Mohon perhatian sebelum membaca hendaknya mendahulukan baca basmalah dah tekan bintang⭐ dipojok kiri bawah, biar berkah. Wkwkwk...
Happy Reading!
______________________________________
Seorang gadis tengah berdiri di pinggiran rooftop rumahnya, menikmati semilir angin yang menerpa wajah dan rambut yang awalnya tergerai rapi, kini sedikit berantakan. Ditangannya ia sudah membawa secangkir hot coffelatte dan tangan yang satu lagi ia masukkan kedalam saku celana nya. Menyeruput nya dengan pelan-pelan, tidak peduli dengan orang tua nya yang sedang berdebat dibawah. Ia sudah sangat jengah melihat kedua orang tuanya yang hanya memperdebatkan hal yang menurut nya sepele, tapi tidak dengan kedua orang tuanya.
Gadis itu berusaha merilekskan dirinya, dan meng kosongkan pikiran nya sejenak, tetapi ketenangan nya itu tidak bertahan lama ketika Ia mendengar suara barang yang pecah, dan sangat nyaring di telinganya. Membuat gadis itu berhenti dari kegiatannya, membuka matanya lalu menoleh kebelakang sejenak. Tak perlu waktu lama, ia menaruh cangkir di pinggiran gazebo yang ada di rooftop. Ia kemudian berlari membuka pintu dan mempercepat langkahnya saat di tangga.
Gadis itu sudah turun, dan melihat rumah yang sudah berantakan dan dia melihat sebuah guci sudah pecah disamping wanita paruh baya yang sudah terduduk dilantai dengan gerai air matanya. Ia melihat seorang lelaki paruh baya yang hendak melayangkan sebuah tamparan kepada wanita itu, sedetik kemudian.
"PAPA!" Gadis itu berteriak keras membuat lelaki dan wanita paruh baya itu menoleh kearahnya. Lelaki tersebut perlahan menurunkan tangannya dan kembali mengepalkan kedua tangannya, wajahnya sudah memerah menahan emosi. Tanpa berlama-lama lelaki tersebut kembali menatap wanita itu dengan tajam, lalu pergi kearah pintu utama rumahnya, dan keluar entah kemana.
Melihat lelaki itu keluar tatapan gadis itu beralih kepada seorang wanita paruh baya yang sudah terduduk dilantai dengan gerai air mata yang gadis itu tidak tahu sejak kapan datangnya. Gadis itu perlahan-lahan mendekati wanita itu tangan tangan mengepal seperti memberikan kekuatan untuk dirinya sendiri. Ia mulai duduk di depan wanita tersebut, dan tanpa aba-aba langsung memeluk wanita itu dengan erat.
Wanita itu yang mendapat perlakuan seperti itu dari gadisnya pun sedikit terkejut, tapi dia juga membalas pelukan dari gadis itu tak kala eratnya.
Mereka terhanyut dengan suasana nyaman sekarang. Menangis sepuasnya, seperti ingin menumpahkan segala beban pikiran yang ada di benak mereka. Setelah lama berpelukan. Wanita itu menguraikan pelukan nya, lalu menghapus air matanya secara paksa dan senyum yang dikembangkan. Wanita itu beralih ke gadis yang berada dihadapan nya, yang ikut terhanyut dalam kesedihan nya. Wanita itu memegang kedua bahu gadis itu seolah ingin memberikan kekuatan, menghapus air matanya dengan perlahan, merapikan rambutnya yang sudah berantakan dan menepikan nya dibelakang telinga.
Gadis itu beralih tatapan ke wanita itu, wajah nya yang sudah memiliki kerutan di beberapa bagian, harus selalu mendapatkan perlakuan seperti ini, terbesit rasa iba dari gadis itu kepada wanita dihadapannya. Gadis itu memegang salah satu tangan wanita itu kemudian menggenggam nya dengan erat seolah mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Gadis itu berdiri membawa wanita itu duduk di sofa yang berada di ruang keluarga.
Setelah mendudukkan wanita tersebut, gadis itu mengalihkan tatapannya kearah dapur, ia berlari kecil, mengambil minuman yang nantinya akan diberikan kepada wanita itu. Ia membawa segelas air putih dan berjalan kearah ruang keluarga. Memberikan gelas yang berisi air putih itu kepada wanita itu, dan menyuruhnya untuk meminumnya. Setelah itu gadis tersebut ikut duduk disamping wanita itu.
Gadis itu duduk lalu memeluk wanita paruh baya itu dengan sangat erat. Wanita tersebut juga membalas pelukan yang diberikan oleh gadisnya itu tak kala eratnya. Gadis itu memberanikan dirinya untuk bertanya kepada wanita itu.
"Kenapa lagi Ma?" Tanya gadis itu dengan posisi masih tetap sama. Wanita itu hanya tersenyum lalu perlahan mengelus punggung gadis itu kemudian mencium ujung kepala nya sangat lama, dan tanpa disadari air mata nya pun kembali turun.
Wanita itu menghapus air mata nya. "Tidak apa-apa, Alodya. Papa hanya ingin meminta untuk bercerai."
Sontak gadis yang dipanggil Alodya pun menguraikan pelukan nya. Lalu sedikit memundurkan badannya lalu menatap wanita paruh baya itu dengan penuh tanda tanya.
"Kenapa Ma? Kenapa Papa lakuin itu? Papa nggak sayang lagi sama Alo Ma! Kenapa Papa Ma? Kenapa?" Pertanyaan itu mampu membuat hati wanita itu terhanyut tak kuasa menahan tangis. Tanpa berlama-lama wanita itu kembali memeluk nya dengan erat, sedangkan gadis itu kembali menangis di dalam dekapan wanita yang disebut nya Mama itu.
"Tidak apa-apa, sayang."
TBC.
______________________________________
Huaa!! 😫😫 akhirnya ngulang semuanya lagi dari awal, dan Alhamdulillah prolog nya udah selesai.
Jadi aku mau cerita kemarin itu aku udah ada niat bikin cerita baru judul nya My Cold Girlfriend ye kannn... Terus di dukung sama temen-temen deket aku, malah tambah semangat itu buat nulisnya.
Malam nya aku nulis 2 bagian, prolog sama part 1 nya, eh tiba-tiba pas mau publish itu nggak bisa. Dan tau tau pagi nya mau publish eh, ceritanya malah ilang😭 nyesek nya sampek ubun-ubun gess!
Udah cerita nya gitu aja ya...
Btw gimana ceritanya ini?? Bagus kah? Jelek kah?? Membingungkan kah?? Entahlah?? Eh salah..
Oke. Yang tanya Acha Geschichte masih update jawaban nya Iya!
Next? Comment ya..
Follow ig ku : @nadiyaaaanz
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD GIRLFRIEND [ON GOING] #HIATUS SEMENTARA#
Teen Fiction[ CERITA AMBURADUL!! GAK USAH DIBACA KALO NGGAK NGENAKIN!! ] Radja Nicholas Adhitama. Seorang laki-laki pembuat onar bersama teman-teman nya. Memiliki masa kelam dalam hidup nya. Alodya Haura Nathania. Gadis dingin, dan sifat acuh nya membuat dirin...