Chapter 3

2.2K 130 31
                                    

Pikiran Kakashi dalam suasana kalut, bagaimana bisa ia berbuat seperti itu tadi malam. sepertinya mulai sekarang ia tak memiliki keberanian untuk muncul di depan Sakura. Shit man

.

.

Sakura menunggak air minum dan ini sudah gelas ke-3nya, tenggorokannya seperti sangat kering mungkin akibat kemarin ia tak banyak meminum air putih dan sekalinya ia banyak minum ia meminum sake

"Kepala ku masih terasa agak pusing, untung saja sekarang jatah libur ku"

Sakura mengingat kembali apa yang terjadi tadi malam, seharusnya ia tertidur di sofa ruang tengah tetapi pagi ini ia terbangun di kamar apakah ia tak sadar berjalan ke kamar tadi malam tapi ia bahkan tak mengingatnya, Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya memikirkan hal itu membuatnya tambah pusing

Lalu ia memegang bibirnya dengan berfikir sejenak

"Seperti banyak yang terlupakan"

.

.

.

Libur Sakura telah usai, Hari ini Sakura kembali di sibukan kembali oleh tugas rumah sakit, hari ini ia akan memeriksa beberapa ninja yang terluka sepulang misi. Di laporkan ada racun baru yang menyerang sistem penglihatan tentu itu sangat berbahaya karena belum ada penawarnya.

Tok..tok..

"Masuk"

"Haruno-san para Ninja yang terkena racun sudah ada di ruangan"

"Baik Ryosuke-san aku akan ke sana"

Sakura bergegas. Setelah di periksa lebih lanjut racunnya tidak hanya menyerang bagian mata saja, Racun tersebut menyerang Sistem pernafasan dan menurunkan imun si korban juga.

'Racunnya seperiti Racun yang pernah menyerang konkoru' batin Sakura

"Kita tinggal menunggu pasein tersadar, jaga baik-baik, aku akan melapor ke hokage tentang hal ini"

"Baik Haruno-san"

"Bisakah kau memanggil ku sakura saja"

"Aa..ba-baik Ha-Sakura-san"

"Jangan terlalu canggung dengan ku Ryosuke-san"

Sakura pun bergegas menuju kantor hokage

.

.

.

Tok..tok..

Sakura mengetuk pintu ruangan Hokage, ia tak mau di marahi Kakashi-sensei dan shikamaru karena lupa mengetuk pintu, sebenarnya Mereka berdua tidak benar-benar marah sih kepada dirinya.

"Masuk"

"Kakashi-Sensei apa kau sibuk?"

Kakashi menghentikan tangannya yang sedari tiada henti menandatangani berkas, suara ini tentu tidak asing di telinganya

"Sakura? Ada keperluan apa ke sini?"

"Ada yang harus ku laporkan"

"Sepertinya ini serius, Duduklah"

"Sepertinya di luar sana ada ahli pembuat racun baru, biasanya penawar yang ku buat akan berhasil meneyembuhkan beberbagai racun walapun tidak 100% tetapi berangsur-angsur racunya akan hilang"jeda sejanak sakura mengambil nafas perlahan

Are u sure, Kakashi ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang