Find Jae

303 33 3
                                    

Just my imagination.
Don't Judge.
Leave this work if you don't like it.
Don't copas.



Tuan Kang sedang berusaha untuk menghubungi istrinya. Tapi sayang, telfonnya tak juga diangkat. Ia pun memutuskan untuk mengiriminya pesan, berniat memberitahukan apa yang dialami anaknya.

“Ayah” panggil Daniel sambil berusaha menetralkan netranya yang terkena cahaya lampu.

“Niel.. kau sudah sadar? Ada yang sakit? Bagian mana hmm?” Tuan Kang menghampiri Daniel yang baru sadar dari pingsannya.

“Apa yang terjadi padaku ayah?”

“Minumlah dulu, baru ayah ceritakan apa yang terjadi padamu”

Daniel menerima segelas air mineral yang langsung diteguknya sampai habis, ia merasa tenggorokannya sangat kering.

“Kenapa aku bisa berada disini ayah?”

Tentu saja Daniel bingung. Seingatnya tadi ia sedang berada di kantor. Tapi tiba-tiba saja ia terbangun di tempat dengan bau obat-obatan yang menyengat. Tidak salah lagi kalau dia sedang berada di rumah sakit.

Tuan Kang menepuk pundak Daniel pelan. Ia menghela nafas lega saat Daniel sudah siuman.

“Kau tidak seharusnya memaksakan diri untuk bekerja begitu keras Niel.. Beruntung Dokter bilang kau hanya kelelahan dan dehidrasi ringan. Ayah sangat khawatir terjadi sesuatu yang mengerikan padamu. Jantung ayah hampir copot saat melihatmu tergeletak di lantai ruang kerjamu. Kau harus jaga kesehatan agar bisa menjaga anakmu dengan benar”

Daniel mengangguk paham. Ia bertekad agar kedepannya tetap memperhatikan kesehatan disela-sela kesibukannya. Omong-omong soal anak, Daniel jadi rindu Jae. Otaknya seolah ditarik paksa untuk mengingat kejadian dimana terakhir kali ia bertemu Jae, yaitu pagi saat ia mengantarkan sang anak ke sekolah.

FLASHBACK ON

“Nanti pulang tunggu papa ya, supir grandpa sedang tidak masuk hari ini. Minta Hanbin untuk menemani sampai papa datang. Oke?”

“Oke papaaa”

“Good boy. Jangan lupa habiskan sayur di makan siangmu. Papa berangkat ya, dah Jae~” ucap Daniel sambil mengusak rambut Jae.

“Dah papa”

FLASHBACK OFF

Daniel langsung tersadar dari lamunannya. Buru-buru ia menghubungi ponsel Jae dengan wajah penuh kekhawatiran.

“Kau kenapa Niel?” tanya papa saat melihat Daniel dengan wajah khawatirnya.

“Jae ayah, Jae belum dijemput dari sekolah”

“Apa maksudmu Niel?”

Tuan Kang terkejut bukan main. Rahangnya mengeras seketika saat mendengar penuturan sang anak. Bagaimana bisa ia melupakan cucu kesayangannya itu?

“Ya ampun Jaeee kenapa tidak diangkat”

Kekhawatiran Daniel berubah menjadi kepanikan yang luar biasa saat Jae tidak mengangkat telfonnya. Ia pun beranjak dari ranjang dan mencabut infusnya paksa.

“Daniel kau mau kemana?” tangan Daniel segera dicengkeram oleh sang ayah.

“Aku mau mencari Jae ayah, jangan halangi aku”

“Ayah ikut!”

“Tidak, lebih baik ayah ke mansion untuk melihat apakah ada Jae atau tidak disana. Biar aku mencarinya di sekolah”

Good Papa Good Jae [Daniel - Jaehwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang