Chapter 5 - Pertemuan

1.9K 130 11
                                    

Maaf bila saya salah mempersentasikan cara berdoa di kuil.

_____________________

"Hari ini senyum tidak pernah lepas dari bibir mu, sepertinya kau sedang bahagia, sakura" Ucap Shizune

Sakura menatap shizune untuk memastikan "Eh, bernarkah?"

"Sepertinya ada hal besar? Apa kah kau sedang jatuh cinta? Wajah mu seperti bersinar" Tebak shizune

"Ti-tidak shizune-san"

"Aih..kenapa kau jadi gugup" Shizune terkekeh, dan menaikan ke dua alis menatap sakura seperti berkata. 'Sepetinya tebakan ku benar'.

Sakura mengakat tangannya memukul udara "Aa..ti-tidak A-aku ke ruang pasien dulu ya, permisi" Sakura membungkuk kecil lalu melesat pergi, ia memilih pergi sebelum di tanyai yang aneh-aneh oleh shizune.

"Padahal jadwal mengecek pasien 2 jam lagi" Shizene bergumam sendiri lalu menggeleng-gelengkan kepala dan terkekeh geli karena sikap sakura yang malu-malu.

.

.


.

"Kau yakin Kakashi-sensei?"

"Apa aku seperti meragukan?"

Shikamaru menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal "Aa.. Tidak Sensei"

"Mari kita kerjakan semua ini, agar aku bisa rehat beberapa hari" Kakashi tersenyum dibalik maskernya

Pagi ini Shikamaru di kagetkan oleh sang hokage, bagaimana tidak, sang rokudaime meminta tugas untuk 3 hari ke depan di bawa semua ke ruangan. Hokage ingin menyelesaikannya hari ini. CATAT HARI INI.

Biasanya pekerjaan pada satu hari saja tidak cukup di kerjakan satu hari dan sekarang sang hokage mengerjakan laporan untuk tiga hari di kerjaan dalam satu hari. Sungguh malang shikamaru

"Mari kita kerjakan dengan cepat" Kakashi membungkuk 90 derajat kepada shikamaru "Mohon bantuannya shikamaru" Lalu kakashi bergegas duduk di singgahsananya

Shikamaru hanya menatap lesu sang hokage, sepertinya sang hokage sangat bersemangat hari ini.

'Kencan ku hari ini gagal, sungguh ini sangat merepotkan karena aku harus memberi alasan ke temari. TIDAKKK.." Batin shikamaru berteriak


.

.

Kakashi mengalihkan pandangnya ke jam dinding "Sudah pukul 3 pagi ternayata, lebih cepat dari ya ku kira"

"Hoamm.." Shikamaru menguap dan mengulet

Kakashi beralih menoleh ke shikamaru "pulanglah shikamaru dan nikmati libur mu beberapa hari kedepan" Perintah kakashi

"Tidak Sensei, aku akan tidur disini aku akan pulang saat pagi saja"

"Aa.. Baiklah" Kakashi bangun dari duduknya dan memakai rompinya "aku pergi duluan"

Shikamaru tidak menjawab, ia sudah tertidur pulas dan kakashi memakluminya walaupun agak sedikit kesal.

.

.

.

Teng .. Teng .. Teng ..

Suara longceng kuil terdengar beberapa kali dan menggema, keadaan kuil yang sepi membuat mata dapat melihat jelas seorang laki-laki sedang bersimpu khusyu berdoa. Sesekali air mata lolos kekuar dari matanya menandakan ia mendoakan orang-orang tersayangnya atau bisa juga meminta maaf atas dosa-dosanya selama ini dengan tulus.

.

Di tempat lain seorang gadis sedang berjalan cepat, ia menenteng tas kecilnya yang berisi obat-obatan dan alat-alat medis secukupnya. Hari ini ia ditugaskan untuk memeriksa salah satu penjaga kuil yang katanya kesehatannya sedang menurun.

.

"Selamat pagi Rokudaime-sama" Sang penjaga kuil membungkuk hormat

Kakashi membalas membungkuk "Pagi Masahiro"

Kakashi melepaskan alas kakinya lalu mamasuki kuil dan melihat ada seseorang juga yabg sedang berdoa, ia kira, ia yang pagi ke kuil. Kakashi enggan menggangu laki-laki tersebut yang sepertinya sangat khusyu berdoa karena sampai menundukan kepalannya dengan tangan bertautan di depan.

.

"Akhirnya sampai"

Sakura di sambut oleh salah satu penjaga kuil "Haruno-san, Masuklah. Di luar sangat dingin" Ajak sang lelaki

"Terima kasih" Sakura mengikuti langkah sang penjaga kuil

.

"Terima kasih Haruno-san, pernafasan ku mulai membaik" Ucap kakek yang sedang terbaring lemah

"Terima kasih Haruno-san sudah mau datang jauh-jauh kesini apalagi dengan cuaca bersalju seperti sekarang" Ucap penjaga kuil yang lainnya

"Sama-sama, ini semua memang sudah tugas ku. Jangan sungkan jika perlu bantuan, aku akan senang hati membantu" Sakura tersenyum lembut

"Sepertinya aku ingin sekalian mau berdoa"

"Mari ku antar haruno-san"

Sakura mengekori langkah penjaga kuil, sesekali ia berdecak kagum dengan ornamen kuil yang sangat indah dan pemandangan dari atas kuil.

"Haruno-san kau bisa berdoa di sana" Sang penjaga kuil menunjuk ke arah ke depan, dan penjaga kuil membungkuk untuk izin pergi

Sakura membungkuk kecil"Terima kasih masahiro-san"

Sakura melepaskan alas kakinya kemudian menaiki beberapa anak tangga dengan pandangan masih mengagumi pemandangan kuil, karena padangannya teralihkan Sakura tersandung anak tangga

"Akh.."

Sakura terjatuh, sungguh ia sangat merutuki kecerobohannya. Bukan karena kakinya akan sakit tetapi ia tak enak hati karena telah menggangu dua orang laki-laki yang tengah berdoa

Kedua lelaki tersebut pun membalikan badannya ke arah sumber suara "Sakura/Sakura" Ucap ke dua laki-laki tersebut ke sakura

Sakura tak bisa berkata-kata melihat sumber suara yang telah memanggil namanya.

Sepertinya tidak hanya ia yang kaget, ke dua laki-laki tersebut juga terkejut.

.

.

.

Terimakasih yang telah VOTE

Terimakasih yang telah komentar dan menunggu

TERIMA KASIH, TERIMA KASIH, TERIMA KASIH.

Are u sure, Kakashi ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang