitar berjalan 30 menit lamanya, akhirnya mereka sampai di depan perumahan. Dan mereka langsung berpencar memasuki rumah masing-masing.

"Ma, Rara pulang." Ucap Rara sambil melepas kedua sepatunya.

"Eh udah pulang, jadi jalan kaki tadi pulangnya?"

"Jadi dong ma."

"Yaudah sana mandi habis itu makan."

"Iya ma."

Rara berjalan gontai keatas menuju kamarnya. Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan.

Rara langsung masuk ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya. Rara merendam tubuhnya di dalam bathtub berisi air hangat.

Segini dulu yaa
Maaf gak asikk aku minta maaf bangett
Nanti secepatnya aku up lagi okee

I Love You, Always.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang