GADIS CANTIK yang tengah mematung diam di balik dinding kelas itu, ia tengah menatap dua buah coklat silverqueen yang ia beli sebelum berangkat sekolah,dan, untuk siapa coklat itu?, Seseorang ulang tahun kah?,atau....,bukan bukan, lebih tepatnya untuk kaka kelas senior yang tampannya sejagat raya, penuh banyak pesona, ya... Bisa di katakan oleh sekolah ia adalah pangeran dingin yang nyasar ke sekolah taruna bangsa satu ini. Untung saja di dalam kelas sedang tidak ada siapa siapa, namun hanya ada MOLLENA JUBAEDAH, gadis periang yang suka ketawa ketiwi kagak jelas, sering di sebut gila karena humoris nya terlalu berlebihan dan sering tidur di kelas jika tidak ada jam pelajaran di kelas ipa-1c, seperti saat ini, ia tengah tengkurep kek ikan paus terdampar di sungai, bukan di sungai deh, tepatnya di kocoran pinggir jalan. Dan ia adalah sahabat dari gadis cantik yang periang sebelas dua belas dengan
Mollena.Alsya mengintip sejenak ke arah lapangan basket yang tengah riuh oleh beberapa murid kaum hawa yang tengah bersorak- sorakan menyebut nama seseorang yang telah lama ia kagumi, namun yang di kagumi tidak mengenal sosok nya selama ini. Menyedihkan!, Sudah lama ia mengintip, akhirnya ia menarik diri saat lelaki itu berjalan di koridor menuju lantai atas, memang, gedung sekolah ini di buat menjadi 4 lantai, lantai pertama dan kedua adalah lantai untuk anak anak yang memiliki IQ di bawah rata rata, ALSYA si gadis SMA polos yang yang menimba ilmu di SMA elit namun ia tidak di karuniai otak encer dan rela di pindahkan kelantai bawah kelas ipa-Ac 11 dimana ada banyak anak anak berandalan di sekolah itu. Berbalik dengan lelaki tampan yang menjabat sebagai siswa tampan dan cerdas yang memang sudah menjadi kesayangan semua guru dan tak lain adalah AXSA , dengan IQ di atas rata rata, kapten basket, dan terkenal seantero sekolahan taruna bangsa satu.
Back to story
Alsya langsung menghambur keluar kelas menyusul axsa yang hampir saja menaiki anak tangga, ia lalu memanggil nama itu sehingga sang pemilik nama menoleh dengan kening mengkerut karena heran. Alsya memberhentikan langkahanya di hadapan axsa,ia menarik nafas panjang lalu menyodorkan dua buah coklat yang ia siapkan kemarin sore."Buat kaka, khusus kok, gak nyopet,"ujarnya sambil menunduk. Axsa mengrutkan kening, menatap ke arah sosok itu, lalu bergantian menatap ke arah dua buah coklat di kedua tangan kanan dan kirinya. Axsa semakin risih karna semua siswa dan siswi memperhatikan aktivitas yang gadis itu lakukan kepadanya. Alsya hanya diam menatap axsa yang terdiam.
"Kok diem?," Tanya alsya.
"Lo ngapain sih!?, Gue gak kenal sama lo!" Cetus axsa yang hendak pergi menaiki tangga, alsya langsung menjegatnya dengan kedua tangan memeluk punggung lelaki itu, Axsa memberontak, hingga alsya hampir terhempas jatuh kebelakang. Ia lalu berbalik badan menghadap alsya dengan tatapan kesal.
"kenapa kaka gak kenal sama alsya, tapi kalau alsya kenal sama kaka gimana?",Tanyanya polos, axsa hanya diam.
"Ngapan si lo peluk peluk gue!" Tanyanya datar dan dingin. Alsya tersenyum.
" Seharusnya kaka diem dulu...., Alsya kan belum ngomong, mending kaka ambil dulu nih coklat nya, terus dengerin alsya dulu..., Setelah itu, kaka boleh pergi ke kelas kaka."jawabnya enteng. Axsa merenggut kesal.
"Yaudah cepetan ngomong!" Titah axsa dengan datar. Sebelum berucap, alsya menarik nafas terlebih dahulu.
" Kaka kan belum kenal sama alsya, mending kita kenalan dulu," jawabnya lalu meraih telapak tangan axsa bermaksud berjabat tangan perkenalan, axsa mengernyit dan sebentar lagi mungkin emosi nya akan memuncak. Alsya lalu menaruh dua buah coklat itu di atas bangku.
" Nama aku ALSYARA AGATHA, kaka boleh panggil aku sya, cantik, imut, ratu ,princess , apa aja dah, heheh, aku anak kelas ipa kak, iya sih, kelas aku ada di bawah, kelas kelas anak oon, tapi, alsya gak oon kok, pinter, cuma bego aja hehehe, alsya rumah nya di kompleks harmoni blok d no 32, kalau mau main, pencet bel rumah alsya aja, insyaallah gak di buka, soalnya alsya suka gak ada di rumah." Cerocos alsya dengan senyum mengembang lebar, axsa melongo menatap adik kelas yang gak tau asal usul nya dari mana, tanpa menjawab, axsa langsung meraih tangannya kembali dan berlalu dengan cepat meninggalkan alsya yang mematung diam.
"Kak, mau kemana...?, Ini coklat nya" teriak alsya menggelegar, namun axsa menghiraukannya, ia memandang axsa yang sudah menaiki tangga ke kelasnya. Seketika , raut air wajah alsya berubah sedih dan manyun 2 meter.
"Jahat," lirihnya sambil melirik ke arah dua buah coklat yang tidak tersentuh sedikit pun. Ia menunduk dalam.
"Gimana?, Di terima kagak?" Tanya mollena sang sahabat,ia merangkul erat pundak alsya, gadis itu terdiam dan hanya menoleh sejenak kearah gadis itu." Kata gue juga, jangan terlalu mencintai lah, nanti sakit." Petuah lena, alsya hanya masih diam.
"Hmmmm, len, gue bisa gak ya?, dapetin kak axsa?" Tanya aslya sepontan membuat lena menoleh cepat ke arah gadis itu. "Bisa.." jawab mollena antusias sambil tersenyum, alsya mendongak menatap lekat kewajah lena."caranya?", Tanya alsya.
Mollena menarik nafas lalu," caranya, kalau dia udah jadi kakek kakek, terus abis itu lo pacarain, beres kan" jawabnya enteng sambil tertawa kecil sehingga membuat alsya memanyunkan mulutnya bertambah 4 meter. Mollena pun memberhentikan tawanya itu ketika melihat mood alsya berkurang.
" Lo bisa dapetin kok ,tapi nanti, butuh perjuangan, dan proses." Ujar lena. Alsya hanya diam.
"Udah yu..., Kekelas, pelajaran bu anggi nih." Ajak lena dan mereka pun berbalik badan melangkah menuju kelas nya di sebelah kanan.
"Jangan cemberut mulu donk." Bujuk lena. Alsya langsung memberikan cengiran palsu yang ia buat.
"Kamu yang terlalu dingin?
Atau aku yang terlalu ingin?"***
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MINE
RomanceJadi bagaimana?, Jika orang yang kita cintai itu adalah MASA LALU, seperti masa kecil, lalu berubah seiring jalannya waktu dan tahun, mungkin hampir tidak saling mengenal ataupun mengingat. Suatu pertemuan yang tak di sangka, dengan dia yang me...