New Student

29 10 0
                                    

Pukul 05.30 aku sudah siap dengan seragamku dan juga tas yang berisi banyak buku - buku.Setelah merasa semuanya sudah ku bawa aku menuju meja makan dan sarapan seorang diri.Ayahku masih di luar kota dan ibukku masih tinggal di apartemennya.

Aku mengambil roti dan susu vanila yang ku buat.Aku mencelup roti tawar itu kedalam segelas susu lalu memakannya.

Selepas sarapan aku ke teras rumah untuk memakai sepatuku.Di rumah depan kulihat Gabriel yang sedang memanaskan motornya.

Setelah selesai memakai sepatu aku berlari ke luar rumah dan menyapa gabriel dengan penuh semangat.

"Rey!"Gabriel melihat ke arahku dan tersenyum.

"Mau berangkat sekarang?"tanyanya.

"Iya."Gabriel mengangguk lalu aku naik ke motor milik Gabriel dan kami langsung meninggalkan rumah.

Sepanjang perjalanan tak ada yang bicara aku sibuk dengan melihat sekitar sedangkan Gabriel sibuk menyetir motor.

Tak lama kami tiba di sekolah.Selepas menunggu gabriel memarkirkan motornya kami menuju kelas masing - masing.

Karena kelas yang berbeda kami berpisah di koridor.Aku kelas 11-IPA1 dan Gabriel 11-IPS3.Saat aku menuju kelas tak sengaja aku menabrak seorang pria dan buku yang aku bawa dalam pelukan jatuh berhamburan.

"Sorry gue gak sengaja."ucapnya aku mendongak dan mengangguk angguk kaku saja.

"I-iya gak apa apa."balasku.Saat aku ingin kembali jalan pria itu menahan tanganku.

"Ada apa?"tanyaku.

"Lo billa kan?"pria itu bertanya padaku.

"Iya,kenapa ya?"balasku.

"Lo lupa sama gue?gue Vero yang dari SMP jadi saingan olimpiade lo."aku mencoba mengingat ingat dan ya,apa yang di katakan pria ini benar.

"Iya gue inget."balasku sambil menyengir.

"Gak nyangka gue ketemu lagi sama lo bil."aku hanya menyengir kikuk.

"Btw,bukannya lo lanjut sekolah di Singapura?"tanyaku.

"Iya tadinya terus gue pindah dan sekarang gue nyari ruang kepsek taunya malah nyasar ke koridor anak IPA.Lo tau dimana ruang kepsek?anterin gue dong."aku mengangguk dan berjalan mendahului Vero.

Sesampainya di lantai satu aku menunjuk ruang kepala sekolah dan langsung meninggalkan Vero lalu kembali ke lantai dua dan menuju kelasku yang sempat tertunda.

Dikelas aku memang tak memiliki teman karena aku terlalu menutup diri tapi bukan berarti mereka tak mau berteman denganku.

"Bill lo udah ngerjainkan tugas sastra inggris?"ucap Rian teman sekelasku.Dan aku mengangguk saja.

"Liat dong!gue mau cari referensi."balasnya.

"Referensi contekan iya!"sindir Gladis yang merupakan teman sekelasku sekaligus ketua kelas 11-IPA1.

"Sirik aja lo dis!sini liat dong."aku mengeluarkan buku sastra inggris dari tas dan memberikannya pada Rian.

"Makasih billa!sering - sering ya kek gini kan gue seneng."aku hanya menyengir saja dan langsung menuju tempat dudukku.

Tak lama bel masuk berbunyi nyaring semua siswa dan siswi berhamburan masuk kedalam kelas dan pelajaran pun di mulai.

•••

Bel istirahat berdering.Dengan cepat aku membereskan buku yang berserakan di atas meja.Pelajaran matematika dan sastra inggris tadi cukup menguras otakku.

Kita pernah ada ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang