Part 01.

241 86 93
                                    

" Reyhan!"

Teriakan seorang gadis membuat Reyhan menoleh ke belakang dan dia mendapati gadis manis yang tengah menaruh kedua tanganya dipinggang.

"Apa Ara? kau memanggil namaku seperti itu? Telinga ku akan rusak mendengarnya. Dasar konyol!" Reyhan terkekeh pelan melihat sahabatnya itu.

"Kau tidak akan mendengarkan aku,jika aku tidak memanggilmu seperti tadi."

"Kau ini sangat manis sekali,dan kau mengikat rambutmu sangat tinggi sekali,apa kata orang namanya? antena! ya antena." Ucap Reyhan pada gadis itu.

"Aku tau, aku itukan menggemaskan lihat saja!" Sandra mengecak tangannya dipinggang sambil berputar.

"Dengarkan aku, kau itu memang menggemaskan tapi aku lebih menyukai rambutmu ini Ara." Ucap Reyhan sembari mengusap usap rambut hitam sahabatnya itu.

Perkataan Reyhan mampu membuat gadis manis itu menampakkan deretan gigi rapinya pada Reyhan.
gadis manis itu memeluk sahabatnya itu dengan sangat erat.Tetapi seseorang memanggilnya dan membuat gadis itu melepaskan pelukannya.

"Sandraa!"

"Iyaa ibuu,aku datangg,"

"Ican ibuku memanggil." Ucap Sandra pada Reyhan sedih.

"Kau pergi saja,aku akan tunggu disini." Ucapan Reyhan membuat Sandra tersenyum dengan sangat lebarr.Dan Sandrapun berlari tetapi sesekali dia berhenti dan menoleh pada sahabatnya.Reyhan memberikan senyum pada Sandra.

"Aku akan selalu berusaha dekat denganmu meski kau tidak menginginkannya lagi, Sandra. Aku berjanji!" Batin Reyhan.

Sandra memasuki satu rumah yang tidak cukup besar.Awalnya dia sangat senang tetapi dia langsung terkeju melihat banyak orang dirumahnya.

"Ibu,ada apa?" Tanya Sandra sambil melihat sekelilingnya.

"Sandra,sini nak,"

"Ini temannya ibu dan anaknya Bagas." Lanjut Nanda-ibunya Sandra.

"Haii,aku Bagas." Bagas mengulurkan tangannya pada Sandra dan Sandra pun menjabat tangan Bagas walau pun ragu.

"Kamu sekolah dimana?" Tanya Bagas pada Sandra.

"Sandra tidak sekolah nak," Ucap Nanda pada Bagas.

"Mengapa Nanda?" Tanya Nindi terkejut.

"Kami tidak bisa membayar sekolahnya,jadi kami memutuskan sekolah Sandra." Ucap Nanda sambil menangiss.

"Tenanglahh Nanda,kau jangan bersedih ya! aku disini,aku akan menyekolahkan Sandra dengan Bagas." Ucap Nindi sambil mengusap punggung Sarah.

"Terima kasihh,kedatanganmu disini sangat membahagiakan kami ibu Nindi," Ucap Andi.

"Tidak,dulu Nanda membantu saya lebih dari ini Andi."

Bagas yang mendengarnya langsung menatap Sandra.

"Sudah ya,jangan sedih! kau akan sekolah bersamaku dan juga sahabatmu itu,iyakan?" Ucap Bagas pada Sandra dan membuat Sandra berpikir.

"Bagas,sangat baik padaku." Batin Sandra.

Tetapi Sandra mengingat sahabatnya Reyhan.Dia menunggunya dan Sandra tidak bisa keluar untuk menemuinya kembali.

Bagas menyengritkan dahinya bingung. "Mengapa kau masih bersedih Sandra?"

"Sahabatku menungguku diluar," Jawab Sandra bersedih.Bagas yang mendengarnya langsung menarik lengan Sandra dan mengajak Sandra keluar untuk menemui sabahatnya.

REYHANDRA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang