Chapter 6 - TIM 7

3.1K 166 56
                                    

"Kakashi-sensei, Sa-suke-kun?" Sakura masih terpaku dengan kedua lelaki di depannya

Sasuke ..

Sudah hampir 3 tahun ia tak bertemu sang pemuda.   Sasuke sangat terlihat berbeda sekali, dengan ikatan di kepalanya yang tidak menampakan rambutnya yang mencuat lagi,mata rinnegannya yang yang sudah tertutupi rambut panjangnya.

Sakura membangunkan dirinya, sedikit nyeri ia rasakan di lututnya tetapi masih bisa ia tahan. Ia menuju ke dua lelaki tersebut dengan agak tertatih.

Grep

Sakura nemeluk Sasuke erat "Okaeri Sasuke-kun" Sakura memukul punggung Sasuke "Kenapa kau lama sekali? Kita semua Rindu kepada mu" Mata sang gadis tak bisa menahan tangisannya

Sakura menagis sesegukan di pelukan Sasuke.

Sasuke diam tak membalas pelukan Sakura, tetapi hatinya senang mendengar kalimat yang Sakura katakan.Sasuke mendengarkan dengan seksama dan Ia tak mau menyela ucapan sang gadis.

"Aku sangat senang kau kembali, akhirnya setelah sekian lama"

"Tadaima" Balas Sasuke singkat

Kakashi memandang keduanya dengan tenang. Jika kalian fikir Kakashi cemburu kalian salah. Kakashi tidak cemburu tapi ia merasa takut.

Ia senang Sasuke pulang, sangat senang. Akhirnya timnya dapat komplit seperti dahulu dan sejujurnya petualangan sasuke tidak sekedar petualang tanpa arti, tetapi ia seperti hokage bayangan yang melindungi desa, tidak hanya desa konoha tetapi seluruh desa dari sisa-sisa reruntuhan kaguya. ia merasa Penebusan dosa Sasuke sudah cukup sampai di sini ia pun terkadang tidak tega jika memikirkan Sasuke di luar sana hanya seorang diri ya walapun kekuatannya tak di ragukan lagi. Tetapi seorang diri didunia luar amat sangat kesepian. Sekarang waktunya sasuke berhenti dari perjalanannya lalu melanjutkan kehidupan normalnya di desa.

Untuk rasa takut. Tentu rasa itu langsung muncul, Sasuke adalah lelaki yang sangat di cintai oleh orang yang ia sukai. Semua orang bahkan tau cinta Sakura selamanya untuk Sasuke. Tidak ada yang mencintai Sasuke sebesar Sakura terlepas dari keluarganya.

.

Mereka bertiga kini berjalan beriringan meninggalkan kuil. Sakura sesekali bercerita tentang desa kepada Sasuke dan untuk Kakashi, Sakura masih belum berbicara sepatah kata pun kepada Senseinya semenjak kejadian dua hari yang lalu.

Flashback

"Jika kau kedinginan izinkan aku untuk menghangatkan mu"

'Sensei kau membuat hati ku semakin berdebar' batin Sakura

"Aku tahu kau pasti terkejut, aku tidak memaksa mu   untuk menjalani hubungan dengan ku sekarang" Kakashi menjeda katanya lalu menarik nafas dengan dalam "tetapi, bisa kah kau memberikan kesempatan untuk diri ku"

"Sensei A-ku..-"

"Jangan jawab sekarang Sakura, aku akan memberi mu waktu untuk menjawabnya"

End flashback

Sakura menjadi agak canggung semenjak kejadian tersebut. Ia memilih mencoba diam agar tak salah tingkah.

"Biasaanya jam segini Naruto akan bersama Iruka di akademi"

Sakura mengela nafas lega, akhirnya Kakashi-sensei membuka obrolan

"Lebih baik kita kesana, lalu lanjut makan siang"

"Jadi kau sedari tadi memikirkan makan siang sakura?" Ucap kakashi

"Apa kau meledek ku sensei?" Sakura merasa senseinya lebih tepat menyindirnya, Sakura mengerucutkan bibirnya ke depan

Kakashi dan Sasuke hanya terkekeh kecil melihat tingkah Sakura dan itu membuat Sakura menjadi lebih malu sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Are u sure, Kakashi ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang