08 - Khawatir

12 3 0
                                    

Nicho pergi meninggalkan rumah Alodya dan bergegas menuju Bandara Internasional untuk menjemput Chelsea yang habis liburan ke Australia.

Sudah banyak panggilan tak terjawab dari Chelsea. Nicho mempercepat laju kecepatan mobilnya. Sampai akhirnya dia tiba di bandara.

Saat memasuki bandara, Nicho mengedarkan seluruh pandangan nya  mencari Chelsea. Saat itu juga ada seseorang yang memanggil namanya, membuat dirinya menoleh ke belakang.

"NICHOLAS!" Teriak perempuan dari belakang, Yap! Dia adalah Chelsea, orang yang sedang dekat dengan Nicho.

Nicho tersenyum dan berlari arah Chelsea, "Hai." Sapa nya dengan lembut.

Chelsea tidak membalas, dia langsung memeluk Nicho sampai terhuyung ke belakang dan untung saja Nicho masih bisa menjaga keseimbangan.

"Aku kangen banget sama kamu, makasih udah nyempetin jemput aku kesini." Ujar Chelsea yang masih dalam pelukan Nicho.

"Iya," Balas Nicho pelan, lalu menguraikan pelukannya.

"Yaudah, yuk kita pulang. Aku udah capek, hehehe." Ajak Chelsea dengan tertawa pelan.

Mereka berdua pun keluar dari bandara, Nicho mengantarkan Chelsea menuju rumahnya.

Richelle Chelsea Adibrata, seorang gadis populer di SMA Kenanga. Chelsea telah dekat dengan Nicho sejak kecil. Chelsea menaruh hati kepada Nicho. Beberapa kali dia sering meng-kode tetapi, Nicho hanya memberi respon biasa saja.

Bahkan sepertinya Nicho hanya menganggap Chelsea sebagai seorang adiknya sendiri. Tapi tidak membuat Chelsea menyerah. Dia terus berjuang dan berusaha meluluhkan hati Nicho.

Di perjalanan tidak banyak yang dibicarakan oleh keduanya. Sampai akhirnya mereka berdua telah sampai di depan rumah bernuansa Eropa milik seorang miliarder Indonesia, Richard Adibrata.

Nicho memarkirkan mobilnya, sedangkan Chelsea masih sibuk melepaskan seatbelt nya yang sangat susah. Hal itu membuat Nicho yang sudah selesai memarkirkan mobilnya, dan melihat Chelsea kesusahan membuat Nicho mendengus pelan.

Nicho memegang tangan Chelsea yang kesusahan membuka kunci seatbelt nya. Sontak Chelsea menegang dan langsung menatap Nicho.

"Kalo nggak bisa itu bilang," Katanya dengan tersenyum sinis.

"Hah?" Chelsea terlihat salah tingkah di depan Nicho. Dan setelah terlepas buru-buru Chelsea keluar dari mobil Nicho dengan memegang kedua pipinya yang sudah mulai terasa panas.

Melihat hal itu membuat Nicho terkekeh geli. Ia menyusul Chelsea sambil membawakan dua koper milik Chelsea.

Nicho melihat Chelsea sedang merebahkan tubuhnya di sofa sembari memainkan ponselnya, Nicho menghela nafas pelan. Lalu beranjak menaiki tangga guna menaruh dua koper besar milik Chelsea di kamarnya.

Setelah menaruh koper, Nicho kembali turun dan sudah mendapati Chelsea yang sedang tertidur pulas. Nicho berjalan mengambil Selimut yang berada dilemari bawah tangga kemudian memakaikan nya untuk menutupi Chelsea.

Setelah selesai. Nicho kembali pulang ke rumahnya.

***

Dikamar nya, Alodya hanya bisa rebahan saja. Kali ini dirinya benar-benar lemas, ditambah pening dan perut nya yang semakin terasa sakit.

Alodya menggeram, dia turun dari nakasnya. Sambil gemetaran Alodya berusaha mengambil obat dan minum yang berada di meja belajar nya, dengan jarak sedikit jauh.

Setelah itu Alodya mengambil handphone nya guna menghubungi Mamanya. Sudah beberapa kali panggilan tidak terjawabkan. Membuat Alodya mendengus sebal.

COLD GIRLFRIEND [ON GOING] #HIATUS SEMENTARA#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang