Chapter 8

577 75 12
                                    

Warning!

Chapter ini agak young adult jadi buat temen temen yang lagi puasa mending bacanya pas buka puasa atau pas sahur aja ya hehe tapi kalo misalkan kepo yaudah deh

Sebenernya mau up pas buka tapi ini tangan gemes bet pen up hehe pokoknya maapin deh👍

Luvv 💕

___________________________________

“Ketika kau mencintaiku, aku akan
selalu ada di hatimu. Pun ketika
kau membenciku, aku akan selalu ada
di pikiranmu. Pada akhirnya,aku
akan selalu ada”

.
.
.

Ryujin menatap kepergian Somi dengan langkah anggun dan dramatis itu, lalu menghela napas panjang. Di sisi lain Hyunjin malahan mengamati Ryujin, lalu terkekeh geli, membuat Ryujin melemparkan pandangan membunuh kepada lelaki itu.

"Kenapa kau tertawa?"

Hyunjin bahkan makin tergelak,

"Kau. Kau membuatku tertawa. Caramu menjawab pertanyaan Somi tadi membuatku sedikit bangga. Ternyata istriku rela mempertahankanku dari rayuan perempuan lain."

"Jangan salah paham. Aku cuma tidak suka sikapnya yang merayumu terang-terangan, padahal ada aku di sebelahmu."

Ryujin melirik ke arah Yuna dan Jisung yang juga tersenyum-senyum mendengar percakapan mereka.

Sialan Hyunjin!

Pasti sekarang Yuna dan Jisung mengira dia cemberut dan marah-marah karena cemburu.

Hyunjin mengikuti arah mata Ryujin, menyadari bahwa Yuna dan Jisung mendengarkan percakapan mereka. Dia lalu mengedipkan mata ke arah Ryujin, mengirimkan isyarat bahwa percakapan ini belum selesai, kemudian melangkah menuju mobil.

•••

Pantai itu indah sekali, terletak di bagian selatan pulau, dengan resort yang dihiasi oleh cottage-cottage yang indah dan artistik dengan hamparan pasir putihnya yang begitu indah. Langit tampak cerah, biru dihiasi awan putih berbagai bentuk, seakan-akan menyambut mereka dengan keindahan pemandangannya.

Ryujin berdiri tanpa alas kaki, menginjak pasir putih itu dan memejamkan mata, merasakan hembusan angin laut yang hangat yang menerpa pipinya. Rasanya hangat dan mendamaikan, apalagi dengan alunan deburan ombak yang begitu menenangkan.

"Senang?" suara Hyunjin yang dekat di sampingnya membuat Ryujin hampir terlonjak kaget.

Dia menoleh dan melihat Hyunjin berdiri di sampingnya. Lelaki itu berpenampilan santai, dengan t-shirt putih dan celana pendek warna khaki dan kaki telanjang, sangat berbeda dari penampilan sehari-harinya yang resmi.

Ryujin berpikir untuk membantah perkataan Hyunjin, tetapi dia akan tampak tidak tahu terima kasih kalau melakukannya, setidaknya biarpun menjengkelkan, Hyunjin sudah mengajaknya bersama Jisung dan Yuna untuk menghabiskan akhir pekan menyenangkan dan merayakan ulang tahunnya.

"Senang." Ryujin mencoba tersenyum, mengajak berdamai,

"Terima kasih sudah mengajak kemari."

Hyunjin membalas senyuman Ryujin dengan senyuman tipis, lalu menatap ke arah laut, hembusan angin laut membuat rambutnya berantakan tertiup angin dan menerpa dahinya, mengubah penampilan kerasnya menjadi lebih santai.

Perjanjian Hati || Hyunjin Ryujin [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang