Disturb

244 27 1
                                    

Just my imagination.
Don't Judge.
Leave this work if you don't like it.
Don't copas.

Papa Nyel

Papa Nyel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jae terbangun kala mendengar suara air dari kamar mandi. Tadi malam ia tidur di kamar papanya. Papanya sudah bersikap seperti biasa. Tak ada yang perlu ia khawatirkan sekarang.

Tapi, tiba-tiba saja ia teringat akan yang terjadi tadi malam. Buru-buru Jae menggeledah kamar sang papa untuk mencari botol obat-obatan yang dikonsumsi Daniel.

Belum sempat menemukannya, suara Daniel lebih dulu menginterupsi pergerakan Jae.

"Jae? Kamu cari apa hmm?"

"Papa?!"

Jae yang merasa tertangkap basah, tidak dapat menutupi rasa terkejutnya.

"Kenapa Jae?"

Daniel mengerutkan dahinya bingung saat melihat ekspresi Jae yang sangat terkejut.

"Aahh.. emm.. Jaee.. aa.. tidak"

Tidak dapat menjawab dengan benar. Jae pun menundukkan kepalanya dalam-dalam.

"Jaee.. ada yang menganggumu?"

Jae menggeleng lalu memeluk Daniel erat. Daniel tak menaruh curiga  apapun pada Jae, dan langsung balas memeluknya.

"Kamu ga siap-siap ke sekolah?" tanya Daniel sambil mengelus surai lembut Jae.

Bukannya menjawab, Jae malah semakin mempererat pelukannya sambil menenggelamkan seluruh wajahnya di tubuh Daniel.

"Hei, anak papa?"

Daniel berusaha melepas pelukan Jae kala merasakan tubuh sang anak yang bergetar hebat.

"Jaee kamu kenapa sayang?"

Entah kenapa Jae merasa sangat sedih saat mendengar suara papanya yang memanggilnya dengan lembut. Ia juga tidak mengerti kenapa perasaannya berubah menjadi gelisah.

"Jaee" sekali lagi Daniel memanggil Jae dengan lembut.

"Jae mau ambil minum" ucap Jae tiba-tiba sambil berjalan keluar dari kamar Daniel.

Ia benar-benar haus, tenggorokannya kering akibat menahan tangis.

Saat di dapur, ia tak langsung mengambil minum. Pikirannya melayang memutar ulang apa yang ia lihat tadi malam di dapur ini. Papanya dengan ekspresi yang sangat menyakitkan.

Perlahan Jae berjalan mendekati wastafel disana. Tepat saat ia menginjakkan kakinya disana, sesuatu terasa mengganjal di telapak kakinya. Lagi-lagi pikirannya kembali melayang ke kejadian tadi malam. Ini obat yang diminum papanya tadi malam. Jae tidak salah lihat kan?

Good Papa Good Jae [Daniel - Jaehwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang