B'day

266 31 10
                                    

Just my imagination.
Don't Judge.
Leave this work if you don't like it.
Don't copas.



Sekarang sudah pukul 11.30 malam, tapi Jae merasa dirinya sedang insomnia karena memikirkan rencananya yang gagal. Akibat insiden tadi siang di sekolah, Jae jadi tidak sempat menyiapkan apa-apa untuk papanya, padahal 30 menit lagi sudah berganti hari.

Jae melirik papanya yang tertidur di sampingnya, pelan-pelan ia keluar dari kamarnya. Ia ingin menghubungi Woozi, ia ingin meminta saran padanya. Tapi, setelah 3 kali berturut-turut ia menelfonnya, tak ada jawaban sama sekali. Membuat Jae kesal bukan kepalang, Woozi ini sering sekali sulit dihubungi.

Merasa tak ada pilihan lain, Jae pun menghubungi Hanbin. Ia pikir, telfonnya tidak akan diangkat, tapi ia salah. Baru dering pertama, Hanbin sudah mengangkatnya.

📲

“Hanbin!”

“Hmm”

“Euu apa Jae ganggu?”

“Ya”

“Yasudah kalau begitu Jae tutup”

“Cepat katakan?”

“Hmm Hanbin, sebentar lagi ganti hari. Jae belum menyiapkan apa-apa untuk ulang tahun papa”

“Lalu?”

“Lalu apa yang harus Jae lakukan?”

“Beli saja kue ulang tahun”

“Tapi Jae mau kasih papa kejutan tepat pukul 12 malam biiinn~”

“Kau ingin aku membelikannya sekarang?”

“Benarkah? Apa tidak merepotkan?”

“Tidak masalah”

“Tapi apa masih ada yang buka?”

“Tentu saja, apa kau jarang keluar saat malam?”

“Yaa begitulah”

“Yasudah tunggu 15 menit”

“Yeaa sayang Hanbin”

📱

Setelah sambungan telfon ditutup, Jae melihat keadaan papanya di kamar. Takut-takut kalau papanya itu terbangun dan mencarinya. Kemudian Jae berlalu menuju dapur untuk menyiapkan lilin-lilin aromatik yang disimpan oleh papanya di rak khusus. Ia ingin membentuk lilin tersebut menjadi tulisan ‘HBD PAPA’.

Jae memindahkan semua lilin yang tersimpan di rak ke ruang tamu. Ia akan menyusunnya disana. Semoga ia tidak mengacaukannya.

Saat Jae sedang asik menyusun lilin tersebut, tiba-tiba ponselnya berdering dan menampilkan nama Hanbin disana. Tadi ia sempat mengirimkan pesan kepada Hanbin yang berisi alamat dan juga perintah agar tidak membunyikan bel saat sampai karena ia takut papanya akan terbangun. Ia pun segera membukakan pintu penthousenya dengan raut bahagia.

“Hanbin!”

Jae berteriak senang, terlebih saat melihat kotak kue yang dibawa oleh Hanbin.

“Ayo masuk sstt jangan berisik nanti papa bangun”

Good Papa Good Jae [Daniel - Jaehwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang