My new dad

14 5 0
                                    

Keesokan harinya Billa dan Gabriel berangkat bersama dan itu tuai komentar banyak orang.

Ada yang tersenyum senang ada juga yang jengkel,namanya juga manusia tak selalu di sukai orang sebaik apapun dia.

"Makasih ya rey."Gabriel tersenyum dan aku melangkah menjauhi Gabriel.

Di kelas aku sudah di sambut hangat oleh Nada dan Melody."BILLA!!MISS YOU BANGET DEH!"pekik mereka berdua dan aku hanya terkekeh.

"Apasih kalian."balasku.

"Oiya kemarin kamu di apain sih?"tanya Nada.

"Emm...nanti istirahat aku cerita tapi tutup mulut ya."Nada dan Melody mengangguk sambil menampilkan jempolnya.Dan bel masuk pun berbunyi nyaring.

"Good morning student."suara itu berasal dari Mis.Helena.

"Morning mis!"sahut semuanya.

"And today miss bakalan kasih kalian tugas kelompok ya!satu kelompok 3 orang saja dan tugasnya nanti miss kirim di google clasroom."semuanya hanya mengangguk.

Dan pelajaran pun berlanjut.

•••

Bel istirahat berdering.Aku segera merapikan buku - buku dan menanti siapa yang akan menjadi rekan satu kelompokku nanti.

"Sekarang kita kocok ya!"Gladis mulai mengkocok gelas yang berisi nama - nama siswa dan siswi kelas 11-IPA1.

Itu ciri khas kelas kita jika mendapat tugas kelompok agar siswa dan siswi tidak pilih - pilih.

"KELOMPOK SATU!REZVA,RANDU,SAIFUL."

"KELOMPOK DUA!RIAN,ARDAN,IQBAL."

"KELOMPOK TIGA!GLADIS,STEFANY,REZA."

"KELOMPOK EMPAT!BILLA,MELODY,NADA."

"Busyet hoki bener lo."lanjut Gladis.

"KELOMPOK LIMA!VIAN,RIANI,ERLANGGA."

"KELOMPOK ENAM!JESS,GILBERT,NAYYA."

"Sudah ya teman - temanku tercinta sonoh istirahat."

Akhirnya kami keluar kelas.Aku senang bukan main karena bisa bersama Nada dan Melody.

Sekarang aku berada di kantin bersama Nada dan Melody.

"Gila gak tuh kita satu kelompok?!"girang Melody.

"Iya busyet!!"sahut Nada.

"Eh iya ayo cerita kemarin lo kenapa?"tanya Melody.

Aku menghembuskan nafas dan membalas."Kemarin gue di bully sama kak Adeline."

"Busyet!lapor sama keamanan aja!"usul Nada.

"Iya bener dia udah melanggar peraturan yang bisa bikin dia di D.O."geram Melody.

"Ribet."sahutku.

"Kok gitu?!lo korban Bill!"Melody semakin geram.

"Gue males urusan lagi sama dia Mel,kalau gue laporin bisa aja dia semakin menjadi - jadi."Melody tamoak berfikir.

"Lo bener,tapi kenapa lo di bully?"tanya Nada.

"Dia cemburu gue berangkat bareng Gabriel,childish bener gasuka gue."jawab Billa.

"Minta di tampol tuh orang!"kesal Melody.

"Udah lah gue udah maafin wajar kalau pacarnya mentingin orang lain pasti cemburu,tapi gue gak suka sikapnya yang childish sampe ngebully gue."balasku.

"Sumpah Billa,lo terlalu baik untuk diperlakukan seperti itu."ujar Melody.

"Lo bener Mel."timpal Nada.

"Udah lah gausah di bahas lagi ya,please tutup mulut ya."Nada dan Melody mengangguk.

"Iya tenang aja kita udah anggap lo sahabat kita sendiri."tubuh Billa menegang.

Sahabat?batinnya bertanya - tanya.

"Bill,lo kenapa?gak mau ya jadi sahabat kita?"ucap Melody.

"Eh mau kok cuma aku kaget aja dari Tk sampai kelas 10 aku belum pernah punya temen dan sekarang?aku punya temen jelas aku kaget hehe."Nada dan Melody mengangguk.

"Berarti kita first friend lo dong?"ujar Melody.

"Emm...bukan yang pertama kali kan Gabriel hehe."Melody menepuk dahinya.

"Eh iya lupa gue."Aku hanya terkekeh.

"Lo ketawa kecil kayak gitu aja cakep banget,berubah kek."dahiku mengernyit.

"Maksud lo?"tanyaku.

"Berubah,jadi lebih periang lo bisa jadi anak famous di sekolah tau!selain lo cakep prestasi lo juga bagus."aku meringis.

"Iyaa bener apa kata Nada,tapi kalau lo gak nyaman gausah di paksa."aku hanya mengaduk - aduk jus alpukatku.

Aku merenung sesaat dari dulu aku tak memiliki teman karena segala perilakuku di atur oleh ibukku,aku selalu di batasi bersosialisasi dan selalu di paksa belajar,belajar dan belajar hingga aku tak memiliki waktu untuk sekedar berbincang dengan teman.

Apa mungkin aku berubah aja?eh jangan deh.Batin Billa.

"Emm...nanti aku pikir - pikir lagi ya."Nada dan Melody mengangguk.

Bel masuk berbunyi kami menuju kelas karena tak ingin terlambat masuk.

•••

2 jam berlalu,bel pulang berbunyi aku segera merapikan buku - bukuku dan bergegas menuju halte depan karena aku sudah di tunggu oleh dokter Andi.

"BILLA?GAK MAU PULANG BARENG?"pekik Nada saat aku sudah di depan pintu kelas.

"Nanti lagi ya,aku ada perlu!"aku langsung berlari menuju halte.

Setibanya di halte aku sudah melihat mobil dokter Andi disana.Aku berlari kecil menghampirinya sambil tersenyum.

"Hai dok!"sapaku sambil masuk kedalam mobil.

"Hai,ada keluhan gak?"ucap dokter Andi sambil menyalakan mesin mobil dan menyetir.

"Emm,tadi pagi ada sih sakit banget tapi aku minum obat jadi mendingan."balasku.

"Kamu jangan coba - coba kabur lagi dan kamu sudah harus kemo setiap dua minggu sekali."aku mengangguk.

"Karena keluhan kamu hanya itu gimana kalau kita makan siang?"aku mengernyit dan mengangguk.

"Oke!makan pizza!!"dokter Andi terkekeh dan mengusap kepalaku hangat.

"Dokter kayaknya baik banget sama aku,kenapa sih?"tanyaku.

"Karena dokter sayang kamu seperti dokter sayang sama almarhum anak dokter,dia punya penyakit yang sama kayak kamu."jawab dokter Andi dengan mata berkaca - kaca.

"Maaf dok aku gatau.Dokter boleh kok anggap aku anak dokter sendiri karena dokter juga udah baik banget sama aku."dokter Andi menoleh dan tersenyum.

"Makasih ya..."katanya sambil mengusap kepalaku.

Sepanjang perjalanan aku dan dokter Andi terus bercerita kadang bernyanyi bersama karena dokter Andi dan aku memiliki kesamaan dalam genre musik.

Tak lama kami tiba di salah satu restoran pizza dan memesan.

"Dokter kok tau ini restoran pizza kesukaan aku?"tanyaku.

"Lho?dokter gatau dokter kesini karena anak dokter suka kesini dulu."jawab dokter Andi.

"Ya ampun aku kayaknya ngingetin dokter banget ya sama anak dokter?"tanyaku.

"Iya,tapi dokter seneng bisa kenal kamu."aku tersenyum.

"Aku juga senenggg bangettt!"dokter Andi tertawa.

Akhirnya pizza yang kita pesan datang dan kami menyantap pizza itu dengan nikmat.

•••

Aww

Kita pernah ada ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang