11 : Kasian Jodoh Kamu

186 28 138
                                    


[EASIER's - 11]

Kisah kita masih panjang, memang benar diawali dengan kata 'hai' tapi jangan pernah berharap diakhiri dengan kata 'good bye'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kisah kita masih panjang, memang benar diawali dengan kata 'hai' tapi jangan pernah berharap diakhiri dengan kata 'good bye'

Mana vonmentmu? :v

══════ •『 ♡ 』• ══════

"Lo pilih apa? Truth or dare?"

Begitu kata tersebut terdengar, Elena langsung mengalihkan atensinya dari Lucas. Pertanyaan Pricil ia pikir sejenak, menimang kira-kira seperti apa truth or dare yang akan dilayangkan.

Setelah berfikir sejenak, Elena pun menggeleng tegas, "gak jadi deh!"

"Enak aja! Gak boleh gitu! Harus pilih dong!" Pricil protes, ia terlihat kesal dengan perkataan Elena beberapa detik lalu.

Dan Elena? Ia hanya menampilkan wajah datar. Seolah tidak peduli dengan apapun bentuk protes Pricil. Jika ia mengatakan gak jadi -- mungkin yang sudah ditentukan lawannya tidak akan terjadi.

"Nyebelin!"

"Itu kan lo!" Sahut Elena, enteng.

"Gue ke toilet aja deh, males sama lo."

Teman sebangku Elena itupun mengambil ancang-ancang untuk berdiri, ia akan ke kamar mandi, meninggalkan Elena yang tengah sibuk berkutat dengan soal-soal fisika di buku tugasnya.

Namun sebelum Pricil melangkah lebih jauh, Elena menahan pergelangan tangannya, "ikut!"

Mereka berdua pun meminta ijin pada Bu Seli, dan beliau mengijinkannya.

Setelah sampai di toilet, Elena dan Pricil hanya diam. Tidak ada yang ingin mereka bicarakan, perdebatkan, ataupun tertawa dengan candaan Pricil yang terkesan begitu receh, ya walaupun yang mendominasi tawa adalah Pricil sendiri, bukan Elena.

Sadar jika temannya tampak kesal, Elena menoleh, menatap sang teman dengan hati-hati. Lalu, tanpa aba-aba sedikit pun, si gadis cuek itu langsung mencubit pelan kedua pipi Pricil.

"Pipi tirus dan kulit putih..." Ujar Elena, bernada.

Tidak ada sahutan, Pricil diam.

"Pricil ngambek?"

Tidak ada sahutan lagi. Kali ini fix Pricil ngambek pada Elena.

"Ok deh, I choose dare!"

Mendengar ucapan Elena, Pricil menoleh dengan senyum tipis, gadis itu tampaknya tidak jadi ngambek lagi.

EASIER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang