05 - Pesona Nya

17 7 1
                                    

Mohon perhatian sebelum membaca hendaknya mendahulukan baca basmalah dah tekan bintang⭐ dipojok kiri bawah, biar berkah. Wkwkwk...

Happy Reading!

_____________________________________________

Alodya melihat itu pun merasa sangat malas untuk melerai mereka berdua. Percuma saja, batinnya. Alodya masih setia duduk dibangku nya tak memperdulikan dua orang yang masih beradu mulut tersebut. Alodya melipat kedua tangannya diatas meja lalu menelungkupkan wajahnya di dalamnya.

Haidar datang sambil meminum-minumannya. Ia sudah memiliki firasat yang buruk. Akhirnya dia berlari dengan keringat membasahi wajahnya dan rambut yang mengembang itu bergerak naik turun. Jika dilihat dari penampilan nya dan gaya bicaranya. Haidar lah yang paling bersifat dewasa dan bisa mengontrol emosi dirinya sendiri dari ke-4 most wanted di SMA Kenanga.

Haidar masuk dan sudah ia duga, pasti keduanya akan bertengkar lagi. Haidar hanya bisa menghela nafas kasar. Haidar berjalan kearah keduanya, Ia melirik Alodya yang benar-benar tidak peduli dengan Nicho dan Akbar.

Haidar berjalan lalu meminum airnya, setelah di depan mereka berdua, air yang berada didalam mulutnya. Ia semprot kan masing-masing ke wajah Nicho dan Akbar. Sedangkan yang mendapat perlakuan seperti itu hanya mendengus kasar.

"Lo apa-apaan sih, Dar?" Tanya Akbar dengan kesal.

Haidar berdecih, "Lo berdua yang seharusnya apa-apaan! Lo bisa nggak sih, bersikap lebih dewasa sedikit? Kita ini udah SMA bre. Lo berdua bukan anak kecil lagi, yang lo ngerebutin hal sepele."

Tiba-tiba Akbar menyela perkataan Haidar, "Yang lo maksud hal sepele itu Alodya Dar. Noh temen lu dasar munafik banget! Ngelarang sahabatnya ini-itu tapi dirinya sendiri gimana Dar?"

"Gue ngelarang lo itu karena waktu itu lo masih ada Elsa! Terus lo ngedeketin Alodya demi minta nomer HP nya, sampe lo peluk-peluk dia dan disaat itu juga ada orang yang masih berstatus sebagai pacar lo. Ya wajarlah kalo dia marah, lo kok bege banget sih!" Sarkas Nicho sambil berkacak pinggang.

Akbar mengusap wajahnya kasar, kemudian mengangguk kan kepala nya. "Sekarang apa bedanya sama lo? Lo yang sekarang posisinya ngegantungin Cheesy kek jemuran. Oke. Sekarang lo aman aja, karena Cheesy di Australia. Lo bebas ngedeketin Alodya. Tapi jangan harap kalo Cheesy masih ngeharapin lo lagi. Gue dendam sama lo!"

"Bangsat!"

"Lo Munafik!"

"Lo bangkek!"

"Bajingan lo!"

"Ngomong sekali lagi gue siram semuanya!" Itu suara Haidar yang sudah pusing 7keliling menghadapi sahabatnya yang satu ini.

"Lo dewasa dikit napa sih? Nggak bisa?" Belum sempat Haidar melanjutkan ocehannya sudah terdengar Bel masuk berbunyi.

Haidar pun mengumpat didalam hati. Tidak lama juga semua murid memenuhi kelas tersebut.

***

Siang hari, Alodya tidak pulang kerumah. Dia mengikuti ekstra Basket putri di sekolahnya. Sebelumnya ia sudah mengabari Feby terlebih dahulu.

Alodya dulu sempat mengikuti olahraga Basket di club. Karena cidera, Feby tidak mengizinkan Alodya untuk ikut ekstra Basket lagi. Ini saja pun Alodya beralasan ada tambahan pelajaran di sekolah nya. Pasalnya jika ia mengatakan yang sebenarnya pastinya Feby menolak keras.

COLD GIRLFRIEND [ON GOING] #HIATUS SEMENTARA#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang