Mohon perhatian sebelum membaca hendaknya mendahulukan baca basmalah dan tekan bintang⭐ dipojok kiri bawah, biar berkah. Wkwkwk...
Happy Reading!
_____________________________________________
Alodya bersekolah sudah memasuki satu minggu. Tetapi tidak ada perubahan dari Alodya. Masih tidak ada perkataan satu pun yang keluar dari mulut Alodya. Tetap Alodya yang dingin dan tanpa bicara.
Alodya kali ini berangkat ke sekolah diantar oleh Mama nya karena ia sedang tidak ingin naik mobil. Kali ini dirinya kehilangan mood untuk bersekolah. Di dalam mobil Mama nya pun dia hanya diam tak bergeming dan menatap ke arah jendela. Sedari tadi tidak ia palingkan.
Saking ngelamun nya, Alodya tidak sadar bahwa jika dia sudah sampai di sekolahnya. Melihat hal itu Feby hanya geleng-geleng menatap putrinya itu. "Alodya, sudah sampe sayang." Kata yang lembut sekali, Alodya yang mendengar pun langsung mengalihkan tatapan nya dan mengedarkan ke semua arah.
"Oh, yaudah Ma. Alodya masuk dulu," Balas Alodya dan diangguki oleh Mamanya. Alodya turun dari mobil, lalu berjalan dengan langkah gontai sambil menggenggam tasnya yang berada di pundak.
Alodya memasuki kelas dengan tidak semangat, yap! Karena dia lagi PMS. Cewek kalo udah PMS bawaannya tuh males ngapa-ngapain, terus pengennya tuh marah-marah terus ya nggak sih? Tapi Alodya hanya diam, duduk lalu menelungkupkan wajahnya.
"Al.. Alodya," Alodya terbangun mendengar namanya dipanggil. Dia melirik siapa yang memanggilnya.
Nara?"Eh-- nggak jadi deh." Lanjutnya dengan menyengir tidak jelas, lalu melambaikan kedua tangannya.
Melihat hal itu membuat Alodya semakin malas dan tidak mood sekali. Bel sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, tapi kenapa guru nya tidak ada? Sakit kah? Rapat kah? Apaan dah? Gatau lah bodo amat bagi Alodya. Dia kembali menelungkupkan wajahnya.
Kelas yang sudah ricuh. Kian malah semakin ricuh karena kedatangan sang most wanted sekolah memasuki kelas. Siapa lagi kalo bukan Nicholas cs. Kabarnya sih, Nicho sama Akbar sudah baikan, berkat perjuangan keras Haidar dan Farel. Akbar lebih merelakan Alodya. Dia pun benar-benar sudah putus dari Elsa.
"Napa nih ricuh banget?" Tanya Nicho sambil mengepalkan tangannya untuk ber-tos tangan dengan teman-teman nya dikelas.
"Kayak lo nggk tau aja." Sahut Bayu, sang waketu dikelasnya.
"Hehehe."
Alodya benar-benar hari ini merasa lemas tak berdaya. Dia ingin sekali pergi ke UKS, namun dia harus izin kepada sang ketua kelas. Gimana mau ngomong? Orang nggak pernah bicara.
Sumpah sakit banget! Katanya dalam hati sambil kedua tangan yang satu memegangi perut dan yang satu lagi memegang pelipis nya yang sudah berkunang-kunang. Ia ingin sekali meminta bantuan, tetapi dirinya egois memilih untuk diam menyimpan rasa sakitnya sendiri.
Nara mendengar erangan dari sebelah nya berkali-kali. Sebenarnya Nara ingin bertanya, namun takut jika tidak direspon dan malah mendapatkan tatapan mematikan nya itu.
"Em--Alo, Lo---nggak papa kan?" Tanya Nara dengan gugup sambil memegangi pundak Alodya.
Sontak Alodya langsung menegakkan badannya. Lalu menoleh kearah Nara. Nara melihat raut pucat diwajah Alodya, membuatnya terkejut.
"Ya ampun Al--" Pekik Nara pelan. Lalu menutup mulutnya karena melihat darah segar mengalir di hidung Alodya.
Alodya merasakan ada sesuatu yang mengalir di saluran pernapasan nya, apalagi mendengar pekikan seorang Nara, membuat dirinya dengan perlahan menempatkan tangannya di hidungnya. Darah!?
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD GIRLFRIEND [ON GOING] #HIATUS SEMENTARA#
Novela Juvenil[ CERITA AMBURADUL!! GAK USAH DIBACA KALO NGGAK NGENAKIN!! ] Radja Nicholas Adhitama. Seorang laki-laki pembuat onar bersama teman-teman nya. Memiliki masa kelam dalam hidup nya. Alodya Haura Nathania. Gadis dingin, dan sifat acuh nya membuat dirin...