♡♥♡
~flashback~
.21 thn.
Tubuh proposional,rambut hitam legam,kulit putih yang mulus,mata yang indah,serta bentuk bibir menawan merah merona.siapa yang tak mengenali gadis dengan senyum hangat ini?bahkan dari harum yang tercium ketika ia melintas benar-benar membuat orang tak kan bisa berpaling.
Kim Jisoo. gadis yang selalu dielu-elukan orang sekitar tersebut nampaknya menjadi salah satu contoh dari keadilan tuhan, dengan banyaknya kalangan yang mengaguminya membuat tak sedikit orang pula yang mengasihininya,bagimana tidak,di umur yang hampir menginjak dewasa ini ia hampir kehilangan semuanya
Orang tua yang seharusnya saat ini memberi dukungan,kehangatan serta kekuatan untuknya saat ini telah pulang mengahadap sang kuasa, meninggalkannya sebatang kara tanpa warisan bahkan pesan terakhir sekalipun,namun siapa memang yang bisa menduga takdir?
dan tau lebih tragisnya?ia bahkan menyaksikan sendiri bagaimana kedua orang tuanya terenggut dalam kecelakaan tragis tersebut
ya sebenarnya kim jisoo juga terlibat dalam kecelakaan itu,namun ia masih selamat karna rengkuhan sang ibu yang melindunginya
jisoo sungguh tidak akan lupa betapa kacau keadaannya saat itu. menangis tanpa henti di tempat peristirahatan orang tuanya,meski kondisinya sendiri masih dalam pemulihan,bahkan setelahnya ia sampai tak sadarkan diri
dan saat kesadarannya kembali kim jisoo kembali menemukan fakta yang mencengangkan tentang orang dihadapannya saat itu
"Sandara Park" orang yang baru saja memperkenalkan diri sebagi 'tante' nya itu benar-benar tak pernah terpikirkan olehnya, meskipun orang tuannya tak pernah membahas perkara saudara namun kim jisoo tau pasti ada alasan kenapa orang tuanya tak menceritakan apapun padannya.
kim jisoo mengamati wanita itu,rupanya ia bukan orang jahat terlihat dari cara bicaranya yg sangat halus diiringi isakan yang tersendat membuat suara yang diciptakan benar-benar terlihat menyedihkan,ia berulang kali menggumamkan kata "maaf" dan berjanji akan merawatnya,ia juga menceritakan semua alasan tentang mengapa dirinya yg tak pernah bertemu dengan ponakannya tersebut,meski awalnya ragu karna semuanya yg tiba-tiba kim jisoo tetap mau ikut dengan sandara,semua alasan yg diceritakan sandara bisa ia cerna dengan baik,jisoo juga tak menampik bahwa ia juga merasakan aura persaudaraan yg kuat antara mereka dan ia tidak bodoh untuk membedakan mana yg baik dan buruk,sengatan hangat yg baru ia rasakan saat memeluk sandara juga sama persis ketika ia berpelukan dengan mendiang ibunda,lagipula ia sudah tak punya siapa-siapa lagi kan di dunia ini?,dan mungkin inilah kehendak tuhan mempertemukannya kembali dengan adik dari sang ibu yang memang tidak terasa asing walau baru pertama kali bertemu.
🍃
.23 thn.
Musim yang silih berganti,waktu yang terus berjalan dan bumi yang terus berputar benar-benar bisa merubah diri kim jisoo ia menjadi gadis yang tangguh sekarang dan itu semua berkat didikan sandara yang juga selalu mendukung keputusannya
see hari itu contohnya,kim jisoo memutuskan akan mengurus club utama milik sandara dengan menolak banyak perusahaan yang menawarinya berbagai posisi tertinggi dan tidak ada yg bisa mempengaruhi keptusannya tersebut,sandara juga sempat mendebat keponakan tersayangnya itu lantaran banyak kesempatan yang lebih menggiurkan daripada mengurus club utamannya,lagipula sandara tak bisa menyangkal bahwa ia juga khawatir karna secara tidak langsung jisoo akan mengenal hingar bingar dunia malam jika sudah mengurus club nya,namun siapa memang yang bisa merubah keputusan keponakannya tersebut,toh sekeras apapun usaha sandara membujuk akhir-akhirnya juga ia akan menyetujui dan mendukung jisoo,karna ponakannya tau benar cara ampuh membungkam sandara tentu saja dengan berusaha meyakinkannya bahwa sudah waktunya sang tante mempercayakan jisoo untuk menjaga dirinya sendiri mengingat berapa umurnya saat ini.
fin.
ps:dont forget votmen everyone😘
-salam hangat dari penulis gaje🙈-
KAMU SEDANG MEMBACA
illegal
Fanfictionia tak pernah mau menyerah...namun seolah takdir memang sudah tertulis,kim jisoo memang harus mengikuti alurnya.setidaknya sampai ia merasa cukup puas,namun bagaimana jika pelengkap untuk kata 'cukup' itu malah membuatnya tak pernah puas?bisakah ia...