"_Ada luka tak kasat mata, ada air mata yang berbicara ,ada goresan tinta tak bermakna , kala senja ku tak lagi jingga_"
Alsya berlari kencang keluar dari halaman sekolah, ia merasakan pipinya merona karena malu, ia lalu memberhentikan laju berlarinya di depan gerbang sekolah, lalu menarik nafas panjang untuk memelankan ritme jantungnya yang berdetak kencang.
Setelah beberapa menit ia beristirahat, gadis itu pun melangkah perlahan untuk menyebrang jalanan yang lumayan agak ramai, ia slalu pulang dengan bus atau angkutan kota menuju rumah nya yang berada di perumahan elite harmoni. Namun saat satu langkahnya berjalan, seseorang menabrak tubuhnya hingga terhempas kebelakang, alsya mengaduh, dan melihat siapa orang yang menabrak nya hingga jatuh, seseorang itu berambut jabrik, baju nya juga seperti preman kampung, dan tubuhnya tinggi tegap, alsya bangkit di ikuti juga oleh sosok itu, ia langsung berlari dan menjatuhkan dompet berbahan kulit dan berwarna coklat itu kebawah, alsya menganga, ia berniat untuk meneriaki pria itu karna dompet nya tertinggal alias jatuh."Yeh, tu orang, nih dompet nya ketinggalan juga...." Ujar alsya sambil memungut dompet itu lalu memandanginya lekat lekat.
Samar samar, alsya mendengar segerombolan kaki berlari dari arah kiri, ia pun menoleh, memandangi beberapa warga yang membawa kayu serta balok, dengan cepat, alsya memundurkan dirinya kebelakang, menatap heran kearah segerombolan para warga itu, ia berfikir sejenak.
"Mungkin aja,mereka pada mau demo karena BBM naik kali ya.." fikirnya sambil menggeleng.
Akhirnya, warga warga itu pun terus berlari tanpa memperdulikan sekitarnya.
Alsya kembali menatap dompet itu. Namun tiba tiba....
"Nah..., Dompet gue tuh." Seseorang menyambar dompet itu, alsya terkaget dan langsung menatap pemilik tangan yang menyambar dompetnya barusan.
"Makasih ya, lo udah ngebantuin gue..."
Alsya diam, ia bingung, ia hanya melongo menatap sosok lelaki jangkung yang tampan dan keren, lelaki itu terus tersenyum kearah alsya.
"Maaf mas, itu kayak nya bukan dompet mas, tadi soalnya ada orang yang nabrak saya, terus orang itu ngejatuhin dompet nya, gitu mas." Jelas nya. Lelaki itu terkekeh.
"Dia itu copet, tadi pas saya jalan, dompet saya di ambil sama dia..., Untung ada kamu , makasih ya..."
"WHAT!, Berarti tadi itu cepot ya..., Eh, maksud gue copet...!" Ujar nya dalam hati. Alsya masih diam.
"Hei...." Lelaki itu mengibas ngibaskan telapak tangannya di depan wajah alsya, gadis itu terhenyak.
"Makasih ya.."
"Tapi alsya gak nolongin,"
"Terserah kamu mau ngomong apa, makasih ya..."
"Hmmmz...., I-iya deh, sama sama" alsya tersenyum, lelaki itu juga tersenyum.
"Abis dari mana?"
"Sekolah"
"Sekolah dimana?"
Alsya menunjuk kebelakang menggunakan kepala kearah sekolahannya, lelaki itu mengangguk.
"Oh, lo sekolah disini...."
Alsya mengangguk.
"Hmmm, lo pulang kemana?"
"Keperumahan harmoni"
"Gue anter okeh.."
"Gak usah, nanti ngerepotin, lagian...., Alsya juga belum kenal sama kamu" tolaknya. Lelaki itu tersenyum lalu mengulurkan satu telapak tangannya bermaksud berkenalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MINE
RomanceJadi bagaimana?, Jika orang yang kita cintai itu adalah MASA LALU, seperti masa kecil, lalu berubah seiring jalannya waktu dan tahun, mungkin hampir tidak saling mengenal ataupun mengingat. Suatu pertemuan yang tak di sangka, dengan dia yang me...