4. Kebersamaan.

114 13 2
                                    

Author Pov.

Hari ini suasana SMA Jaya Pelita, sangat ramai. Banyak kendaraan yang terpakir. Para murid 12 sudah siap dengan perpisahan mereka, karena hari ini mereka harus melepaskan masa-masa SMA mereka setelah melewati beberapa ujian dan kisah klasik. Termasuk tiga sekawan yang saat ini sedang menatap pohon harapan yang penuh dengan kisah para murid dan harapan yang ingin dicapai.

"Gue gak mau ngasih banyak janji" Ucap Disi.

Rangga dan Asyila menatap Disi yang masih menatap pohon harapan lalu berbalik menatap Rangga dan Asyila bergantian.

"Gua maunya ngebuktiin kalau kita akan tetap sama-sama, bagaimanapun keadaannya jadi jangan sampek lost contack ya" Lanjutnya.

Asyila memeluk Disi, Rangga menatap mereka dengan sedih.

"Ini bukan akhir, ini langkah baru. Nanti kita akan menemui perpisahan yang menyakitkan saling ngerangkul jangan ada yang pergi. Kita lewatin sama-sama" Ucap Rangga menatap Disi dan Asyila.

Disi dan Asyila melepas pelukan mereka lalu menatap Rangga.

"Gue mau ngucapin terima kasih buat kalian yang udah nerima gue walaupun kita baru kenal beberapa bulan" Ujar Asyila sambil tersenyum.

Disi dan Rangga membalas tersenyum, mereka bertiga saling berpegang tangan menguatkan bahwa habis ini akan lembaran baru. Menatap kearah kamera yang sedang di pegang oleh Papi Disi

Papi memberi Aba-aba.
"1.. 2.. 3.."

Cekrek

Mereka mengambil gambar berulang kali seolah tak ada waktu untuk esok.
-----

Pov Disi

Banyak yang udah gue pelajarin dari Rangga, dia dengan ikhlas bantuin gue meskipun sering gue kasarin. Sampai wajah gue berubah dari buriq jadi glowing. Sekarang banyak yang deketin gue, tapi gak gue ladenin males.

Buat perasaan gue ke Rangga ? Gue udah gak terlalu perduli, biarin aja mengalir mau gimana. Nyatanya gue nyaman sahabatan sama Rangga ditambah lagi kemunculan Asyila bikin rame.

Tentang Putri dan Ayu? Mereka pernah minta balik sama minta maaf. Gue maafin tapi kalau buat sahabatan lagi gak bisa. Karena memang kita gak cocok takutnya yang ada ribut.

Banyak pengalaman yang gue ambil sehingga gue bisa terus belajar jadi lebih baik lagi. Untuk Rangga terima kasih atas bantuannya, semoga persahabatan kita gak sampai batas SMA aja tapi untuk selamanya. Untuk Asyila terima kasih juga atas ilmu serta kedewasaan lo yang selalu menengahi gue dan Rangga pas ribut, meskipun lo baru, gue berharap persahabatan kita sampai nenek-nenek nanti. Ini bukan akhir tapi ini awalan dan gue siap dengan itu semua.

----

Pov Rangga

Gak nyangka masa SMA gue udah mau kelar, gue udah ngelewatin masa sulit nih. Entahlah gimana hasilnya gue sih mau yang terbaik aja. Rasanya sih terlalu cepat, banyak yang gue lalui. Bantuin Disi awal yang baik, di mana gue sadar bahwa kita butuh orang lain buat ngisi kisah kita, entah orang itu mau jahat atau tidak.

Disi sekarang udah berubah cantik berkat bantuan gue, banyak cowok yang dekatin dia kesel gue tuh. Soal perasaan Disi? Dia sih gak pernah bahas itu lagi. Capek kali ya dia, ya udah gpp sih. Itu lebih baik bukan, kemunculan Asyila juga buat hidup persahabatan kita. Meskipun gue sering takut kalau jalan berdua sama dia, kadang dia tuh suka ngelamun gue kan parnoan. Mau gue tampol ntar gue dikirimin temen sama dia hih kagak mau.

Buat Disi dan Asyila makasih udah mewarnai kisah gue, dari kalian gue belajar banyak hal. Semoga kita tetap selamanya sampai gue kaya 7 turunan. Aamiin.

-------

Pov Asyila.

Meskipun gue baru di sini, tapi mereka semua udah kayak keluarga. Susah senang bareng-bareng, meskipun ada masalah yang bikin down gak bikin gue takut. Karena ada Disi sama Rangga yang selalu kuatin gue.

Sebagai orang yang berbeda tentu gue sering nerima kata-kata yang gak enak, dikatain pembohong, penyihir, munafik, dll. Tapi Disi dan Rangga ngapus itu semua dan mereka gak lagi ngatain gue. Gue beruntung ketemu mereka, karena bersama mereka kisah SMA gue berbekas banget.

Untuk Disi terima kasih perkenalannya dan nerima gue jadi sahabat lo. Lo udah berubah jadi cantik Dis berkat Rangga, jangan lupain gue ya. Gue pengen kita bertiga sahabatan sampek tua nanti. Untuk Rangga terima kasih karena telah nerima gue dan nemenin gue kalau Disi sibuk. Gue tau kok lo itu masih takut sama gue, tapi lo gak ngomong. Gue salut sih karena lo gak terpaksa nerima gue. Tetap semangat Rangga jangan parnoan ntar dijailin loh.

-----

Mereka bertiga kini sedang duduk di dalam cafe, menceritakan lalu tertawa bersama.

"Udah saatnya kisah gue tamat" Ucap Disi.

"Bener, padahal dari kisah ini gue akrab sama lo" Ucap Rangga.

"Dan dengan kisah ini juga gue diterima sama kalian" Sambung Asyila.

"Terima kasih buat kalian yang sudah baca cerita ini dari awal, ini kisah klasik gue tentang gadis dari keluarga kaya yang ingin cantik. Sekarang gue udah cantik makasih Rangga. Kalian saksi kisah singkat gue ini" Disi menatap kamera yang menyorotnya "Kecantikan bukan seberapa mulus wajah kamu, tapi kecantikan itu berasal dari hati yang dengan sendirinya akan mempercantik wajahmu. Dengan itu juga kamu harus merawat wajah karena cantik harus sayang segala hal terutama sayang badan" Lanjutnya sambil tersenyum.

Kini kamera fokus ke Asyila yang menopangkan tangannya di meja.
"Meskipun gua cuman muncul di 1 part, gue tetap seneng ada kisah yang gak bisa gue ceritain ke kalian. Tapi mungkin lain kali semoga" Ucapnya lalu melambaikan tangan.

Kamera berpindah ke Rangga yang sedang menangis tersedu-sedu.
"Iii ini beneran ttt ttamat?" Tanyanya sambil menangis lalu menghapus air matanya "Maa makasih ya, udah jadi saksi Disi yang nembak gu-- Aduh" Lanjutnya sambil mengadu karena dilempar tulang Ayam Disi.

Disi mendelik mengkode agar tak membahas hal itu. Rangga menarik nafasnya namun saat ingin berkata kamera dipaksakan ke arah Disi dan Asyila.

"Ya pokoknya makasih buat kalian, tanpa kalian cerita ini gak ada apa-apanya" Ucap mereka berdua serempak.

Rangga kembali menangis karena hanya bisa muncul 2 menit.

Inilah kisah Disi, yang berusaha cantik. Semua terbentuk dari suatu hal sederhana, karena keinginan Disi Rangga membantunya dan karena kepindahan Asyila mereka menjadi sahabat.

Tamat.

------

Oke ini beneran tamat ya, kenapa mau aku tamatin karena memang awal cerita ini hanya fokus pada keinginan Disi. Tanpa dibumbui drama percintaan atau konflik berat. Singkat banget kan. Mungkin ada lapak mereka sendiri, tapi gak tau. Kalau kalian ingin. Mau kisah siapa?

Terima kasih yang udah baca ini dari awal, ninggalin vote+komen.
Sukses buat kalian. Yang mau belajar ayok kita belajar sama-sama.

Salam manis
Tinn.

SKINCARE-AN DONG!  (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang