5

72 29 7
                                    

Selasa, 03 Maret 2020

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan-nya. Tetap semangat
_


_
_
_

"Dinda. Diinn... bangunn!!, sekolah gk kamu" teriak Dina mengguncang tubuh putri sulung nya.

Dinda, gadis itu masih mengeliat dikasurnya, ia masih memejamkan matanya tak sadar bahwa jam sudah menunjukan angka 06.30 yang seharusnya ia sudah beranjak sejak tadi.

"Adinda. Mau sampai kapan kamu tidur? sudah siang nak. Kamu enggk mau sekolah emang?, Andika sama temen kamu dibawah sudah nungguin kamu dari tadi. Mamah juga mau berangkat kerja Din mau nganter Ica sama pandu sekolah juga"

Dina memukul lengan Dinda pelan.

"Adindaa... Bangun sayang" serunya lagi.

Namun putrinya masih saja memejamkan mata.

"Biar sama Endu mah"

Pandu Ramadani. Anak laki-laki berumur 8 tahun itu berlari meniki kasur yang ditiduri sang kaka dengan semangat.

Berteriak dikuping Dinda, melompat-lompat diatas kasur sang kaka sambil berteriak.

"ya udah bantu teteh kamu bangun. Mamah mau kebawah siapin bekal"

Dina kembali kedapur melanjutkan kegiatan nya yang terhenti akibat membangun kan Dinda yang memang susah dibangunkan.

"TEH BANGUN! TEH BANGUN! UDAH PAGII- UDAH PAGII. SEKOLAHHHH TEH. TETEH BANGUN!!..."
.
.
.
.

Daniel dan Andika yang sedang menunggu Dinda dibuat menggeleng dengan pagi hari dirumah Dinda yang sudah sangat ramai oleh keributan keluarga yang tidak mereka dapatkan dirumah.

"Lu udah biasa?" tanya Daniel menatap Andika yang berada disofa sendiri.

Laki-laki itu sedang memainkan ponselnya.
Andika yang engeh diajak bicara hanya tersenyum miring menatap Daniel datar lalu memalingkan wajahnya kembali menatap ponselnya sambil menggangguk menggiyakan.
.
.
.

"Kaka lagi apa? Ica juga mau ikutan" tanya gadis kecil yang berada diambang pintu kamar Dinda.

Gadis kecil itu menatap bingung ke arah kaka laki-laki nya yang sedang melompat-lompat, sambil berteriak diatas kasur kaka perempuan-nya yang sudah merasa terganggu.

"Ayo sini naik"

Mereka berteriak bersama sambil melompat-lompat diatas kasur Dinda.

Gadis itu membuka matanya karena merasakan guncangan hebat.

"STOP BOCAH!!" bentaknya jengah.

"MAMAHHHH..." teriaknya semakin jengah kala kedua adiknya tak mau berhenti  membuat keributan.

"DINDA, ADA ANDIKA INI SAMA TEMEN KAMU. KAMU SEKOLAH ENGGAK KATANYAA" Teriak Dina dari dapur.

Dinda berhasil mengusir kedua adiknya pergi dari kamarnya lalu refleks menatap kearah jam dingding yang sudah menunjukan angka 06.50.

"ASTAGFIRULLAH MAMAHHH ADINDA TELAT BENGET INIIII"

Dinda berniat untuk tidak mandi ke sekolah. Namun niatnya gagal kala menyadari ia mengalami tamu bulanan.

Terlihat darah dikasurnya yang membuat dirinya panik bukan main dan celana tidur yang ia kena kan sudah basah oleh noda darah nya.

"MAMAHHHHH" teriak nya semakin panik.

LayoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang